Selamat membaca, semoga kalian suka, ya^^
Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏
Happy Reading :)
***
Ngapain lihatin orang yang pura-pura romantis, padahal dalam hati senang kegirangan?!
~ Rere ~
🍂🍂
"Geby?" Gino bangkit dari duduknya saat melihat Geby sudah datang dan diantar Kenneth.
Gino sempat melihat Kenneth yang menatapnya dengan tidak suka. Gino merasakannya. Kenneth tidak menyukai kehadirannya, Gino merasakannya.
Geby membuka pintu rumahnya, membiarkan Gino berdiri di tempatnya. Geby tidak mau menatap mata cowok itu, itu hanya akan membuatnya lemah. Geby bersiap menutup pintunya, namun Gino menahannya.
"By, tunggu! Biarin aku bicara dulu sama kamu, By."
"Pulang, Gin! Aku mau istirahat!" pekik Geby.
"Tapi aku mau bicara sama kamu, By!"
"Tapi aku gak mau!" sentak Geby.
Geby berlari menuju kamarnya, membiarkan pintu yang sempat ia tahan tadi terbuka dan membuat Gino segera masuk ke dalam. Gino menahan lengannya, namun Geby segera mengempaskannya dengan kasar.
"By, aku minta maaf!"
"Lepas, Gin!" Geby melepaskan tangan Gino yang kembali menahan lengannya.
Geby bersiap untuk berbalik, namun Gino malah memeluknya. Geby memberontak hingga akhirnya pelukan Gino terlepas. Geby mendorong dada Gino dengan kasar dan segera berlari untuk masuk ke dalam kamar.
Geby membanting pintu dengan keras dan mengunci pintunya dari dalam. Tubuhnya merosot, kepalanya tertunduk. Air matanya kembali menetes, isakan kecil mulai terdengar keluar dari bibirnya.
Dari luar, Geby mendengar Gino yang terus mengetuk pintunya dan meminta Geby untuk segera keluar. Namun Geby tidak menghiraukannya, ia tetap menangis di sana.
Sikap Gino. Itu yang membuatnya sakit. Haruskah Gino berpura-pura seperti ini?
"By, keluar, By. Aku mohon," ucap Gino dari luar sana.
Drrrtt .... Drrrttt
Geby segera mematikan ponselnya saat Gino menelponnya, Geby melemparkan ponselnya asal. Geby terdiam cukup lama, kepalanya bersandar pada pintu.
"By, aku minta maaf. Maaf kalau aku udah bersikap kasar sama kamu, By. Aku cuma sayang sama kamu, By. Aku gak mau kehilangan kamu."
Geby membenturkan kepalanya keras ke pintu, hingga Gino yang berada di luar terkejut.
"By, jangan sakitin diri kamu, By. Berhenti benturin kepala kamu, By. Nanti kamu sakit, By!" seru Gino.
"Kamu yang nyakitin aku, Gin! Kamu gak sayang sama aku! Kamu cuma bohongin aku, Gin!" lirih Geby pelan.
"Kita bisa bicarain ini baik-baik, By."
"PERGI! AKU GAK MAU BICARA SAMA KAMU, GINO!" teriak Geby.
Gino menyentuh pintu kamar Geby, kepalanya tertunduk. Apa dirinya memang berlebihan? Kenapa Geby bisa semarah ini?
"By ...."
"PERGI, GIN! PERGI DARI SINI!"
Geby semakin terisak, ia mendengar suara langkah yang mulai menjauh dari pintu kamarnya. Suara langkah itu tidak terdengar lagi. Apa Gino sudah pergi?
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE CUPU [New Version - On Going]
Teen Fiction"Kalau kamu beneran serius sama aku, kamu mau, kan, pura-pura jadi cupu di sekolah baru kamu? Aku gak mau ada cowok yang tertarik sama kamu, aku takut kamu ninggalin aku." - Gino "Karena aku lakuin ini demi bukti keseriusanku sama seseorang yang tak...