part #30

506 36 0
                                    

Assalamualaikum, semuanya ....
Akhirnya bisa update lagi. Untuk alasan saya kemarin gak update, saya kasih tahu di akhir part ya.

Semoga kalian suka sama ceritanya^^.

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Pura-pura kayak gini, malah bikin aku semakin bergantung sama kamu. Karena apa? Karena aku terlalu percaya sama kamu, hingga aku gak tahu kalau kamu bohongin aku.

~ Geby ~

🍂🍂

Geby mengeluarkan ponselnya, melihat kembali foto yang menjadi bukti kebohongan dua orang terdekatnya. Hatinya sesak, tidak bisa menerima apa yang terjadi. Bagaimana bisa mereka berdua tetap tenang meskipun saat ini berada di sekolah yang sama dengannya? Bagaimana keduanya bisa menerima untuk saling berpelukan, sedangkan ia berdiri di antara keduanya?

Suasana kantin masih tampak sepi, Geby memilih tempat di paling pojok dengan Kenneth. Meskipun pesanannya sudah datang sejak tadi, Geby belum menyentuhnya sama sekali. Hal itu tentu membuat Kenneth menjadi penasaran. Apa yang sedang dilihat perempuan itu?

"Lo bilang mau jadi temen gue, kan?"

Geby terkesiap, ia segera menyimpan ponselnya ke atas meja dengan posisi terbalik. Takut jika Rere maupun Kenneth melihatnya.

Rere langsung duduk di samping Geby dengan mangkuk berisi siomay di tangannya.

"Ngapain juga milih tempat di pojok gini?" gerutu Rere tanpa peduli dengan ekspresi bingung Kenneth maupun Geby. "Ehh, tapi bagus juga. Dari sini semuanya kelihatan, termasuk cowok lo!" lanjut Rere membuat Geby diam membeku.

Apa Gino memang cowoknya? Geby sekarang ragu dengan pernyataan itu. Pernyataan yang membuatnya menjadi sedikit menyesal. Iya, Geby menyesal sudah mempercayai cowok itu. Namun sangat sulit untuk menghilangkannya dari pikiran Geby.

"Ngomong-ngomong, kok gue belum lihat cowok lo, ya?" tanya Rere.

Kenneth menatap Rere. Tiba-tiba saja ia menjadi kesal mendengar celotehan Rere. "Berhenti buat ganggu Geby," kata Kenneth.

"Hah?"

"Berhenti buat ganggu Geby dengan menanyakan cowok itu!" desis Kenneth.

Rere mengangguk-anggukkan kepalanya. "Okeh, gue gak bakal tanya lagi soal dia. Gimana kalau kita tanya Geby?"

Rere menatap Geby dengan tatapan intimidasinya. Geby memegang sendoknya kuat-kuat, apa yang akan ditanyakan perempuan itu?

"Kamu bisa tanya sama aku," ucap Kenneth membuat Rere tersenyum kecut.

"Lo yakin bisa jawab?"

Kenneth mengangkat alisnya. "Mungkin."

"Pertanyaan pertama. Sampai kapan lo mau pura-pura jadi cupu?" Rere menatap Geby, menunggu apa yang akan dijawabnya.

Namun, baik Kenneth ataupun Geby sama sekali tidak ada yang menjawabnya.

Rere tertawa mengejek, ia menyuapkan satu sendok siomay ke mulutnya dan kembali menatap Geby. Namun kali ini lebih serius.

"Pertanyaan terakhir."

Geby menoleh, menunggu apa yang akan ditanyakan perempuan itu.

"Gimana kalau Gino bohongin lo?" tanya Rere. "Gimana kalau dia sebenarnya selingkuh sama sahabat lo? Gimana kalau selama ini dia cuma permainin lo?"

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang