Selamat membaca, dan semoga kalian suka, ya^^
BTW, ini buatnya semalem karena kemarin-kemarin males. Untungnya bisa juga, walaupun harus sampai malam banget buatinnya. Semoga suka, ya^^
Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏
Happy Reading :)
***
Kenapa kamu masih takut setelah tahu dia siapa? Apa alasan kamu takut sama dia? Kamu takut dia pergi, atau kamu beneran takut sama dia?
~ Kenneth ~
🍂🍂
Kenneth membeku, menatap Geby dengan khawatir. Terlebih, melihat mata perempuan itu yang tampak berkaca-kaca dan memerah, membuat hatinya bergetar kuat. Apa Geby menangis karena dirinya? Atau marah pada Gino?
"By ... aku ...."
Geby mengalihkan tatapannya ke luar sana, tidak menghiraukan Kenneth sama sekali. Geby tersenyum kecut, sejak tadi ia membiarkan Gino berduaan di sana dengan Dara. Kenapa ia bisa setenang itu tadi? Kenapa ia tidak bisa curiga?
Matanya terpejam, satu tetes air mata pun keluar dari pelupuknya. Kepalanya tertunduk dengan tangan terkepal. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Geby ingin marah, tapi ia takut. Ia takut pada Gino. Ia tidak pernah berani pada cowok itu. Lalu, apa yang harus ia lakukan sekarang?
Geby mengusap air matanya lalu mengembuskan napas panjang beberapa kali. Matanya kembali terfokus pada ponsel Kenneth yang belum cowok itu ambil. Matanya mendelik kesal saat Gino masih saja tertawa dengan Dara. Apa mereka sengaja melakukannya?
"Kayaknya aku gak bisa kerjain sekarang, Ken. Kalau aku kerjainnya di rumah, gak papa?" ujar Geby yang sontak saja membuat Kenneth langsung menganggukkan kepalanya.
"Kamu ... gak papa?" tanya Kenneth.
Geby mendongakkan kepalanya, menatap cowok itu dengan bingung. "Maksud kamu?"
Kenneth mengambil ponselnya dari hadapan Geby, membuat perempuan itu mengikuti gerakannya. "Kamu gak marah?" Kenneth kembali bertanya tanpa menunjukkan foto itu pada Geby.
Geby mengedikkan bahunya dengan alis terangkat. "Gak tahu," jawabnya.
Tangannya tergerak dan membereskan buku-buku serta alat tulisnya, lantas dimasukkannya ke dalam tas. Geby berdiri sambil menyampirkan tasnya di kedua bahunya.
"Kamu bisa anterin aku pulang, kan?"
Kenneth mengangguk. "Bisa, kok. Kamu tunggu aja di luar. Aku ganti baju dulu," kata Kenneth dengan ragu.
Kenneth berlalu dari hadapan Geby dengan perasaan campur aduk. Geby memintanya untuk mengantarkannya pulang? Senyuman terbit di bibirnya meski hanya sekejap. Kenneth terpikirkan tentang rencana apa yang akan dilakukan Geby. Perempuan itu tampak aneh setelah melihat foto Gino. Kenneth tahu, sebelumnya Geby tampak terkejut. Namun, raut wajahnya berubah setelah melihat Gino yang berada di luar sana.
"Aku kira kalau aku percaya sama kamu, kamu juga bakal percaya sama aku, Gin. Ternyata aku salah, aku yang terlalu percaya sama kamu. Bahkan kebohongan kamu pun, aku percaya." Geby menatap Gino yang berada di luar dengan lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE CUPU [New Version - On Going]
Teen Fiction"Kalau kamu beneran serius sama aku, kamu mau, kan, pura-pura jadi cupu di sekolah baru kamu? Aku gak mau ada cowok yang tertarik sama kamu, aku takut kamu ninggalin aku." - Gino "Karena aku lakuin ini demi bukti keseriusanku sama seseorang yang tak...