Kencan hari pertana membuat Arthur gelisah, pasalnya ini pertama kalinya bagi dirinya. Karena dahulu ia homescoling, jadi tidak mempunyai banyak teman. Saat saat ini saja ia menemukan banyak teman karena memiliki hoby yang sama. Arthur kali ini bingung ia harus menggunakan apa untuk menjemput Anya, mobil dirumahnya sangat banyak dan juga mahal. Ia sangat sulit mencari mobil yang sangat sederhana. Paling murah mungkin hanya pajero tapi ia sedang tidak ingin membawa mobil. Ia berjalan menuju garasi motor lalu mengambil motor yang sangat murah, tapo tetap sport. Disini tidak ada motor yang biasa, mobil juga hampir semua sport.
Menelusuri jalan menuju rumah Anya, walau sangat jauh dari kediamannya Arthur tetap melakukannya. Tidak lupa ia mampir ke mini market untuk membeli air minum untuk diberikan kepada Anya. Arthur lupa untuk membelikan sesuatu kepada Anya karena sedari tadi siang ia sibuk bekerja, bahkan Arteus dan Athea tadi masih tertidur di kamar.
Sesampainya dirumah Anya, Arthur segera mengetuk pintu. Terkejut sudah Arthur karena yang membuka adalah kedua orangtua Anya. Arthur sempat bingung harus berkata apa karena rasa kagetnya tadi. Sebelum berbicara ia merangkai kata di dalam pikirannya agar tidak membuat orang tua Anya tidak mengizinkan pergi. Pertama tama Arthur berjabat tangan rasa sebagai yang lebih mudah, Arthur sudah sangat sopan melakukan ini.
"Om, tante. Malam ini saya mau ngajak Anya makan" ujar Arthur dengan sopan
"Pulang jam berapa nanti?" tanya John dengan tegas
"Tidak akan lebih dari jam 10 om"
"Kamu yang dibicarakan oleh suami saya ya?" ujar ibunya Anya dengan sinis
"Iyaa"
"Sebentar ya tante panggil dulu Anya nya" ucapnya sembari meninggalkan Arthur dan John berdua
"Kau ini pacar anak saya?" tanya John penasaran
"Iya begitu om"
"Memangnya kamu bisa apa? Sampai berani mempacari anak saya?" ujar John membuat Arthur bingung dan kaget
Bagaimana bisa seorang orang tua berkata begitu. Paatinya semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Tapi kali ini Arthur bingung menjawabnya, karena ia sendiri juga tidak tahu keahlian yang terpendam dalam dirinya.
"Saya punya segalanya om"
John tertawa sangat keras bahkan hampir terjatuh dari kursi. Tertawaan itu malah membuat Arthur bingung, ada yanv salah dengan perkataan dirinya atau emang perkataannya tadi memang lucu.
"Ehh Mateen udah datang, yu berangkat" ujar Anya datang bersama ibunya
"Yaudah om, tante. Kami pamit pergi dulu" ujar Arthur
"Iya mah, pah. Aku pergi dulu" ujar Anya
"Iya hati hati" ujar kedua orangtua Anya berbarengan
Arthur segera menjalankan motornya meninggalkan kediaman Anya. Diperjalanan juga Arthur masih bingung dengan tertawaan dari ayahnya Anya.
"Pah kenapa sih ketawa ketawa sampe kedengeran sampe kamar Anya" tanya sang istri pada John
"Masa mah papah tanya kamu punya apa? Dia jawab punya semuanya kan lucu itu mah"
John dan sang istri malah tertawa bersamaan seakan mereka mengetahui sesuatu yang buruk pada Arthur. Ini memang hal yang ia tidak sukai, tapi malam kencan pertamanya Adham menyuruhnya makan di restoran miliknya. Restoran ini sudah Adham milik jauh sebelum Arthur dan kembarannya lahir ke dunia. Bahkan Adham sudah menyiapkan meja khusus untuk kencan anaknya ini. Walau para pekerja disana tidak mengetahui bahwa Arthur adalah anak dari Adham, tapi semua berjalan sangat lancar dibantu oleh para pengawal. Bahkan semuanya dijaga, dan memantau Arthur dari jauh. Sesampainya di restoran Anya terlihat sangat terkejut, ia terkejut karena dibawa ke restoran ini. Setelah dari turun dari motor, Anya masih tidak percaya dengan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
RomanceSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...