Chapter 16 ( Rencana )

2.6K 72 9
                                    

Di kediaman si gadis keji yang telah membuat geger 1 sekolah. Gadis itu menyunggingkan senyum sinisnya.

"owh.. Ternyata cewek itu masih hidup!! Selama ini yang ngadepin gue, peringatan pertama langsung koma dan kebanyakan lewat semua.. CUKUP TANGGUH JUGA TUH CEWEK!! Cuih..."

Remaja itu meludah, di hadapan foto raib. Sekarang ia beranjak memainkan musik.

Anggap saja musik diputar

"kalau kau berdebat denganku...
Jangan fikir bisa lolos dariku..
Kau kan kalah, kalah telak..
Karena aku penguasa segalanya..

Jangan pernah macam macam padaku.. Woo.. Kalau tak ingin, hilang nyawamu..

AKU MILA, SANG PENGUASA.. MILIKI SEGALANYA..
AKUU.. PUTRI RAAJAA.. JANGAN COBA LAWAN DIRIKU..

AKU LEBIH KEJAM DARI IBLIS..
AKAN KULAKUKAN SEMUA CARA..
DEMI AMBISIKU.. KAREENA..
AKUUU.. PUTRIII RAJA... RAJA.."

mila telah selesai bernyanyi dengan nada yang diciptakannya sendiri.

Prokkkk.. Prokkk..

"wah.. Anak ayah..!!!"

Mila balik badan. "ayah..!"
"kau asyik menyanjung dirimu sendiri, kau tak ingin menyanjung ayahmu juga?" ayah mila mendekatkan wajahnya sambil tersenyum jahat.

Mila membalas dengan senyum sinis.
"belum kepikir tuh!!"

"hm..?!" ayahnya heran.
"haih.. Ayah lupa!!! Sejak dulu aku sudah menyiapkannya!!"

Mila menunjuk kaset dvd di atas kasur. "semua nada sanjungan untuk papa, aku dan musik ancaman. Semua lengkap. Ayah tinggal putar. Mila mau pergi!! Ada urusan."

"ya.. Ya.. Kali ini, kau ingin berbuat hal MENGERIKAN apa lagi?" pertanyaan ke 3 dari ayahnya.

"cukup ayah lihat!!" tegas mila, gadis ini langsung pergi.

"hahaha.. Kau mirip ibumu.. Tak kenal apun, BAGI SIAPAPUN.!!"

...

Di rumah sakit REMEDIKAL.

....

"ih.. Apaan sih seli.. "

Raib menggebrak setiap keramik yang di injaknya. Seolah tengah marah pada tanah di bawah keramiknya. Raib terus melangkah keluar dari koridor.

Ia sedang kesal kali ini.

Aku naik ojek aja kali ya. Batinnya.

"bang!!"

Salah satu ojek pengkolan kebetulan sedang lewat depan rumah sakit.

"iya neng?!" tukang ojek bertanya.

"ojek, ke jalan perumahan Melati ya bang!!"

"siap neng,!!"
Bruk.. "berangkattt..!!"

Abang nya mirip pemain sinetron ya?!
Ada ada aja. Raib tertawa dalam batin.

Saat itu juga, bahkan sebelum raib memanggil ojek, dia sudah diawasi. Dari jarak jauh oleh seseorang.

" LAPOR bos, target sudah keluar!! Apa selanjutnya."

"hahaha... Tabrak motornya. Dan ingat. Pastikan tak ada yang menyaksikannya. Lakukan di tempat yang sepi!!" perintah mila pada suruhannya.

"kali ini.. HABIS KAU RAIB!!"

-  -

Sebuah mobil hitam itu terus mengikutinya dari belakang. Selama 30 menit.

Tukang ojek merasa bahwa mobil ini mengikuti mereka.

RAIB DAN ALI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang