Beberapa bulan kemudian, Adham terus bekerja keras di kantornya. Bahkan ia tidak pulang kerumah hanya untuk menuntaskan masalahnya. Setiap malam Anna selalu datang ke kantor untuk menengok suaminya yang sibuk bekerja. Terlihat Adham sangat tidak terkendali, kantung mata yang sangat hitam rambut yang sudah tidak beraturan seperti biasanya. Bahkan brewoknya yang sudah panjang, karena setiap pagi ia berada disini.
"Adham bagaimana kabarmu?" ucap Anna sembari menghampiri Adham di meja kerjanya
"Aku tidak tahu, aku sangat lelah Anna"
Anna semakin mendekat menghampiri Adham, duduk dipangkuan Adham sembari memegang kepalanya. Anna tampak sedih melihat suaminya seperti ini, seperti sebuah binatang yang tidak ter urus. Setelah salah satu perusahaan sahamnya turun bahkan masalahnya belum selesai, perusahaan yang lain juga terkena hal yang sama. Adham sangat kebingungan dan tidak tahu harus melakukan apa, ia tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.
"Kita pasti dapat pelakubya, lebih baik sekarang kita pulang ya?" ucap Anna sedikit memohon agar Adham pulang ke rumah
"Baiklah, tapi kau tetap bersamaku Anna. Apapun yang terjadi" ujar Adham
"Iya Adham, sampai kapanpun akan tetap bersamamu."
Mereka berciuman sangat mesra di kesunyian malam. Bulan sangat meyinarkan cahayanya sangat terang menemani Adham dan Anna. Setelah itu Adham membereskan barang barangnya dan pergi keluar dari ruangan. Di buntuti oleh para pengawal Adham yang setia menemani Adham dan Anna di balik pintu.
Sementara itu Arthur, Athea dan Arteus menunggu kepulangan kedua orangtuanya. Mereka juga ikut gelisah dan bingung dengan masalah yang terjadi. Athea juga turut menuntaskan masalah ini agar bisa terus melihat ayahnya pulang kerumah dan Ibunya agar terlihat bahagia.
"Jadi bagaimana Athea? Apa yang harus kita lakukan?" ujar Arteus
"Ini mungkin kita belum siap, tapi kita harus mengambil alih perusahaan ayah" ujar Athea
"Ta.. Tapi... Kalau begitu, kita akan memegang perusahaan ayah sepenuhnya? Dan kita akan dikenal banyak orang?" ujar Athea
Mereka semua saling bertatap dengan penuh keyakinan.
"Baiklah kalau itu memang piluhan terakhir, kita harus memberitahukannya kepada ayah secepatnya" ujar Arthur sebagai anak pertama
"Betul, apapun yang terjadi semua ini demi keluarga" ujar Arteus
"Semoga masalah inj cepat selesai" ucap Athea
Tidak lama, pintu rumah terbuka lebar. Adham dan Anna pulang kerumah, Arthur, Athea dan Arteus segera menghampirinya. Adham terlihat senang bisa melihat ketiga anak anaknya di rumah, karena beberapa hari ini ia tidak melihatnya.
"Ayah bagaimana kabarnya? Kenapa ayah tidak pulang kerumah" ujar Athea memeluk Anna dan Adham
"Iya ayah, kami merasa kesepian disini" ujar Arteus
"Tapi kami senang melihat ayah disini, ayah tidak perlu menginap di lagi di kantor" ujar Arthur
"Ayah sangat bangga dengan kalian, ayah sangat sayang dengan kalian. Sebagai menebus kesalahn ayah mari kita makan malam makan bersama dan ayah yang akan memasaknya"
"YEAYY YUHU!!'' teriak ketiga anak Adham terlihat senang
Mereka segera pergi ke dapur sembari menunggu ayahnya bersiap memasak. Anna memberikan kecupab kepada Adham atas semua ini, hidup Anna sangat bahagia bisa bertemu dengan Adham. Malam ini sangat kelabu, keluarga Adham senang sekaligus bersedih.
Selesai makan malam, mereka pergi ke kamar masing masing. Tapi Adham dan Anna membereskan dapur terlebuh dahulu sembari membicarakan banyak hal.
"Pokonya aku akan mencukurnya" ujar Anna sembari mencuci piring
"Kenapa? Padahal aku terlihat sangat tampan dengan ini" ujar Adham mendekat ke Anna
"Engga, kau sangat jelek" tegas Anna
"Jelek kau bilang?? Nih rasakan!!" Adham menggosokan brewoknya ke leher Anna, terlihat dirinya sangat geli
"Sstt udah malam, ada anak anak juga" ujar Anna
"Kalau begitu kita ke kamar!!" ucap Adham sangat keras
"Iya setelah selesai mencuci ini"
Selesai mencuci Adham dan Anna pergi ke kamar. Bersamaan, Anna memerintahkan Adham masuk ke kamar mandi. Adham sendiri kebingungan apa yang akan dilakukan oleh Anna.
"Buka bajunya" ujar Anna
"Ehh ehh mau ngapain??" ucap Adham tertawa
"Cepetan"
Adham segera membuka bajunya.
"Sini lihat lehernya" ujar Anna
Adham menenggakan lehernya ke atas.
"Mau ngapain sih" tanya Adham
"Iniloh brewoknnya aku benci melihatnya"
"Ihh istriku gemas sekali, nih cukur yang bersih ya" ujar Adham
Malam ini Anna juga membersihkan Adham sepenuhnya, mencukur habis semua brewoknya. Besok juga Anna akan memastikan bahwa Adham harus mencukur rambutnya. Ia tidak suka melihat suaminya yang menjadi tidak rapih ini maka dari itu ia akan memastikan bahwa Adham akan menjadi pria yang rapih seperti dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
RomansaSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...