Asumsi berkeliaran tentang Dia. Tapi Loui tak pernah berusaha mencari tau. Karena tak selamanya asumsi menggariskan secara utuh bagaimana dia yang sebenarnya. Dingin tak selalu membekukan, hangat pun tak selalu meneduhkan.
Loui hanya ingin tahu sec...
Satu langkah lebih dekat, aku meraih kepingan rahasia tentang dirimu, bilapun belum saatnya aku memasuki area itu, aku tahu kapan harus menunggu
. . . . . . . . . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama di perjalanan ke toko bunga, hujan turun mendadak. Butiran air yang jatuh ke bumi seolah melukiskan gambaran bagaimana detak jantung dapat saling berpacu seirama.
Satu tangan Seungyoun terulur menyentuh tape radio dalam mobilnya lalu bertanya "Lo mau denger lagu nggak?"
Loui menoleh, "Iya deh boleh, dari pada berisik dengerin suara hujan mending gue dengerin lagu."
"Hujan tuh nggak berisik tau!"
"Buat gue hujan tuh berisik, dari orang yang mau ngomong jadi kehalang gara-gara suaranya. Apalagi kalau hujan gede, badai angin, terus petir yang tahu-tahu menyambar dan lain sebagainya. Duh, itu tuh bikin gue bete'. Hujan selalu jadi musim yang gak gue suka dari semua musim di dunia."
"Yaudah, gue idupin lagu aja." putusnya.
Someone you loved by Lewis capaldi.
"Anjir, lagu lo galau semua, nih, kayaknya," komentar Loui.
"Kan disesuaikan sama suasana aja. Kalau hujan ya lagu-lagu kayak gini yang gue mainin."
"Apa bukan karena lo lagi patah hati?" tebak Loui asal.
Seungyoun tertawa, meski sebelah tangannya fokus memegang setir, tapi satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengelus-elus dagu, "Gue kalau patah hati mah bukan gini caranya."
"Terus??"
Seungyoun menoleh, "Terus apa?"
"Ya kalau lo patah hati apa yang lo lakuin? Bikin lagu? Traveling? Atau makan gitu?"
"Berenang," jawab Seungyoun.
Loui diam, ia terlihat berpikir sesuatu. "Wow, interesting."
"Lo sendiri?" Seungyoun bertanya balik. Loui melipirkan bibir ke dalam-dalam, masih seolah berpikir.
"Gue belum pernah patah hati, sih."
"Alah.." Seungyoun mengibaskan tangan, tak percaya. "Lo tuh cewek, nggak mungkin lo nggak pernah patah hati. Minimal lo pernah ngeliat gebetan lo tahu-tahu jadian sama cewek lain saat doi sempet deketin lo kek, atau ditinggal kawin gitu. Ya, macem-macem."
