part #11

747 34 0
                                    

Semoga kalian suka, ya ....
Typo bertebaran mohon dimaklum😊😊

Happy Reading :)

***

Karena aku gak lemah buat jadi bahan perlindungan kamu!

~ Geby ~

🍂🍂

"Re ...."

Suara yang terdengar familiar itu membuat Rere mengangkat kepalanya dengan air mata yang bercucuran membasahi wajahnya. Seorang cowok bertubuh jangkung berjongkok di depannya untuk melihat keadaan Rere.

"Kamu gak papa?" Tangannya terulur mengusap air mata Rere dengan ibu jarinya.

Rere hanya menggelengkan kepalanya, sebelum akhirnya ia menjauhkan pemilik tangan itu dari wajahnya. Rere berdiri dengan mengusap kasar air matanya.

"Kamu pergi aja," ujar Rere.

"Tapi, Re ...."

"Aku bilang pergi, Za!" Rere berteriak cukup keras dan segera berlari pergi dari sana.

Cowok itu Reza. Cowok yang selalu menjadi tempat Rere bercerita tentang banyak hal. Sekaligus orang yang sudah berkali-kali mengungkapkan perasaannya pada Rere, namun sangat disayangkan, Rere tidak pernah sekalipun menjawab iya, bahkan tidak pernah menjawabnya.

Reza hanya menghela napas berat melihat punggung perempuan itu yang kian menjauh dan mengecil hingga akhirnya menghilang.

"Apa karena Kenneth lagi?" gumam Reza sambil berbalik dan pergi dari sana.

***

Geby menghempaskan tangan Kenneth dengan kasar saat keduanya sudah sampai di belakang sekolah, lebih tepatnya di warung yang beberapa waktu lalu pernah ia datangi dengan Kenneth. Geby menatap Kenneth dengan kesal saat cowok itu duduk dengan nyaman di kursi panjang yang tersedia di sana.

"Aku udah bilang buat berhenti, tapi kenapa kamu masih aja selalu ikut campur? Berhenti buat ngelibatin diri kamu sendiri dalam urusan orang lain, Kenneth!"

"Aku gak pernah dapat masalah sebesar ini sebelum hadirnya kamu. Asal kamu tahu, kalau kamu terus ikut campur sama masalah aku, sama aja kamu nyakitin orang yang suka sama kamu!"

"Aku gak tahu salah aku apa, tapi kamu ...."

"Duduk!" potong Kenneth cepat membuat Geby menatapnya heran.

Kenneth mengangkat kepalanya saat Geby masih saja berdiri. "Duduk. Gak pantes marah-marah waktu orang lagi makan kayak gini."

Geby terpaksa duduk dengan kesal, Geby melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap Kenneth tajam.

"Lanjutin," kata Kenneth sambil menghadapkan tubuhnya ke arah Geby.

"Aku gak kenal siapa kamu, jadi gak usah ikut campur. Gak usah sok pahlawan, Ken. Aku gak butuh orang buat lindungin aku seolah aku memanglah orang yang lemah!"

"Apa aku harus kenal kamu lebih jauh lagi supaya aku bisa lindungin kamu?" tanya Kenneth sebelum Geby melanjutkan kembali kekesalannya.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang