part #26

488 32 19
                                    

Akhirnya, update juga sesuai jadwal.
Semoga kalian suka, ya^^

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Takut ganggu kamu, atau mereka yang takut terganggu?

~ Kenneth ~

🍂🍂

"Kamu ... beneran pacar Gino?" Reza menatap Geby dengan ragu. Kepalanya tergeleng, belum percaya sepenuhnya dengan semuanya.

Geby menggenggam kuat ponselnya. Kenapa pesan itu harus terlihat oleh Reza? Bagaimana ia bisa pura-pura, sedangkan beberapa orang sudah tahu yang sebenarnya? Geby tidak tahu lagi, ia bingung dengan apa yang akan ia hadapi selanjutnya setelah ini.

"Jadi, ini alasan kamu gak ngelapor ke kesiswaan? Karena dia pacar kamu?" Reza menatap Geby dengan perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan. Sungguh, hati Reza selalu tertarik untuk merasa kasihan pada orang lain. Terutama, Geby. Sejak kejadian Rere membully Geby, Reza semakin penasaran dan merasa kasihan dengan Geby.

"By! Pacar kamu bully kamu, terus kamu diam aja? Kenapa gak ngelawan, By? Kamu dipermalukan, diperlakukan gak wajar, dan kamu cuma diam aja? Kenapa ka-"

"Karena aku percaya sama Gino! Dia bilang, dengan cara ini aku bisa aman dan gak ada lagi yang bully aku. Aku percaya sama Gino ..." lirih Geby membuat Reza menghentikan ucapannya dan hanya bisa terdiam.

Reza berpikir, apa Geby tidak salah bicara? Bagaimana hal itu bisa menjadi cara aman agar dirinya tidak lagi dibully? Apa Geby tidak merasa terbebani? Bukankah ia tetap dibully meski hanya Gino yang membully-nya? Bukankah itu lebih menyakitkan dan terasa mengecewakan?

"Tapi sekarang beda, By. Yang bully kamu, itu pacar kamu sendiri."

Geby tersenyum miris. "Aku tahu itu," ujar Geby.

"Apa kamu gak ngerasa kecewa?"

Geby menggelengkan kepalanya lantas menoleh menatap Reza. "Rasa kecewa itu gak perlu. Karena aku percaya sama Gino."

Reza ikut tersenyum, mungkin rasa percaya di antara keduanya begitu kuat. Hal itu membuat Reza sadar, bahwa ia sendiri juga melakukan hal yang sama seperti Geby. Ia juga percaya terhadap satu orang, meskipun sikapnya terlihat buruk, Reza yakin bahwa orang yang ia percaya itu benar-benar baik.

Kenneth berlari kencang dan menghampiri tempat duduk Reza dan Geby yang berada di sana. Kekhawatiran terlihat jelas di wajah Kenneth, cowok itu juga terus saja menggumamkan kata 'maaf' selama perjalanan mencari Geby. Ia menyesal karena sudah meninggalkan Geby sendirian di sana.

Geby dan Reza menoleh saat Kenneth terlihat berlari menghampiri mereka.

"Geby!" Kenneth memanggil nama Geby dan mengatur napasnya saat sudah berada di depan perempuan itu dan Reza.

Kenneth tahu di sana ada Reza, tapi ia memang tengah mengkhawatirkan Geby, dan itu membuatnya terlihat seperti tidak memperdulikan Reza.

Kenneth memegang bahu Geby dengan kedua tangan kanannya. Matanya menatap Geby dengan takut. "Kamu gak papa, By? Apa ada yang sakit?" panik Kenneth. Kenneth tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya saat melihat rambut Geby yang tampak basah.

"Nggak kok. Aku cuma kena tuangan kecap sama saus doang, dan ... semprotan air." Jawab Geby sambil tersenyum, berusaha agar ia terlihat baik-baik saja.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang