part #14

721 31 0
                                    

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Gak papa, Re. Asalkan perasaan aku yang gak berubah sama kamu. Aku gak peduli seberapa lama dan seberapa sakitnya aku nunggu kamu, selagi aku masih bisa jaga dan melihat kamu.

~ Reza ~

🍂🍂

"Kenapa lo tetap peduli sekalipun Geby benci sama lo? Tapi kenapa lo gak bisa sepeduli itu sama gue? Gue tahu, gue tahu perasaan gue datang terlambat! Tapi kenapa harus sekarang? Kenapa harus Geby?!"

"Re ...."

Rere tetap berjalan, tidak menghiraukan panggilan itu. Bagaimana Reza tetap menunggu dan mengikutinya ke mana pun ia pergi? Bagaimana bisa ia menyakiti hati cowok itu?

"Re, tunggu!" Rere berbalik saat tangan itu mencekal pergelangan tangannya.

Karena tarikan yang cukup kuat, kepala Rere langsung berada tepat di dada Reza dengan pergelangan tangannya yang dipegang Reza. Rere tidak menghindar, begitupun cowok itu. Air matanya justru mengalir membasahi kaus putih yang terbalut jaket hitam.

Tangan kiri Reza terangkat dan mengelus kepala bagian belakang Rere. Perempuan itu mengangkat kedua tangannya dan memeluk Reza kuat dengan air mata yang terus saja mengalir.

Reza menengadahkan kepalanya, berusaha agar ia tidak ikut menangis. Ia terus saja merasakan hal-hal menyakitkan seperti ini, tapi tidak bisa dipungkiri, ia sangat menyukai Rere sehingga sulit untuk menciptakan rasa benci ataupun menjauh dadi perempuan itu.

"Maafin aku, Za ..." lirih Rere di sela-sela tangisannya.

"Gak papa, Re." Tangan Reza beralih menepuk pundak perempuan itu.

Setelah isakan tangis Rere tak terdengar, Reza melepaskan pelukan perempuan itu. Tangannya menangkup wajah Rere dan menyeka sisa air mata yang masih mengalir dengan kedua ibu jarinya.

"Jangan nangis lagi, Re. Aku gak suka lihat kamu sedih kayak gini," ujar Reza dan diikuti anggukan juga senyum dari perempuan itu untuk pertama kalinya.

Reza merasakan degupan jantungnya yang semakin cepat. Baru kali ini Reza melihat Rere tersenyum begitu tulus untuknya.

"Aku antar kamu pulang, ya." Rere mengangguk.

Rere mengikuti langkah kaki Reza menuju motor cowok itu. Rere memakai helm yang diberikan Reza dan ikut naik ke atas motor cowok itu.

Untuk pertama kalinya, Rere memeluk Reza begitu kuat dan menyandarkan kepalanya pada punggung cowok itu.

"Maaf, Za, kalau besok-besok sikap aku selalu berubah sama kamu. Maaf karena buat kamu nunggu dan patah hati untuk ke sekian kalinya. Maaf karena aku menganggap kamu ada tanpa perasaan kamu yang ikut hadir," gumam Rere yang masih bisa terdengar samar-samar oleh Reza.

Tangan kiri Reza bergerak mengelus kedua tangan Rere yang memeluknya kuat.

"Gak papa, Re. Asalkan perasaan aku yang gak berubah sama kamu. Aku gak peduli seberapa lama dan seberapa sakitnya aku nunggu kamu, selagi aku masih bisa jaga dan melihat kamu."

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang