16. Belanja

462 26 1
                                    

  Hari ini adalah hari berbelanja, Ibu dan Ayah sedang bekerja juga jadi Athea yang harus berbelanja. Tadinya Athea akan meminta antar oleh Arthur tapi tiba tiba saja ia pergi entah kemana sedangkan Arteus sedang di kamarr tampaknya tertidur. Karena tidak ada yang mengantar selain pengawalnya dan itu akan menyebabkan ia dicurigai ia menyetir mobilnya sendiri ke super market.

  Mobil berwarna putih miliknya ini sangat jarang sekali di pakai olehnya. Mobil ini hadiah saat ia mendapatkan sim karena kerja kerasnya belajar menyetir. Setelah memanaskan mobilnya sebentar Athea segera berangkat menuju super market. Dipastikan hari ini sangat sepi karena ini hari senin dimana semua orang bekerja.

  Setelah sampai Athea menelusuri lahan parkir untuk memarkirkan mobilnya. Kebetulan ia mendapatkan lahan pakir yang dekat dengan pintu keluar disamping mobil yang sama dengan miliknya namun berwarna hitam. Membawa tas kecil miliknya Athea turun membawa troli dan masuk kedalam super market tersebut.

  Saat masuk yang ia pertama datangi adalah bumbu masakan karena stok dirumah sudah hampir habis ia mengambil berbagai jenis bumbu masakan, Athea memang mendapatkan bakat  memasak dari Adham. Kemudian ia mendorong trolinya menunu sayur hijau hijauan, ia juga mengambil berbagai sayuran segar disini. Setelah selesau ia mendorong lagi mengarah daging, pertama ia mengambil daging ayam dan yang kedua daging sapi. Tidak lupa ia mengambil ikan salmon untuk dirinya dan kembaranya yang lain.

  Setelah semua perintah Anna terlaksana selesai, inilah bagian yang sangat disukai Athea. Karena ia yang berbelanja ia bebas memilih berbagai makanan Athea mendiring trolinya kebagian berbagai minuman dan snack. Saat ia sedang memilih snacknya, ia menoleh ke kanan di jauh sana ia melihat seorang pria yang sedang memiih snack seperti dirinya.

  Pria itu menoleh ke arah Athea, tampaknya pria itu terkejut begitu juga Athea. Pria itu adalah Gael sedang membrli beberapa snack di trolinya. Karena terkejut, Gael tiba tiba saja meninggalkan Athea tanpa sepatah katapun sembari menundukan kepalanya.

  "Lah.. Gael kenapa?" ucap Athea setelah kepergiannya

  Menurut Athea kelakuan Gael sedikit aneh, tampaknya ia sangat tidak ingin melihat wajah Athea. Setelah selesai, Athea menuju kasir untuk membayar belanjaanya. Ternyata di depan ada Gael yang sedang membayar snack miliknya. Gael bahkan tidak menengok ke arah Athea, tapi Athea tetap tidak peduli karena itu bukan urusannya.

  Setelah membayarnya, Athea segera membawa ke mobilnya. Lagi lagi ia bertemu dengan Gael ternyata mobil hitam yang percis dengan dirinya adalah mobil milik Gael. Athea tidak peduli dengan keberadaan Gael, ia membuka bagasi mobil sembari memasukannya kedalam mobil Athea. Satu persatu ksntung berisi makanan itu Athea masukan dengan sendiri, lalu riba tiab saja ada seseorang di balik bandannya.

  "Sini aku bantu" ucap Gael pada Athea

  "Gak usah"

  Gael tidak ingin mendengar penolakam itu, kemudian ia memasukannya kedalam kobil dengan cepat tanpa peduli penolakan Athea. Lalu Athea memutarkan bola matanya menutup kembali bagasinya berjalan masuk kearah kemudi mobil dan Gael mengkutinya dari belakang.

  "Mau apasih kamu ini?" tukas Athea sinis

  "Bisa kita makan berdua sebentar?" ajak Gael

  Ajakan itu sangat membuat Athea bahagia, bagaimana bisa pria yang ia kagumi tiba tiba mengajaknya makan. Tapi Athea tidak bisa merubah sikapnya yang arogant ini, ia tidak berbicara untuk beberapa menit.

  "Baiklah"

  Athea turun dari dalam mobilnya mengikuti Gael kembali masuk ke dalam untuk mencari tempat makan. Mungkin tempat makan seperti inilah yang Athea sukai, sepi dan harganya pas di kantong. Ia tidak suka kemewahan sama seperti kedua kembarannya yang lain. Setelah sampai Gael membawa Athea duduk di kursi khusus dua orang.

  Athea menyadaru wajah Gael yang tampak berubah sedari tadi ia bertemu. Wajahnya terlihat sedikit sedih dan kebanyakan hanya diam saja. Gael terlihat menyedihkan, Athea juga bingung apa yang terjadi padanya.

  "Bagaimana kabarmu?" tanya Gael susah payah

  "Sama seperti biasanya"

  "Aku akan banyak berbicara disini, tapi kamu jangan terlalu sinis padaku"

  "Baiklah"

  Gael menarik nafas panjang lalu wajahnya berubah lagi seperti seseorang yang kebingungan. Untungnya Athea tetap menunggu hingga Gael mengeluarkan suaranya. Saat Gael membuka mulut dan akan berbicara, makanannya datang. Gael tidak lagi bicara karena ia harus menunggu hingga pelayan itu pergi. Setelah pergi Gael bersiap membicarakan sesuatu pada Athea namun gagal lagi karena minuman mereka juga datang. Gael sangat kesal dan lagi lagi menunggu sedsngkan Athea jelas wajahnya sangat dingin terkesan tidak peduli.

  "Jadi sebenarnya aku menyukaimu Gladys" ucap Gael masih dengan malu malu diwajahnya

  "Ohh terimakasih" jawab Athea tapi sebenarnya itu cara Athea menutupi rasa kebahagiaannya dan rasa malunya. Athea sangat senang ternyata Gael memiliki persaaan yang sama seperti dirinya.

  "Tapi aku tidak bisa menolak perintah ini" ujar Gael

  "Perintah apa?" tanya Athea penasaran

  "Sebenarnya aku sudah diperkenalkan pada seorang wanita, lebih tepatnya ayahnya. Ayahnya sangat berharap aku bersamanya tapi diperjalanan aku melihat dirimu"

  Wajah Athea yang tadinya sedikit berbahagia tiba tiba menurunkan matanya sembari menaikan kedua alisnya. Tanda itu membuktikan bahwa Athea juga tidak bisa berbuat apa apa lagi. Pria yang ia kagumi sejak liburan ternyata sudah ada yang memiliki.

  "Tapi Dys, aku benar benar menyukaimu"

  "Kalau begitu lebih baik kau bersama wanita itu"

  "Hah kenapa?"

  "Bukannya kau bilang bahwa perintah itu tidak bisa ditolak?"

  "Iya memang begitu, tapi apakah aku bisa berteman denganmu?"

  "Terbuka lebar."

  "Baiklah terimakasih" wajahnya Gael yang tadinya sedih kembali berbahagia

  Athea jadi ingat bahwa dirinya juga sedang didekatkan dengan seorang pria oleh ayahnya. Namun Athea terus menghindar karena dirinya sendiri belum siap untuk melakukan hubungan lebih dari seseorang.

  Tiba tiba saja telfon Gael berbunyi, pertama tama ia harus melihat siapa dulu yang menelpon jika tidak penting ia tidak akan mengangkatnya. Gael sangat terkejut karena yang menelpon adalah orang yang sangat penting. Garl memberikan isyarat pada Athea bahwa dirinya akan menjawab telfon ini. Setelah di berikan izin Gael segera menjauh.

  "Siap om?" tanya Gael

  "Bisa temui saya?"

  "Dimana om?"

  "Kau bisa datang ke kantor"

  "Bisa om, saya akan segera kesana"

  Kemudian pria itu menutup telfonnya, Gael kembali ke meja untuk berbicara sebentar lagi dengan Athea. Gael tampaknya bingung harus berkata apa, bahkan mereka juga belum menghabidkan makanan yang baru datang ini.

  "Dys, aku kayanya ada urusan mendadak" ucap Gael

  "Tidak apa, akupun ada urusan"
 
  "Apa kita bisa bertemu kembali nanti?'' tanya Gael

  "Ya semoga"

  Athea dan Gael berpisah, saat Athea akan membayarnya tapi ia dihalangi oleh Gael. Tentu saja Gael memajsa untuk Athea tidak membayarnya, karena perdebatan yang sering terjadi ini, Athea lebih memilih mengalah.

  "Kalau gitu aku pergi pulang" ujar Athea

  "Iya hati hati"

  Athea pergi menuju mobilnya sedang Gael sedang membayar makanan tadi. Gael juga bingung kenapa ia sampe dipanggil ke kantor, menurutnya ia tidak melakukan hal hal yang melanggar sesuatu. Setelah selesia membayar dan pergi menuju mobilnya, sekarang di sebelah mobil miliknya telah hilang mobil Athea yang pergi duluan. Tidak disangka mereka bisa bersebelahan dalam urusan parkir ini.

WE PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang