part #9

768 33 0
                                    

Happy Reading :)

***

Jangan kejar gue lagi. Gue benci lihat wajah lo yang selalu berharap sama hal yang tidak pantas lo harapkan!

🍂🍂

Lyra hanya terdiam di samping Kenneth, kalimat yang diucapkan Rere masih terngiang di kepalanya. Apa ia memang salah berharap pada seseorang yang memang ia harapkan? Kenapa Rere membencinya?

"Ra ...." Kenneth menepuk pundak Lyra agar berhenti melamun. Dari tadi Kenneth hanya melihat Lyra yang hanya diam menatap kosong ke depannya.

"Kamu gak papa, kan?" tanya Kenneth.

Lyra menganggukkan kepalanya, tak lupa dengan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya.

"Ken ..." panggil Lyra.

Kenneth menoleh menatap Lyra dengan penuh tanya. "Gak papa," ujar Lyra.

Dahi Kenneth membentuk beberapa lipatan, tak mengerti mengapa Lyra seperti itu, ditambah sekarang Lyra pergi tanpa pamit, meninggalkannya sendirian di sana. Kenneth membalikkan tubuhnya untuk kembali ke kelas. Namun yang terjadi, Kenneth hanya berdiri dan diam menatap Geby yang berdiri di kejauhan, menatapnya dengan datar.

Geby hanya diam saat Kenneth berjalan mendekat, ia hanya penasaran dengan apa yang tadi ia lihat. Tapi ia tahu diri, ia tidak perlu ikut campur dengan persahabatan mereka yang tengah renggang.

Kenneth berdiri di depan Geby dengan mata yang menatap bibir Geby selidik. "Kamu gak papa?" tanya Kenneth.

Tangan Geby terangkat untuk membenarkan kaca matanya yang sedikit melorot. Geby tak menjawab pertanyaan Kenneth, ia hanya diam saja di sana seperti patung.

"By, sakit ya?" Kenneth bertanya kembali untuk memastikan.

Geby hanya mengangkat bahunya acuh lantas pergi dari sana meninggalkan Kenneth. Ia tidak boleh terlalu dekat dengan Kenneth karena kini ia tahu alasannya. Alasan yang akan membuatnya dibenci oleh seseorang, sekaligus menyakiti seseorang.

***

Kepala Geby hanya tertunduk saat melewati meja Rere. Jam pertama dan jam kedua hari ini kosong, mengakibatkan kelas menjadi ramai dan ricuh karena tidak ada guru. Geby langsung duduk di kursinya saat merasakan bahwa sekarang, ia baik-baik saja karena Rere tidak mengganggunya.

Semua orang di dalam kelas tiba-tiba hening saat seorang guru masuk ke dalam kelas mereka dan berdiri di depan sana dengan tegas.

"Anak-anak, berhubung hari ini guru-guru akan mengadakan rapat-"

"Yeeaaayyyy!!"

"Pulanggg!!!"

Suara teriakan itu terdengar dan memotong ucapan guru tadi, membuatnya hanya menggelengkan kepala, memaklumi sikap murid-muridnya.

"Anak-anak, dengarkan dulu. Untuk hari ini, kalian bisa belajar di rumah dan kembali lagi ke sekolah besok. Paham?"

"Paham, Pak."

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang