part #15

710 29 0
                                    

Semoga kalian suka sama part yang ini.

Typo bertebaran mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Aku gak mau lihat kamu sedih untuk yang ke sekian kalinya, Re.

~ Reza ~

🍂🍂

Geby hanya menatap novel di depannya tanpa berkedip, jujur saja ia kurang tertarik dengan novel di depannya. Dan yang pasti, ia terlalu malas untuk membaca buku yang setebal balok itu.

"Mau ganti novelnya, gak? Aku lihat kamu kayak gak tertarik," tanya Kenneth mencoba menawarkan Geby untuk mengganti novelnya.

"Hmmm." Geby hanya bergumam.

Geby berdiri dari kursinya dan mengikuti langkah Kenneth untuk mencari novel lainnya. Kebetulan, jam belajar kelasnya sekarang sedang kosong karena gurunya ada keperluan, dan Kenneth memutuskan untuk mengerjakan resensi novel mereka.

Kenneth dan Geby mencari di rak yang berbeda. Geby tampak meneliti satu persatu novel di rak itu. Matanya tertuju pada salah satu novel yang berada tepat di atasnya, baru melihat judulnya saja ia tiba-tiba saja tertarik.

Tangan Geby mencoba meraih novel itu, namun terlalu tinggi untuk dicapai. Saat ia tengah berjinjit, sebuah tangan kekar tiba-tiba saja mengambil novel itu dan membuat Geby menolehkan kepalanya ke kanan.

Seorang cowok tak dikenal membuat Geby segera menjauhkan dirinya dari cowok itu. Namun Kenneth berdiri tepat di belakangnya, membuat punggung Geby menabrak dada bidang Kenneth. Geby merasakan tangan Kenneth menahan pundaknya. Sadar atas situasi yang terjadi, Geby segera bergeser ke sebelah Kenneth dengan khawatir.

Cowok di depannya tampak tersenyum sambil mengulurkan tangannya, memberikan novel itu pada Geby. "Ini novel kamu. Maaf karena buat kamu kaget," ucap cowok itu.

"I-iya, gak papa." Geby menjawabnya dengan gugup dan menerima novel itu.

"Kenalin, aku Reza dari kelas XI IPA 4." Reza mengulurkan tangannya di depan Geby, namun tak ada sambutan dari Geby, membuat Reza menarik kembali tangannya.

"Geby," jawab Geby pelan.

Reza hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Kaki Reza bersiap melangkah untuk pergi dari sana meninggalkan Geby juga Kenneth yang menurutnya sedang mengerjakan tugas bersama.

"Tunggu!" kata Geby mencoba menahan Reza agar tidak pergi dulu.

Reza menolehkan kepalanya bingung mendengar Geby menahannya.

"Makasih," ucap Geby.

"Iya, sama-sama."

Reza pergi dari sana. Geby menatap kepergian Reza, ia jadi teringat Gino. Dahulu, Gino yang selalu mengambil barang apapun yang letaknya berada jauh di atas seperti tadi. Geby merindukan Gino, ia merindukan perhatian Gino, sikap manis Gino. Geby merindukan semuanya.

Geby kembali ke tempat duduk mereka tadi, Geby meletakkan novel itu di atas meja dan hanya menatapnya. Apakah ia harus membacanya? Geby membenarkan letak kacamatanya sambil bertopang dagu.

"Gak dibaca?" suara Kenneth menyadarkan lamunan Geby.

Geby mengangkat kepalanya menatap cowok itu cuek. "Gak tahu," jawab Geby.

"Kalau gak mau baca, simpan lagi. Aku udah ada novel yang lain," ujar Kenneth menyarankan.

Geby hanya diam dan mengambil novelnya. Geby membuka lembaran demi lembaran, untuk pertama kalinya ia menyukai dunia imajinasi seperti ini. Ia terhanyut ke dalam cerita novel itu hingga lupa dengan siapa ia di sana. Geby tidak menatap ke mana pun selain novel yang dipegangnya.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang