part #34

651 37 4
                                    

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Kenapa semua orang tampak mengecewakan?

~ Geby ~

🍂🍂

"Aku tidak bisa melanjutkan kembali hubungan kita."

Dara menoleh cepat, menatap Gino dengan terkejut. Setelah dua hari Gino tidak menyapa ataupun menghubunginya, haruskah cowok itu mengatakan hal seperti ini?

"Aku mau kita putus," ungkap Gino sambil menatap lirih Dara.

Dara berdiri dari duduknya. Dengan napas menggebu, Dara menatap Gino dengan lekat. "Apa kamu sudah gila?"

"Aku serius, Dar."

Dara menepuk dadanya dua kali dengan keras. "Kamu tahu apa yang aku rasakan sekarang, Gin? Dua hari kita gak bicara, dan sekarang? Kenapa kamu tiba-tiba minta putus? Aku bela-belain nunggu kamu, tapi kenapa kamu kayak gini? Kamu pikir aku apa? Huh?"

Gino diam. Matanya terus saja menghindari tatapan Dara.

"Jawab, Gin!" sentak Dara yang sudah tidak sabar lagi dengan sikap Gino.

Dara mengacak rambutnya frustasi, beruntung tidak ada orang yang melewati taman belakang sekolah, jadi ia bisa menyelesaikan masalahnya dengan Gino tanpa ada lagi cibiran yang ia dengar seperti kemarin-kemarin.

"Kenapa kamu diam? Ini bukan kamu yang biasanya! Kenapa kamu berubah?"

Gino mengangkat kepalanya, balas menatap Dara. " Karena aku baru sadar sama perasaan aku, Dar. Orang yang buat aku nyaman, tenang, dan bahagia, itu bukan kamu! Tapi Geby!" tegas Gino.

Dara tertawa hambar. Ia mengusap air matanya yang menetes, meski tawanya tidak berhenti. "Waaahh .... Setelah kamu bilang kalau dia polos, bodoh, dengan mudahnya kamu bilang baru sadar? Terus aku apa? Aku apa, Gin?!" gertak Dara.

"Maaf, Dar. Aku gak mau nyakitin kamu-"

"Telat! Kamu udah nyakitin aku, Gin! Gak perlu minta maaf juga, karena apa? Maaf kamu kayak kotoran, menjijikan!" potong Dara cepat.

Dara meninggalkan Gino sendirian di sana. Kakinya berlari dengan cepat, air matanya merembes keluar. Lengannya terangkat untuk menutup mulut dan hidungnya. Dara semakin mempercepat langkahnya saat orang-orang kembali mencibirnya.

"Lihat kejadian waktu Gino meluk Geby, gak?"

"Kayaknya Gino beneran suka sama Geby."

"Sahabatnya cuma dijadiin pelampiasan doang!"

"Lihat! Dara nangis! Pasti baru putus!"

"Syukurin!"

Dara memasuki salah satu bilik toilet. Tangisnya pecah dengan napas yang tersendat. Sesekali, ia memukul dadanya yang terasa begitu sesak. Pikirannya kembali pada saat-saat ia masih berteman dengan Geby, ia merindukannya. Apa Dara sejahat itu? Tapi, kenapa Gino harus melakukan hal yang menyakitkan padanya juga? Kenapa setelah putus dengan Geby, Gino juga memutuskan dirinya? Apa arti dirinya bagi Gino selama ini?

"Aaarrrggghhhh!!"

***

Geby termenung. Rere yang sejak tadi duduk di sampingnya ikut terdiam. Kejadian Geby memutuskan Gino, ayahnya yang selingkuh dari bundanya, Geby tidak bisa melupakannya. Pikirannya selalu kembali ke sana. Hal-hal menyakitkan selalu terlintas tanpa ia inginkan.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang