part #7

858 33 6
                                    

Semoga kalian suka😘😘

Happy Reading :)

***

Gak perlu ikut campur dengan apa yang terjadi sama aku. Aku gak butuh tameng ataupun tembok untuk melindungiku.

~ Geby ~

🍂🍂

"Soal pelukan kamu sama Dara. Apa itu benar-benar untuk menenangkan Dara?" Geby mengulang kembali pertanyaannya karena sebelumnya Gino tersedak membuatnya berpikir mungkin nanti saja bertanyanya.

"Kamu gak percaya?"

Geby menelan salivanya dengan susah, jari-jarinya saling terpaut dan tidak hentinya bergerak. Kepalanya tertunduk, ia sangat yakin suara Gino yang terdengar begitu tenang itu sebenarnya adalah marah. Matanya terus bergerak ke samping kanan dan kiri, ia tidak berani menatap Gino.

"By, tatap mata aku."

Perlahan, Geby mengangkat kepalanya dengan agak takut. Rasanya ingin kembali menunduk, tapi sayang tatapannya sudah bertemu dengan tatapan Gino yang terkesan tegas.

"Aku tanya sekali lagi. Kamu gak percaya sama aku?"

Geby mengalihkan pandangannya, menghindari tatapan Gino yang entah mengapa begitu menakutkan.

"Jangan ngalihin pandangan kamu, By!" Gino menutup wajahnya dengan gusar dan mengacak rambutnya frustasi. Tangannya terangkat dan mencengkram pundak Geby kuat.

"Kamu pernah bilang, kan, By. Kalau kita akan saling percaya, apapun yang terjadi. Kamu bilang kamu percaya sama aku, tapi apa yang sekarang aku dengar? Kamu terlihat seperti tidak percaya sama aku, By."

"Maaf ..." lirih Geby pelan.

Geby sungguh tidak tahu apa yang harus ia katakan pada Gino selain kata "maaf". Ia selalu mengatakan itu saat Gino tengah marah seperti sekarang. Geby menggerutu dalam hati, seharusnya ia tidak perlu menanyakan hal ini pada Gino. Tidak seharusnya ia membuat Gino marah.

Bodoh!

Geby selalu menganggap dirinya bodoh saat melihat Gino marah karenanya.

"Aku juga minta maaf ..." balas Gino yang akhirnya merengkuh Geby, membawanya ke dalam dekapannya. Tatapan matanya mulai meredup menjadi sayu.

Geby membalas pelukan Gino dengan menyandarkan kepalanya di dada bidang Gino. Suasana tegang yang sebelumnya mengisi ruangan itu lenyap seketika tergantikan dengan senyuman keduanya yang terlihat begitu bahagia.

***

Geby turun ke bawah untuk menghampiri Gino setelah selesai mandi dan mengganti seragamnya. Geby duduk di sofa yang berbeda dengan Gino. Geby menyimpan kedua tangannya di masing-masing samping kakinya. Ia memiringkan kepalanya untuk menatap Gino dengan senyum yang merekah.

Gino yang tengah memainkan ponselnya merasa diperhatikan, sampai akhirnya ia memilih untuk menyimpan ponselnya dan menoleh untuk melihat Geby. Gino menutup mulutnya menahan tawa saat Geby menatapnya seperti itu.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang