chapter 3

7K 170 8
                                    

Tak beberapa lama seli muncul.
"hai raib" seli menyapaku
"hai juga sel, apa kabar sel?" aku balas menyapanya dan bertanya kabarnya.

"hei, raib bagaimana kabar suamimu itu, dia sehat? Dia akhir akhir ini sangat sibuk dengan pekerjaanya. Aku juga sudah bosan di rumah.!" tanya seli, dan kami akhir akhir ini, memang jarang bersama.

Kasihan seli temanya cuma aku dan ali, dan seli tidak mau pacaran dengan siapapun kecuali ia dari group band korea.

"ali, dia sehat sehat saja seli. Kau beneran bosan..? Ya sudah, aku kesini mau ngajakin kamu ke suatu tempat! Mau ikut.. Atau tetap diam disini..?!" aku bertanya padanya.

Seli langsung meloncat dari sofa ia mengatakan " mau... " aku langsung ditariknya ke kamar. Seli sangat bersemangat. Aku disuruh menilai pakaian apakah bagus atau jelek.

Katanya : 'siapa tahu aku bertemu group korea saat perjalanan.'

Haha.. Yang benar saja mana ada group band datang ke indonesia. Apa lagi hanya untuk melihat seli itu gak mungkin! Tapi demi menghargai kata kata seli. Aku mengangguk saja, toh kalau menyesal nanti. Itu bukan salahku, dia sendiri yang ke ge-eran.

Kami bersiap selama 30 menit karena seli yang bingung dalam memilih baju.

"ayo sel, cepetan." aku ber teriak.
"bentar..!" seli berteriak dari kamarnya.
"nah aku siap.. Gimana ra?" seli meminta pendapatku.

Aku melihat seli dari atas sampai bawah, dia terlihat anggun nan cantik dengan pakaian itu.
"WOW.. seli kamu cantik, beautyfull." aku memberikan dua jempol.

Aku dan seli segera berangkat.
Dalam perjalanan seli terus terusan memainkan hp nya, seakan ia tengah memberi tahukan keberadaannya kepada seseorang.

Apakah ini alasanya berdandan lama.
Untuk bertemu dengan orang itu? Apa dia dari korea? Ahk itu mustahil. Aku memutuskan untuk bertanya langsung pada seli.

"sel, kamu asik banget, lagi ngobrol sama siapa sih?" tanyaku.
"ini, namanya yung jee. Orang korea. Katanya dia sudah lama tinggal di indonesia. Aku sudah mengenalnya 3 bulan lalu. Kita berteman." seli langsung memperlihatkan foto pria itu. Iya sih dia memang sepertinya orang korea.

Tapi, kenapa felling ku gak enak yah tentang orang ini. Seli kembali memainkan hp-nya. Tiba tiba ia berteriak. "WHA... Dia mau dateng..."
Sontak aku langsung tutup telinga.

"aduh,.. Sel. Jangan berisik dong. Kupingku bisa budek tau gak?!" aku melotot pada seli.

Tidak lebih dari setengah jam, kami tiba di tujuan yaitu taman bunga.. Kami bersua foto dan bergembira, sekaligus menikmati matahari sore.

Kami berdua juga melihat foto foto masa lalu.

Cerita dulu

Setelah memenjarakan si tanpa mahkota di bor-o-bdur, kami kembali bersekolah seperti remaja biasanya.
Ali kembali bermain basket dengan keahliannya, ia sangat mahir. Namun sayangnya, penggemarnya masih sebal padanya.

Disebabkan pada pertandingan ali yang sebelumnya ia mengecewakan mereka semua. Para fansnya mulai membencinya.

Ali acuh, tidak peduli. Ia terus bermain walau tak ada yang menyorakinya.

IYA,.. Hanya aku dan seli pendukungnya. Akupun tak terlalu mendukung sih, sebetulnya. Hanya sekedar meniru seli yang bertepuk tangan untuk ali.

"liat tuh, ra.. Ali keren banget main nya,.. Wuu.. Keren ALI" seli berteriak, sedangkan para penonton yang lain hanya diam, tak bersuara sedikitpun.
Aku hanya berkata " iya.. Sel.." dengan suara yang dipaksakan.

Aku tidak suka, saat ali meninggalkan pertandingan tahun lalu, hanya gara gara. Tabung TRANSPARAN klan bintang yang ia pinjam (yang di curi ali) pada akhirnya, cuma ke gagalan yang kita temukan.

Dan pengorbanan panglima barat sad, sia sia, tapi UNTUNG. Alam sekitar bisa membantuku saat itu juga. Dan bisa menyelamatkan 3 klan dari kehancuran.

RAIB DAN ALI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang