part #24

404 27 4
                                    

Assalamualaikum, semuanya ....
Yeeaaayyyy! Akhirnya bisa update sesuai jadwal juga. Masih adakah dari kalian yang belum tahu jadwal updatenya? Kalau belum, kalian bisa lihat di part #23  bagian awal, okeh!

Maaf banget saya updatenya telat, harusnya hari selasa, ya ....
Berhubung hari selasa sedang ada masalah keluarga, jadi saya gak bisa update, ya ....
Karena itu, hari ini saya update double part okeh! Jadwal selasa saya lokir ke hari ini^^

Selamat membaca, dan semoga kalian suka, ya^^

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Kamu jangan terlalu percaya sama orang lain, ya. Kalau kamu terlalu percaya, sekalipun mereka bohong, kamu tetap bakal percaya. Aku cuma khawatir kalau kamu kecewa.

~ Kenneth ~

🍂🍂

Geby hanya terduduk di kursi panjang yang tersedia di halte bus. Perempuan itu masih terkejut dengan keputusan Lyra, apa dirinya ikut serta menjadi penyebab keputusan Lyra? Geby hanya menunduk, tangannya memeluk kuat beberapa buku yang dibawanya, kakinya tak berhenti bergerak mengayun. Otaknya berpikir keras tentang apa yang terjadi hari ini. Dimulai dari Gino yang tiba-tiba pindah ke sekolahnya, dan Lyra yang memutuskan untuk pergi jauh dari Kenneth.

Satu yang Geby pikirkan tentang Lyra, ke mana perempuan itu akan pergi?

Kakinya berhenti mengayun, bibirnya tampak bergetar takut saat Kenneth menghentikan motornya di depan sana. Kenapa harus ada Kenneth? Kenapa harus sekarang?

"Yuk, pulang!" ajak Kenneth dengan tatapan yang sama sekali tidak bisa Geby artikan.

Geby menghela napas dan tersenyum. "Gak papa, aku naik taksi aja."

"Gak perlu cari alasan, By."

Geby mengalihkan pandangannya ke arah lain, asalkan tidak menatap Kenneth. Jantungnya berpacu cepat saat ia merasa Kenneth tengah memperhatikannya. Ahh! Kenapa cowok itu menatapnya dengan serius, apa yang ada di dalam pikirannya?

Geby menatap Kenneth dengan tatapan kesal. "Ngapain, sih, ngelihatnya gitu banget? Ada yang salah?" kesal Geby.

"Iya!"

Geby menggigit kecil bibir bagian dalamnya karena kesal. Apa sekarang Kenneth tengah jujur?

"Apanya yang salah?" tanya Geby dengan tatapan selidiknya.

"Kamu yang salah," jawab Kenneth.

"Apa? Waahhh! Kamu nyari masalah ya ..." kesal Geby.

"Cepet naik! Mumpung aku masih sabar," ujar Kenneth dengan nada yang dingin.

"Yaudah, kamu pergi aja. Aku udah bilang kalau aku nunggu taksi lewat, Ken."

Kenneth menatap kesal Geby. "Aku tahu Gino nunggu kamu di rumah. Cepet!"

Benar juga apa yang dikatakan Kenneth. Bodoh sekali! Bagaimana bisa ia melupakannya?

Dengan kesal, Geby menghampiri Kenneth sembari menghentakkan kakinya kesal. Geby naik ke atas motor Kenneth dengan susah meskipun akhirnya ia berhasil naik ke atasnya.

Motor Kenneth melaju melewati jalanan yang tampak lengang. Selama perjalanan, tidak ada percakapan apapun yang mereka bicarakan. Keduanya hanya terdiam, tampak kesal dengan kejadian beberapa menit lalu.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang