part #12

730 33 2
                                    

Happy Reading :)

***

Aku pastiin kamu jadi satu-satunya.

~ Gino ~

🍂🍂

Rere terduduk sambil bersandar pada pundak Reza dengan nyaman. Matanya terus memandang langit yang berwarna biru cerah itu, bibirnya terangkat untuk tersenyum.

"Za? Apa aku bisa bahagia?"

Reza menoleh saat Rere beringsut dari pundaknya, perempuan itu terus menatap langit tanpa menoleh ke arahnya yang tengah menatapnya dengan tulus.

"Sebenarnya apa yang aku lakuin sekarang? Gak guna banget, ya? Kenapa aku baru sadar sama semuanya, Za?" ujar Rere.

"Sadar dengan apa?"

Rere menoleh dengan tatapan sendu. "Kenapa aku baru nyadar kalau aku juga suka sama Kenneth? Kenapa baru sekarang?"

Reza yang mendengarnya merasa ada hantaman yang keras mengenai kepalanya, sebelumnya Rere tidak pernah menceritakan bahwa ia juga menyukai Kenneth. Reza hanya sering mendengar bahwa ia tidak suka melihat Kenneth yang terus menerus membela perempuan yang dipanggil Geby.

Reza tidak pernah berpikir bahwa Rere akan menyukai Kenneth dan mengakuinya.

"Re, tapi aku ...."

Suka sama kamu.

Rere beranjak dari sana dan meninggalkan Reza sendirian sebelum cowok itu melanjutkan kalimatnya.

"Kapan kamu akan lihat aku yang selalu berusaha dapetin kamu, Re? Kenapa kamu gak pernah sekalipun membalas perasaan yang sudah tertanam lama?"

Lagi dan lagi, Reza mendapatkan rasa sakit yang sudah diterimanya selama kurang lebih empat tahun ini. Reza menyukai Rere sejak mereka duduk di bangku SMP. Reza yang selalu menjadi tempat curhat Rere sejak keduanya masih kecil. Rere tidak pernah sekalipun tidak bercerita kepada Reza, entah itu hal spele ataupun serius.

Tapi untuk yang baru saja dirasakannya, rasanya Reza tidak mau mendengarkannya. Kenapa saat ia mendengar hal itu hatinya semakin sakit? Dan kenapa Rere selalu berpura-pura tidak tahu? Ini sangatlah menyakitkan.

***

Dara duduk di samping Gino sambil melingkarkan tangannya pada lengan Gino. Dara juga menyandarkan kepalanya pada pundak Gino dengan nyaman, Gino juga menggenggam erat tangan  Dara, membuat cowok di belakang keduanya yang tak sengaja melihat hal itu meremas kuat air botolnya.

"Aku seneng bisa deket kayak gini sama kamu, Gin."

Gino merangkul pundak Dara. "Aku juga."

Dara mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi kamera untuk berfoto. Dara membenarkan rambutnya dan menyentuh tombol kamera itu hingga keduanya yang tengah tersenyum itu tertangkap kamera, bukan hanya ponsel Dara, tapi juga dari arah lain.

Dara tersenyum merekah melihat hasil foto itu, Dara merasa dirinya begitu cocok dengan Gino.

Drtt... Drtt....

Dara menoleh saat mendengar ponsel Gino bergetar, seseorang menghubungi Gino. Dara melirik nama yang tertera di sana.

Geby.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang