part #35

642 41 6
                                    

Sorry baru update, dikira kemarin berhasil update, tahunya Wattpad saya error.

Maaf banget, ya.

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Dia gak pernah ngejauh walaupun gue nolak dia berkali-kali.

~ Rere ~

🍂🍂

"Sorry, gue gak tahu kalau Gino ganggu lo." Rere menatap iba Geby yang tengah meminum teh manisnya dengan wajah lesu.

Geby menatap Rere sejenak sebelum akhirnya ia menyimpan gelas itu ke atas meja. "Gak papa, Re."

Rere melipat kedua tangannya di atas meja. "Lagian, lo bukannya mau ke toilet? Kok malah ke taman belakang, sih?"

Geby hanya tersenyum dan balas menatap Rere. "Lagi pengen aja, sih."

Rere merasa ada sesuatu yang aneh dengan Geby. Perempuan itu menatap Geby dengan selidik, apa Geby belum bisa cerita dengan dirinya? Rere mengambil gelas berisi teh manis dan segera meminumnya. Matanya tak lepas untuk melihat gerak-gerik Geby, ia ingin memastikan apa benar perempuan itu tidak apa-apa?

"By?" Rere menyimpan gelasnya sejenak dan menatap Geby. "Boleh gue tanya sesuatu sama lo?"

Mata Geby tampak bergetar dan tak berhenti bergerak, ia terlihat khawatir. "Ta ... tanya apa?"

"Lo beneran gak papa?" Rere memicingkan matanya, berharap bahwa Geby berhenti menggerakkan matanya.

"Enggak ... papa. Beneran," jawab Geby dengan gugup.

Rere menggeleng dengan wajah seriusnya. Ia sangat mengkhawatirkan perempuan yang saat ini menjadi sahabatnya. "Lo gak mungkin gak papa kalau wajah dan mata lo khawatir, By. Ada yang lo sembunyiin dari gue?"

Geby terdiam, ia hanya menatap kosong ke bawahnya dengan jari-jari tangannya yang tak berhenti untuk saling mencengkram.

Rere menganggukkan kepalanya setelah meminum kembali teh manisnya. "Gak papa kalau lo gak bisa cerita, gue ngerti. Tapi, kenapa lo selalu ngehindari tatapan Reza sama lo? Lo benci sama dia?"

Geby mengangkat kepalanya cepat diikuti dengan gelengannya. "Enggak, kok. Kata siapa?" tukas Geby cepat.

"Terus, kenapa?"

Kali ini, perempuan itu tampak berpikir sejenak dengan bibir yang terkatup lama. Tak lama kemudian, kepalanya tertunduk dengan suara hembusan napasnya yang panjang.

Geby memberanikan dirinya untuk melihat Rere yang tengah menunggu jawabannya. "Mata Reza sama kayak mata Gino," lirih Geby.

"Ohh. Jadi karena itu? Apa Reza ngingetin lo sama Gino?"

Geby menggelengkan kepalanya. "Enggak, selagi aku gak lihat matanya."

Geby menopang wajahnya dengan tangan kanannya yang bertumpu pada meja. "Padahal Reza itu baik," lanjut Geby dengan wajahnya yang terlihat lucu, tidak seperti sebelumnya yang khawatir.

"Iya, sampai dia gak pernah ngejauh walaupun gue nolak dia berkali-kali." Rere menyetujui ucapan Geby dalam hati dengan senyuman tipis.

***

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang