part #33

634 39 5
                                    

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Maaf? Setelah apa yang kamu lakuin sama aku, dengan mudahnya kamu minta maaf? Bahkan, jika aku memberikan maaf aku sama kamu, gak ada jaminan bahwa kamu gak bakal ngelakuin hal yang sama. Karena sekalinya penghianat, tetap penghianat!

~ Geby ~

🍂🍂

"Cukup, By! Sekarang juga, aku minta kamu buat tarik lagi kata-kata kamu!"

Geby tersenyum kecut. "Apa?"

"TARIK KATA-KATA KAMU BUAT PUTUSIN AKU, BY!" sentak Gino membuat Geby mengepalkan tangannya kuat.

Gila!

Cowok itu benar-benar sudah gila. Apa ia tidak sadar apa yang sudah dilakukannya? Apa ia tidak memikirkan bagaimana perasaan Geby?

"NGGAK! AKU GAK MAU!"

Gino diam. Tatapannya yang semula menatap tajam Geby mulai sayu. Ia menatap Geby lekat. Kakinya maju satu langkah, namun Geby malah mundur satu langkah. Meminta agar Gino tidak mendekatinya.

"Sejak kapan kamu tahu hubungan aku sama Dara?" tanya Gino lembut. Berusaha agar ia tidak membuat Geby ketakutan dan menjauh.

Geby tersenyum kecut. "Sejak aku datang ke rumah Kenneth bareng kamu sama Dara. Kenapa?" jawab Geby santai meskipun matanya menghindari tatapan Gino.

Gino menatap lirih Geby. "Terus kenapa kamu diam aja? Apa ini alasan kamu berubah sejak itu, By? Kamu diam dan pura-pura gak tahu."

Geby mengangkat kepalanya. Mencoba memberanikan diri untuk menatap Gino. "Jadi ini juga alasan kamu pura-pura bully dan perhatian sama aku setelahnya? Biar aku percaya dan gak penasaran sama yang sebenarnya?" balas Geby.

"Maaf, By ..." lirih Gino.

Hati Geby bergetar. Tangannya yang terkepal terasa dingin dan berkeringat. Ucapan maaf Gino membuatnya tidak bisa marah. Tapi tidak mungkin juga jika ia malah kembali memaafkan Gino, itu tidak akan terjadi lagi.

"Maaf? Setelah apa yang kamu lakuin sama aku, dengan mudahnya kamu minta maaf? Bahkan, jika aku memberikan maaf aku sama kamu, gak ada jaminan bahwa kamu gak bakal ngelakuin hal yang sama." Geby mundur satu langkah, matanya semakin menatap tajam Gino. "Karena sekalinya pengkhianat, tetap pengkhianat!"

Geby segera berbalik, berlari cepat untuk masuk ke dalam rumahnya. Gino menahan tangannya, namun ia berhasil mengempaskannya.

"By, jangan dulu pergi, By!" seru Gino namun tak dihiraukan oleh Geby.

Brak!

Geby membanting pintunya keras, tangannya bergerak cepat untuk mengunci pintu. Seketika, tubuhnya bersandar pada pintu, air matanya mulai menetes dan merembes keluar. Dadanya terasa sesak saat melihat mata Gino.

"By, buka pintunya, By! Aku mohon ..." seru Gino dari luar.

Gino memukul-mukul pintu rumah Geby, tangannya juga berusaha menarik knop pintu, namun tidak terbuka. Gino tahu, Geby mungkin sengaja menguncinya dari dalam.

"Aku minta maaf, By ..." lirih Gino. Tangannya menyentuh pintu. Kepalanya tertunduk dalam. Gino menyesali semuanya, karena itu ia datang mengejar Geby.

"By ... aku mohon, keluar sebentar ... saja. Aku cuma mau bilang kalau aku nyesel udah nyakitin kamu, By. Maaf, karena udah buat kamu kecewa ...."

Geby mengangkat kepalanya, matanya terpejam sejenak. Kepalanya menoleh, langkah kakinya mulai berjalan untuk mengambil sesuatu di atas mejanya.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang