"Yah Arthur mau keluar ya?" ucap Arthur
"Mau kemana nak? Ini kenapa sih kedua jagoan ayah kerjaannya keluar malam?" Adham terheran heran dengan tingkah kedua anak laki lakinya yang sering keluar malam
"Mau ketemu temen biasa yah"
"Ingat jangan pulang kemaleman"
"Siap yah, tapi Arthur mau bawa motor"
"Jangan ngebut!" tegas Adham
"Bohong yah, Arthur mau ketemu cewek" goda Artrus yang sedang menonton tv bersama Athea
"Heh sembarangan lo"
"Udah jangan berantem napasih" Athea mulai risih dengan pertengkaran kedua saudaranya tersebut
"Yaudah dadah semuanya, jangan kangen dengan si ganteng ini" Arthur pergi melewati pintu menuju garasi rumah
Hal pertama yang dibenci Arthur disini adalah jarak rumah dan garasi. Menurutnya itu terlalu jauh, ia harus berjalan lalu memasuki basement garasi yang sangat panjang dan mencari motor miliknya. Hal kedua yang dibencinya disini yaitu jarak untuk keluar rumah. Setiap jika ingin keluar rumah pasti harus melewati pagar pohon selama beberapa menit. Belum lagi ia harus ketempat tujuanya dengan tepat waktu, Arthur sedikit tidak suka dengan yang namanya telat.
Setelah keluar dari rumahnya yang seperti penjara itu, Arthur melajukan motornya ke pusat kota. Tapi Arthur sama sekali tidak ke pusat kota ia hanya melewatinya lalu masuk ke pemungkiman yang sangat aneh. Sepanjang jalan Arthur melewati pemungkiman itu, banyak sekali pria melihat kearahnya sembari memegang sebuah minuman. Arthur sama sekali tidak takut, ua sudah terbiasa melihat pria pria inu yang kerjaanya diam di tepi jalan sembari meminum sebuah alkohol.
Akhirnya Arthur sampai di suatu tempat yang sedikit kumuh layaknya gudang besar tapi terang dan banyak sekali orang disana. Arthur memarkirkan motornya di lahan yang kosong karena parkiran ini sudah sangat penuh. Tempat itu begitu ramai, dan banyak sekali orang berteriak di dalam sana. Arthur ikut mengantri seperti orang lain untuk masuk kesana.
"Siapa namamu?" tanya seorang penjaga berotot dipenuhi banyak tato di sekujur badanya
"Mateen"
"Ohh Mateen, silahkan masuk. Maaf ku sedang sedikit mabok jadi tidak mengenalimu'' ucpa pria itu
Arthur merahasiakan namanya di daftar nama orang yang masuk ketempat ini. Arthur sering ketempat ini dan ia selalu sering dipanggil Mateen. Karena atas permintaan dirinya agar disebut Mateen, Arthur hanya panggilan bagi yang kenal dekat dengan dirinya.
Saat masuk kedalam, Arthur sudah membara semangat ia langsung muncul dibanding di rumah tadi. Arthur emlihat sekeliling banyak sekali orang, dan ia tersenyum lalu pergi ke arah bar di hadapanya kebetulan ia langsung mendapatkan kursi kosong.
"Mateen anakku!!" ucap seorang bartender dengan kumis yang lebat
"Ahhh om Filmore, senang kita bertemu lagi" ujar Arthur tersenyum karena om Filmore bartender kesukaan dirinya telah kembali
"Jangan panggil om, panggil saja Filmore. Kemana saja seminggu ini anakku??" tanya Filmore
"Aku sibuk mengerjakan sesuatu jadi tidak bisa datang kesini"
"Tunggu pasti kau akan bilang pesan air putihkan? Tenang aku sudah menyiapkannya" Filmore memberikan segelas air putih
Pasti yang pertama kali Arthur pesan disini adalah segelas air putih. Itu sering ia pesan hingga saat ini dan sampai Filmore hapal betul pesanan Arthur.

KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
RomanceSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...