part #17

788 30 3
                                    

Assalamualaikum, semuanya....
Apa kabar?
Maaf banget karena baru bisa update lagi, akhir-akhir ini saya sibuk praktek sama ujian, jadi gak bisa lanjut.

Kalau gitu, selamat membaca dan semoga kalian suka .....

Happy Reading :)

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

***

Aku juga mohon, kamu gak perlu lakuin semuanya buat bela aku. Kamu gak perlu lakuin semuanya biar aku gak nurut sama mereka. Aku benci itu,

~ Geby ~

🍂🍂

"Kerjain tugas resensi novel gue!" suara Rere terdengar keras mengisi ruang kelas yang tengah hening itu.

Kenneth yang baru saja datang segera menghampiri tempat duduk Geby, perempuan itu tampak diam, tidak melawan sama sekali dengan perlakuan Rere.

"Lo budeg?" sentak Rere, membuat suasana menjadi tegang karena Rere sempat menggebrak meja cukup keras.

Tangan Kenneth bergerak cepat menahan pergelangan tangan Rere yang bersiap memukul kepala Geby. Kenneth menatap Rere dengan penuh harap agar berhenti, berbeda dengan Rere yang menatapnya begitu tajam.

Rere menghempaskan tangan Kenneth kasar lalu beralih menatap Geby kesal. "Kerjain tugasnya sekarang!"

"Re! Kamu gak ada hak buat suruh-suruh dia sesuka kamu. Dia punya hak buat nolak suruhan kamu itu-"

"Iya, aku kerjain sekarang." Geby memotong ucapan Kenneth, membuat Kenneth menatapnya tidak percaya.

"Tapi, By ...."

"Kamu bisa kembali ke tempat duduk kamu," kata Geby sambil mengambil buku Rere, tanpa melihat Kenneth sedikit pun.

Geby mulai membaca judul novelnya terlebih dahulu dan membaca setiap halamannya tanpa merasa terganggu sedikitpun dengan Kenneth yang masih berdiri di sana.

"By, kembaliin bukunya sama Rere. Kamu gak perlu lakuin itu semua," ujar Kenneth.

Tidak ada jawaban dari Geby, Kenneth segera menarik novel yang tengah dibaca secara perlahan. "By, aku mohon."

"Aku juga mohon, kamu gak perlu lakuin semuanya buat bela aku. Kamu gak perlu lakuin semuanya biar aku gak nurut sama mereka. Aku benci itu, Ken."

Kenneth mengambil tangan Geby dan menggenggamnya erat. "Kamu boleh benci aku, By. Tapi please, berhenti nurutin apa kata mereka."

"Kamu juga mereka, Ken. Kalau aku berhenti nurutin kata mereka, itu sama aja aku nurutin perintah dan permohonan kamu. Ngerti?"

Geby melepaskan tangannya dari genggaman Kenneth dan melanjutkan membaca novel itu tanpa menghiraukan Kenneth. Sejujurnya, Geby ingin sekali marah dan menolak permintaan Rere, tapi melihat Kenneth yang menolak, itu membuatnya mengurungkan niatnya.

Geby hanya mengembuskan napas gusarnya saat mendengar Kenneth menduduki kursinya dan menariknya cukup kuat hingga menimbulkan suara decitan yang keras. Kursi Kenneth tampak sedikit menjauhi meja Geby, itu mungkin salah dirinya.

Geby mulai menulis setiap kalimat yang dianggapnya penting dan mulai merangkainya untuk ditulis. Seketika, Geby menghentikan gerakan tangannya dan mulai merenungkan diri tentang apa yang ia lakukan sekarang. Kenapa ia terus saja menuruti apa kata orang lain? Kenapa ia tidak pernah melawan ataupun menolak?

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang