part #31

602 36 5
                                    

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Semoga kalian suka, ya^^

Happy Reading :)

***

Pacar? Mana ada orang yang rela dibully sama pacarnya sendiri? Sekalipun rela, mereka bakalan sama kayak aku. Dibohongi!

~ Geby ~

🍂🍂

Plak!

Rasa sakit, kecewa, dan marah semuanya bergemuruh dalam dada Geby. Wajahnya terasa panas dan perih di waktu yang bersamaan. Sudut bibirnya tersenyum kecut, benarkah Dara menamparnya? Bagaimana bisa?

Semua orang terkejut bukan main. Rere yang awalnya hanya menonton langsung berdiri dengan terkejut. Melihat Dara yang menampar Geby, sungguh membuatnya kesal. Apa perempuan itu tidak bisa melakukannya di tempat lain?

"Dara ..." geram Gino.

Geby menyentuh wajahnya, matanya menatap Dara dengan sangat kecewa.

"Kamu nampar aku?" tanya Geby dengan suara paraunya. Matanya mulai memerah, semakin kecewa dengan wajah tenang Dara.

"Wajar kalau kamu bergantung sama Gino, By. Karena dia pacar kamu," ucap Dara sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Pacar? Mana ada orang yang rela dibully sama pacarnya sendiri? Sekalipun rela, mereka bakalan sama kayak aku. Dibohongi!" balas Geby.

"Gak seharusnya kamu nampar Geby, Dar. Dia sahabat kamu," kata Gino memperingatkan Dara atas sikapnya.

"Sahabat?" Rere angkat bicara, tangannya tergerak untuk mengambil ponsel Geby yang masih tergeletak di atas meja. "Mana ada sahabat yang nikung pacar sahabatnya sendiri!"

Gino menatap Geby khawatir saat Rere memperlihatkan foto tangannya dengan Dara yang tengah bergenggaman dari ponsel Geby.

"By, aku ...."

Geby segera pergi dari sana, bahunya tak sengaja menabrak bahu Dara juga Gino. Air matanya menetes, namun Geby segera mengusapnya dengan kasar. Ia tidak ingin menangisi cowok itu. Cowok yang sudah membohonginya sekaligus menduakannya.

"Geby, tunggu!" panggil Kenneth.

Geby menghentikan langkahnya, tubuhnya berbalik untuk menatap cowok yang baru saja mengejarnya. "Aku gak papa, Ken."

Kenneth semakin memperdekat jaraknya dengan Geby. Kedua tangannya terangkat dan memegang pundak Geby dengan erat.

"Itu kamu yang bilang, hati kamu mungkin sedang tidak baik, By."

Geby menggeleng. "Nggak, Ken. Aku baik-baik aja, aku tadi cuma kesel doang."

"Setelah Dara nampar kamu, kamu masih bilang kalau kamu baik-baik aja?"

Kepala Geby tertunduk. Jelas ia tidak baik-baik saja, kejadiannya sangat tidak terduga. Geby tidak pernah terpikirkan kalau Dara akan berani menamparnya. Dara yang ia pikir baik, perhatian, juga lembut. Geby tidak lagi melihat hal itu.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang