25. Women's talk

1.1K 186 27
                                    

Why do i feel like i'm just a rare fish that you dont had a plan on to fall into.

.
.
.
.
.
.
.

"Halo Nath?"

Suara manis Seungyoun begitu lihai menyapa sang rungu. Suara yang membawa helaan napas Loui datang beriringan dengan senyuman samar yang menetap di ujung bibir. "Seungyoun.. Elo kok udah gak pernah dateng ke kampus lagi, sih?"

Pertanyaan gamblang tersebut sebetulnya bukanlah keseluruhan diksi yang hendak Loui lontarkan. Hanya saja, di seberang telpon lelaki itu sudah lebih dulu tertawa bahagia.

"Kenapa? Lo kangen?" seloroh Sungyoun penuh percaya diri.

"Iya, gue kangen."

"Mimpi apa gue semalem bisa dikangenin sama lo, haha.

"Kangen lo jajanin cireng isi abon di depan gb-5 maksud gue."

"Fak," umpat Seungyoun pelan.

Di tempatnya, Loui tertawa heboh mendengar suara Seungyoun yang nampak kesal dijahili. Saking hebohnya, Loui sampai lupa tujuannya semula hendak menelpon Seungyoun lebih dulu sebabnya apa. Karena seperti tak biasanya perempuan ini menghubungi Seungyoun lebih dulu, jika tak ada maksud yang begitu tersirat.

"Oke-oke. Gue serius nih, hehe." Loui berhenti tertawa lantas buru-buru bicara. "Hoodie lo yang waktu itu lo pinjemin ke gue udah gue laundry. Gue mau balik--"

"Malam itu," ralat Seungyoun tiba-tiba.

Degup jantung Loui kembali menunjukan atensinya. Kenapa harus diralat segala, sih. Seungyoun seolah meminta Loui kembali mengingat peristiwa beberapa malam sebelumnya.

"Iya-iya.. Malam itu. Jadi hoodie yang lo pinjem malam itu maksud gue. Nah sekarang mau gue balikin sama buku 'kimia itu mudah' juga." jelas Loui.

"Kimia aja mudah, masa nebak hati lo masih susah sih nath?!"

"Hah?"

"Gak ada, lupain." Seungyoun tak melanjutkan racauannya yang tak jelas, pun, juga tidak dapat dimengerti oleh si perempuan. "Lo gak mau nanya gue ada dimana dulu, nih?"

"Gak!! Males." tandas Loui, jutek.

Meski dijawab sebegitu juteknya, Seungyoun tetap melanjutkan. "Gue lagi di studio rental band, nih. Stu--"

"Rental band yang mana?"

"Tuh!! Kepo juga kan lo, hahah."

"Aissh," si gadis mendesah sebal sambilan menepuk-nepuk bibirnya dengan punggung tangan. Loui menyesali kenapa harus banget kepancing omongannya Seungyoun. "Iya udah deh, intinya gue mau balikin hoodie lo sama buku. Lo kapan ke kampus lagi? Kita ketemu di sana aja."

"Semester ini udah mau selesai nath, gue udah gak ada jadwal kuliah lagi. Paling-oaking balik kalau dikasih tau ngulang UAS. Udah gitu aja,"

"Ya terus?"

"Terus apanya?"

"YA GUE BALIKIN BARANG LO GIMANA??"

"Wuisss, muncrat mbak." Seungyoun tertawa lagi, menertawai bayangan wajah Loui di seberang telpon yang sudah pasti memerah padam.

"Gak usah ngeselin dong.. Gue tuh lagi PMS kan jadi tambah mau marah."

"Iya udah.. Nanti gue ambil ke kosan lo aja deh. Lagian hoodie gue itu gak perlu di laundry segala, sih. Orang udah wangi kok dari sananya."

RUMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang