Ali, seli dan ily sedang berdiskusi penting. Dan aku sedang berkeliling bukit.
Aku sedang mendengarkan alam sekitar, dengan tenang dan rileks.
Aku merasakan ada angin lain yang menerpaku sekarang, 'raib.. Ini ayah..'
Aku seketika tersadar, seli memanggilku dari tadi menepuk nepuk pundakku.
"Ra, kenapa kamu ngelamun? Ayo kita sarapan. Ali udah masak ikan buat kita." seli memberitahuku.
Aku mengangguk mengikuti langkahnya, sekejap kemudian kami asyik melahap ikan bakar.
Ali pov
Sejak ia kesini tadi aku sesekali melihatnya, dan terkadang meliat dada raib, ohh ada apa denganku?!
Aku buru buru menepis fikiran itu. Raib tiba tiba menoleh ke arahku.
"Ali.. Kau memperhatikanku ya?"
Tanya raib menyelidik
"ti, Tidak." jawabnya gugup.Sebelum raib menatapku dengan tajam. Ily menyela pembicaraan.
" Jadi selama ini orang yang kita cari adalah feza?" tanyanya."Benar!" ucapku tegas.
"lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya seli, dia cemas bisa saja feza punya pasukan tersembunyi yang tidak kami ketahui.
"entahlah.." Ali yang biasanya mempunyai rencana cadangan kini ia tidak bisa berfikir.
Namun tanpa kami sadari ada sepasang mata yang sejak tadi mengintai dan mendengarkan percakapan kami.
"Ada yang butuh bantuan?!" dia melontarkan kalimatnya dengan volume kencang sontak kami berempat menoleh.
Raib pov
Aku sepertinya mengenali suara ini.
Aku tertegun, ya.. Siapa lagi kalau bukan"Zarun..!!" ucap seli terkejut.
"hei, sel. Apa kabar?" sapa Zarun pada Seli.
"Baik, eh zarun kenalkan ini Ali, dan sebelahnya Ily. Dan ini.." ketika seli menunjukku, "Raib kan!"
"eh,. Kalian sudah kenal? Oh ya.. Aku lupa, kita sudah berkenalan. Kau hanya belum kenal Ali dan ily. Ia kan?" ucap Seli antusias, zarun cuma mengangguk.
"kau akan membatu kami?"
Ucap ali sambil melangkah kedepan zarun."tentu kau sudah bertemu moyangku kan?" ucapnya. Santai.
"memang, kami ini apamu hah?" ucap ali sama santainya.
Ada pertarungan tak terlihat antara mereka berdua. Ali menepis dengan santai sementara zarun menbujuk dengan santai. Aku memperhatikan. Ternyata ada perbedaan kecil antara mereka berdua. Yang baru saja ku ketahui.
"Musuh kita sama ali!! Mari bekerja sama, kau pasti takkan bisa mengalahkannya denag mudah bukan.!" tegas zarun santai
"apa kau tidak berusaha memanfaatkan kami juga, apa jaminannya jika kau adalah teman kami.?" ucap ali tegas dan sangat rileks.
"aku mengenal paman kay dan bibi nay. Bukankah bibi nay mengerti semua yang kita fikirkan? Dia memberiku portal kesini. Aku sengaja ingin membantu kalian dan moyangku kebetulan berteman baik dengan kedua pasangan tua itu!" Jelas zarun panjang lebar, dengan santai dan menyebalkan.
"hm.." ali mencoba menimbang nimbang. "Bagaimana? Kalau tidak maka-" zarun melangkah pergi,
Tapi seketika ali menahannya."baiklah, kita bekerja sama.!" ali mengulurkan tangannya, secepat kilat zarun menggenggamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIB DAN ALI MENIKAH
Fantasyaku raib yang bisa menghilang. dan inilah kisah kasihku bersama ali. yang kini menjadi suamiku. Kisah remaja dan dewasa dipisah.