Aku menunggu.. 30 menit. Kami telah mengikat mila, dia biang kerok atas semua yang telah terjadi.
"seli, kita harus menyuruhnya tutup mulut. Kalau tidak semua bisa kacau." seli mengangguk mendengar kalimatku.
Di depan kami tubuh karmila yuanda, mulai bergerak. Anak semata wayang dari pejabat terkenal dan paling kejam.
Mayoritas penduduk memang tidak tau kedoknya. tapi kami, tepatnya ali. Tau itu.
"BAGUS.. HEHE..HAHAHAHAAAA.. KALIAN MENGIKATKU YA..!!!"
Suara tawanya langsung menggema di seluruh penjuru gudang.Kami berada di pabrik tua yang ditinggalkan, bahkan lokasi ini tidak terawat. Banyak semak belukar yang tumbuh. Aku dan seli memang membawanya di tempat yang sepi.
"mau APA KAU DARI KAMI??" tanya seli sambil melotot.
"dasar BRE*GS*K KUBUNUH KAU SELI...!!" teriak mila. Tak terima di bentak seli.
PLAAKK...
Tanpa panjang lebar seli menampar pipi kiri mila. " jangan kurang ajar kau!!" seli balas teriak. Dalam urusan pelik ini aku sendiri sudah EMOSI apa lagi seli.
"dasar alien, datang dari mana kau!! Ingin menaklukan penduduk bumi.!?" tanya mila dengan ekspresi mengejek.
Kali ini aku menjawab, datar. "klan bulan, matahari dan bumi..." mila terperangah, lalu menghembuskan nafas.
"jangan ngarang deh!! Bulan dan matahari gak ada orang HIDUP. DAN-"
Seli menyela, "kata siapa? Itu benar kok. Nama benda langit itu cuma meniru nama dunia kami."Mila terdiam...
"katakan! Kenapa kau menyerangku, dan seli.?" aku bertanya.---
BBBUUUMMMM....
---Itu suara tembakan, tepatnya meriam. Suaranya kencang memekakan telinga, mana mungkin? Ini gudang kosong! Belum habis tanyaku mila sekarang malah tertawa.
"HAHAHAHA. .. KALIAN UDAH TERKEPUNG!!" sentaknya pada kami.
"apa maksudmu?" tanya seli. "itu mudah seli-" jawab mila, tapi terpotong oleh meriam itu lagi.
BUUMMM..
Ledakan itu menghancurkan sisi gudang sebelah kanan. Sedangkan kami berada di tengahnya.
"saat kau mengikatku disini, para preman itu membocorkan rahasia kalian, aku punya 3 rekaman. Bukti yang cukup. Kalian menghadapi banyak pasukan diluar sana. Kalian menjadi buronan Dunia. HAHA.. DAN satu satunya cara. Enyah kalian dari bumi ini.!!" jelas mila yang kini terkekeh. Sial, keadaan ini rumit.
wajah seli menatapku cemas. Jika ada ali, dia pasti punya caranya sekarang.
Ali, kau dimana? Kami butuh bantuanmu!! Cepatlah datang.
Keadaan semakin mendesak sekarang, sisi kiri kami yang hancur terkena meriam."apa yang kau lakukan sekarang ha?" tanya mila mengejek.
"aku akan melawanmu, ingat itu.!! Ayo sel.." aku memegang lengan seli. Aku menghilang lenyap di hadapan mila. Dia terkejut sekaligus senang kami menghilang.
"bos.." suara ketua preman tadi. Bukan pasukan yang datang. "KENAPA KALIAN LAMA HAH.. DASAR BO*OH, AKU HAMPIR MATI KONYOL!!" UNTUNG MEREKA PERCAYA ITU PASUKAN TEMPUR, DAN BAGUS KALIAN MENDENGARKU LEWAT ALAT DI TELINGA, fyuuhh.. Mereka tangguh sekali. (Petir, ES, menghilang. Penangkal serangan.) Mereka tak bisa kita taklukan. Kita perlu sekutu. Kita harus mencari orang seperti mereka.! Itu tugas kalian. Juga senjata canggih. mereka tadi cemas dengan meriam." celotehnya pada anak buahnya.
Yang tadi ditembakkan oleh preman, memang meriam. Tapi mila berbohong tentang membocorkan sesuatu, dia sendiri saja ketakutan sekali.
Bukan karmila namanya jika dia terlihat lemah di mata lawannya.
-------
Aku dan seli sudah jauh dari lokasi, kami berada di tepi jalan sepi. "RA, kita harus bagaimana.?" lirih seli. " gak tau sel? Tamat lah sudah. Kita akan diburu."
Kami akan izin tidak sekolah. Dan akan.. Eh, aku selintas melihat zarun. Dia sedang berjalan di perempatan seberang jalan sana.
"Zarun..!!" aku berteriak. Dia menoleh.
"eh, raib.. Seli. Kenapa mereka belum pulang? Ini sudah sore." gumam zarun.
Dia menyebrang dengan teleportasi. Hei, dia melakukan teknik itu dengan ceroboh! Aku tidak terkejut. Karna dia gak jauh beda dari ali.
"kenapa kalian belum pulang?" tanyanya setiba dia di seberang jalan.
Aku menggeleng. Seli di sebelahku mulai terisak."kenapa seli menangis, hei sudah jangan begini. Berhentilah!" zarun mencoba menenangkan seli.
"zarun, kami ketahuan bukan warga bumi. Dan semua orang sudah tau. Beritanya sudah menyebar!" aku bicara dengan suara lirih.
Ia terkejut, tapi juga menggeleng.
" beritanya belum menyebar raib." celetuknya.
"apa!!" aku dan seli kaget bebarengan.*****
Kapsul perak ily tiba di pelataran batu, ali memperhatikan dengan detail, Seluruhnya.
Belum ada bangunan, hanya hamparan jalan batu yang indah. Di susun dengan sangat rumit. Banyak ukiran relif di setiap batunya, dan setiap batu memiliki ukiran gambar yang berbeda.
Ily terpesona oleh ukiran lantainya.
"ini,,.. Sangat indah ali.. Mereka mengukir batu dengan sangat detail. Walau hanya batu. Tapi ini seni yang sangat berharga." dia bicara pada ali.
"itu memang luar biasa, tapi kita lupakan itu. Kita harus segera masuk ke kota ini ily. Kau lupa. Tamus dan komplotanya sedang berada di sini. Mencoba membebaskan tuan mereka." sergah ali. Dia tidak peduli dengan indahnya ukiran itu. Toh cuma gambar, apa yang menarik dengan gambar.
Ali menekan tuas, ily melesat cepat. Menuju gerbang masuk klan aldebaran. Dia baru masuk ke pelataran saja, itu sama dengan post pertama. Si kembar bilang sangat rumit menuju klan itu. Banyak post yang perlu di lewati dan setiap post memiliki tugas/ ujian. Ali harus berhasil melewatinya.
Pemandangan pelataran kosong diganti dengan banyaknya tumpukan batu yang tersusun rapih, mirip candi tapi lebih rumit dan indah, megah. Candinya bukan tajam ke atas. Tapi justru lebar ke atas. Seperti payung yang terbalik. Sangat tidak masuk akal jika ada bangunan seperti ini di bumi.
"kenapa bangunannya aneh begini?" tanya ily, "kau cerewet sekali sih. Bisa diam tidak!!" sentak ali. "maaf ali"
"Selamat datang di post pertama."
Ada seekor burung yang menyapa. Tapi. Sekejap kemudian dia berubah menjadi manusia, tapi bersayap besar. Warna sayapnya terlihat elok dan lembut."tugas pertama, bangun ulang candi di sebelah selatan!!" celetuk penjaganya.
" dilarang membawa benda ini saat melaksanakan tugas. Benda ini hanya bisa kau gunakan di klan mu berasal" tegas manusia setengah burung.
"lantas, aku harus menggunakan apa?? Hah.." tanya ali.
Penjaga itu balik kanan dan membawakan beberapa benda, benda yang akrab sekali di dunianya. Bahkan terkesan kuno.
Disana penjaga itu membawa pancingan dengan benang, cobek batu, pedang kuno, tombak, 'lumpang'. (bahasa jawa) Bahkan
Ada kendi. Wajah ali mengernyit. Serius?? Dengan kecanggihan klan ini. Ada benda kuno ini, ali masih tidak percaya.Ali sibuk memilih benda, sementara ily, menghubungi seseorang.
...
..
.
To be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIB DAN ALI MENIKAH
Fantasiaku raib yang bisa menghilang. dan inilah kisah kasihku bersama ali. yang kini menjadi suamiku. Kisah remaja dan dewasa dipisah.