"aku memang menjadi idola, seli, raib. Tapi kalian yang dalam masalah sekarang..!!" wajah ali terlihat cemas sekarang! "EH." aku dan seli TERKEJUT, serta binggung mendengar kata kata ali.
"APA MAKSUDMU ALI, Kami dalam masalah apa?" aku bertanya lebih dulu sebelum seli.
Ali mulai berbicara. "kalian tau, ada siswi YANG, terkenal bengis di sma kita. Dia putri dari pejabat terkenal. Dia mempunyai pengaruh besar pada sekolah ini. Sebelum ini Dia, pernah berbuat ulah. Sampai terseret dalam kasus! Dia hampir di tuntut seseorang. Namun ayahnya. Menutupi kasus itu. Bahkan sampai menyuap pengadilannya. Itu membuktikan bahwa ia, sangat liar. Tak peduli apa akibat perbuatannya. Selama ayahnya ada!" ali menjelaskan dengan serius, bukan lagi dengan gaya menyebalkannya.
Seli yang juga mendengarkan cerita ali tadi, wajahnya terlihat pucat. Aku bertanya..
"apakah itu BENAR ali,.. ?" tanyaku cemas.. Ali berdiam diri, lalu ia bangkit dari kursi..
Dia sontak berteriak... "Prankk... Raib, seli.. Kalian kena.. Hahaha...."
Aku langsung mengambil mangkuk bakso,.. "MAU,.. AKU SIRRAMM.. HAHH.."aku berteriak PADANYA. Dia kira ini lucu. Aku kasihan melihat seli. "BECANDAANMU ITU, GAK LUCU.. Bikin orang panik aja.. LIAT tuh seli. Dia hampir nangis TAU gak..!!" aku menarik kerah baju ali."CEPAT.. Minta maaf..!!" aku melotot.
Ali langsung berjongkok minta maaf.
"maafin aku yah sel,.. Plis.." muka ali tampak menyesal. Tapi seli malah bangkit, dan pergi dari kantin."RASAIN, tuh.. Makanya kalo becanda tau WAKTU, tau TEMPAT. Tanggung sendiri.." aku meledeknya.
Muka ali terlihat sedih sekali.. Tapi, ia tak tau kalau.. " prankk... Ali...." AKU dan seli berteriak bersama..
Ali terkejut,. Ia tidak mengetahui bahwa seli hanya pura pura ngambek padanya.
" kalian, ini bisa saja..!" ali lega.. Ternyata itu hanya bohongan. Dia tak membalas.
"seli, gimana kamu bisa tau? Kalau ali cuma ngerjain kamu!" aku bertanya. Seli menjawab.
"gak sulit ra, sekarang banyak vidio ngerjain orang. Aku rasa ali juga mulai, ikut ikutan. Cuma sekedar gurauan. Ia kan li" seli melirik ali. Dia sedang melamun. "ali.." seli menggebrak meja. "i-iya.. Aku ikutan tren..."
Entah kenapa?. Aku merasa bahwa ali memikirkan sesuatu.
Kisah DULU. DITUNDA.
Sore hari sekarang berganti malam.
Aku pulang pukul 19.00 malam. Aku mengantar seli pulang.Aku tiba di depan rumah. Aku mengetuk pintu. Tak lama kemudian pintu dibuka.
" Hai, sayang. Kau pulang lumayan larut." ia menatapku dengan khawatir disertai RINDU...
Ali langsung memelukku setibanya dirumah. "aku rindu, padamu.. Kau lama sekali PULANGNYA.!?" ali menegurku sambil bertanya, satu pertanyaan tadi saja belum terjawab. Dia sudah bertanya lagi!
"a.. Aku lelah.. Biarkan aku membersihkan badan dulu..." aku menghindarinya. Ali langsung menggenggam tanganku dan menggendongku. Aku menatap matanya yang penuh kerinduan dan cinta itu.
Aku hanya diam. Kami sampai kamar ali menurunkanku. "kau sudah mandi..?" aku bertanya. "sudah, kau mandi GIH!" aku mengangguk.
.
.
.
.Aku makan bersama ali dibawah.
Ali memulai percakapan. " ra,. Kau belum ingin punya anak?" ali bertanya.Aku langsung tersedak. Ali mengambil air minum untukku.
Aku tak memikirkan sampai kesitu, sejak aku dan ali menikah. Kami belum pernah melaksanakan kewajiban masing - masing.
Sekarang ali membahasnya aku begitu terkejut mendengarnya."kau baik baik saja, ra. Mukamu kelihatan gak baik. Kau gak setuju!"
Aku menatapnya..
"E.. Enggak aku se..tuju.., hanya saja. Aku belum siap.!" aku menunduk malu.Ali mendekat dan mengelus rambutku.. "gak papa.. Sayang.. Lupakan pertanyaanku itu ya.. Aku akan menunggu kapan kau siap." ali tersenyum padaku.
Wajah kami, mendekat dan terus mendekat dan akhirnya
Cup..
Kami berciuman.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIB DAN ALI MENIKAH
Фэнтезиaku raib yang bisa menghilang. dan inilah kisah kasihku bersama ali. yang kini menjadi suamiku. Kisah remaja dan dewasa dipisah.