part #19

653 36 16
                                    

Typo bertebaran, mohon dimaklum 🙏🙏

Happy Reading :)

***

Namanya juga sahabat, emang suka kayak gitu. Nyebelin.

~ Geby ~

🍂🍂

"Maksud kamu, Re?"

"Karena lo gampang dibohongin!" kata Rere yang membuat Geby kecewa mendengarnya.

Geby bangun dari duduknya sambil membersihkan debu-debu yang mungkin menempel di roknya. Geby berdiri di antara Dara dan Gino saat kedua orang itu menariknya untuk menjauh dari Rere.

"Kasihan banget, sih, lo harus dikelilingi orang-orang pembohong yang cuma bisa bikin lo merasa terhianati," ejek Rere.

"Maksud kamu siapa yang pembohong, Re?" tanya Geby mencoba memberanikan diri untuk bertanya. "Jangan pernah kamu bilang kalau mereka pembohong!"

Rere hanya mengangkat bahunya acuh sambil melirik Dara juga Gino lantas tersenyum kecut. "Gue jamin lo nyesel sama apa yang lo bilang barusan, By!" ujar Rere saat melangkahkan kakinya mendekati Geby.

Rere menatap mereka satu persatu dan mengatakan sesuatu yang membuat Gino dan Dara terpancing emosi.

"Dan perlu lo ingat, By. Kebohongan, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan ketahuan juga!" desis Rere sambil tersenyum kecut menatap Geby. Lebih tepatnya, kalimat itu ditujukan pada Dara dan Gino.

"Kita lihat aja, seberapa lama kebohongan itu akan bertahan. Gue harap, lo gak kecewa sama diri lo sendiri yang terlalu percaya sama orang yang bahkan sama sekali gak peduli sama lo!"

Geby terdiam mendengar setiap kalimat yang Rere lontarkan. Entah ada apa dengan semuanya, Geby merasakan beberapa hal dari yang Rere bicarakan. Kebohongan mana yang Rere maksud? Apa tentang dirinya yang berpura-pura menjadi cupu? Atau justru ada hal yang lain?

Geby menundukkan kepalanya bingung. Bibirnya ia gigit-gigit kecil beberapa kali berharap menemukan jawaban dari maksud Rere. Namun ia menyerah. Rasanya, yang dikatakan Rere tentang dirinya itu benar. Dirinya yang bodoh, dirinya yang terlalu percaya pada orang lain. Ia merasakannya.

"By? Kamu gak papa, kan?" tanya Dara yang melihat sahabatnya terdiam cukup lama.

Geby terkejut dan langsung menolehkan kepalanya menatap Dara. "A-apa, Dar?"

Gino hanya menghela napasnya panjang dan merangkul pundak Geby. "Jangan terlalu dipikirin, gak ada yang bohongi kamu, By."

Geby hanya menganggukkan kepalanya lemah, menyetujui apa yang dikatakan Gino.

"Aku antar kamu pulang, ya. Sekalian ada hal yang harus aku bicarain sama kamu."

***

Geby ikut duduk di samping Gino setelah memberikan Gino dan Dara minuman. Geby menyandarkan kepalanya pada pundak Gino seolah ia ingin terus berada di dekatnya. Bahkan tangan Geby menggenggam kuat tangan Gino dan sesekali ia memeluk lengan Gino.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang