Semoga kalian suka, ya^^
Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏
Happy Reading :)
***
Aku bakal pergi jauh dari sini asal gak ketemu kamu.
~ Lyra ~
🍂🍂
Geby menghela napas saat Gino kembali mengguyur kepalanya. Namun kali ini berbeda, cowok itu menuangkan kecap ke atas kepalanya kemudian menambahkan sedikit saus. Lagi-lagi seperti ini, semua orang di kantin menertawakannya dan menatap Gino dengan kagum.
Geby kebingungan, tadinya ia tengah makan bersama dengan Kenneth, namun cowok itu izin pergi entah ke mana. Dan alhasil, Geby sendirian di sana. Geby tidak menduga bahwa Gino akan mempermalukannya di depan semua orang.
Geby mengangkat kepalanya dan menatap Gino yang berdiri tepat di depannya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Gino hanya memiringkan kepalanya dengan alis terangkat membuat Geby mencoba menahan sesak di dadanya. Bukan karena guyuran tadi, tapi Geby melihat seolah Gino sengaja melakukannya. Matanya, Geby tidak melihat mata Gino yang menatapnya tulus.
Gino tampak mengambil air mineral yang diberikan salah satu temannya. Cowok itu membuka tutup botolnya dan tanpa Geby duga, airnya justru disemprotkan ke wajah Geby.
Kepala Geby tertunduk, air matanya menetes. Ia tidak bisa lagi menahan tangisnya, itu semua sangat menyakitkan.
"Kayak gini kalau lo berani ngaku-ngaku pacar gue, By! Inget, lo itu cupu yang gak tahu diri!" tegas Gino.
Geby mengepalkan kedua tangannya dengan napas yang tertahan. Bibirnya tak mampu membalas ucapan Gino. Ia hanya tahu bahwa ia hanya perlu diam tanpa melawan, dengan cara ini Geby bisa aman dari bully-an orang lain. Itu juga yang Gino katakan kemarin padanya.
Seseorang tiba-tiba merangkul bahu Geby dan membantu perempuan itu berdiri dari tempatnya. Geby melihatnya, dia cowok yang dilihatnya saat di perpustakaan. Bukankah namanya Reza? Tanpa menolak, Geby menerima arahan cowok itu. Geby mengikuti langkahnya yang membawanya menjauh dari tempat yang ramai itu. Geby sempat melihat mata Gino, ada rasa cemburu yang tersirat dari mata cowok itu. Apa Gino akan marah?
Reza masih membantu Geby, cowok itu membawanya ke toilet perempuan. Geby berhenti saat cowok itu menghentikan langkahnya.
"Kamu gak papa?" tanya Reza sambil menatap mata Geby lekat.
Geby hanya mengangguk setelah mengalihkan tatapannya dari Reza. Cowok itu tampak menatap ke belakangnya seperti mencari seseorang.
Tiba-tiba, seseorang datang menghampiri keduanya. Reza tampak menerima handuk dan sampo dari orang tadi dan orang itu langsung saja pergi setelah memberikannya pada Reza.
"Ini buat kamu. Bersihin, ya. Aku tunggu kamu di sana," kata Reza sambil menunjuk sebuah kursi panjang setelah memberikan Geby handuk dan sampo itu.
Geby hanya menganggukkan kepalanya lalu masuk ke dalam salah satu bilik. Di dalam sana, Geby menatap handuk itu dengan perasaan yang aneh. Geby ingat siapa pemberinya, dan juga matanya. Bagaimana Geby bisa melihat Gino di dalam diri Reza? Geby menundukkan kepalanya, tak lama tubuhnya merosot sambil memeluk handuk itu.
"Kenapa dia mirip sama kamu, Gin?" lirih Geby sambil memeluk kuat handuknya
Reza terdiam di tempatnya, ia terpikirkan kejadian di kantin beberapa menit lalu. Apa yang dilihatnya, itu sama seperti yang Rere lakukan pada Geby. Reza tahu, Reza pernah melihatnya beberapa kali. Tapi Reza tahu, jika Rere melakukannya karena suatu alasana. Sedangakan cowok tadi? Siapa dia? Reza seperti belum pernah melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE CUPU [New Version - On Going]
Fiksi Remaja"Kalau kamu beneran serius sama aku, kamu mau, kan, pura-pura jadi cupu di sekolah baru kamu? Aku gak mau ada cowok yang tertarik sama kamu, aku takut kamu ninggalin aku." - Gino "Karena aku lakuin ini demi bukti keseriusanku sama seseorang yang tak...