Hari ini tepatnya hubungan Arthur dan Anya yang genap satu tahun. Arthur juga tidak menyangka ia bisa bertahan dengan seorang wanita hingga satu tahun dan ini kali pertama dalam hidupnya. Setelah Arthur memberitahukan bahwa ia tidak bisa datang dengan alasan sakit. Tampaknya Anya sangat menyangkan itu tapi ia tetap pergi ke taman seorang diri. Ini kesempatan bagus untuk Arthur karena ia bisa langsung melamarnya.
"Huu jantung ini tidak bisa berhenti berdetak" ujar Arthur di kamarnya ditemani oleh Athea dan Arteus
"Kau pasti bisa Thur, kau anak paling jagoan disinu" ucap Arteus
"Iya betul" ujar Athea
"Pokonya kalian harus tetap disampingku!"
"Iya Arthur" ucap Athea
"Huh kira kira Anya udah di taman belum ya?"
"Belum lah sabar mungkin jam 9 ia sampai"
"Huft aku sudah tidak sabar" Arthur tampaknya sudah tidak sabar
Sementara menunggu pukul 9pagi, Athea dna Arteus terus mengajak Arthur untuk berbicara. Mereka banyak membicarakan banyak hal, dan tidak lupa Arthur terus menengok jam yang menempel di tangan kirinya. Jam itu pemberian dari Athea walau harganya terbilang murah tapi ia senang diberi hadiah jam tangan seperti ini. Athea juga senang jam tangan pemberian dirinya di gunakan oleh Arthur dengan sangat baik.
Karena sangat lama, Arthur berdiri dari duduknya di kasur. Ia akan pergi lebih awal dan akan pergi sarapan di luar sembari mengajak yang lain. Tentu saja itu idr yang bagus, karena dengan itu waktu akan berjalan dengan cepat. Lalu mereka segera ke bawah, mobil juga sudah di siapkan oleh para pengawal.
"Pokonya kita harus lama makannya, biar waktunya berjalan dengan cepat" ujar Arthur
"Dih.. Yaudah terserah dah" jawab Arteus
Mereka segera naik mobil, awalnya Mz yang akan menyetir tapi Arthur bilang mereka akan pergi lama. Belum lagi Mz dan yang lain harus ke kantor manjaga Adham, maka dari itu Arthur bilang bahwa mereka akan lama. Karena ucapan Arthur, Mz mengurungkan niatnya dan segera turun dari mobil.
"Baiklah kami akan pergi sampaikan pada ibu, kami akan pulang secepatnya" ujar Athea
"Siap!"
Arthur segera menjalankan mobilnya secara perlahan lagan hanya untuk menghabiskan waktunya. Baru kali inu Arthur ingin waktu berjalan dengan cepat, biasanta ia menginginkan waktu berjalan dengan lambat. Arthur sengaja memilih tempat makan yang sedikut ramai, agar ada antrian dan akan menyebabkan waktu berjalan dengan cepat.
Tapi sayangnya tidak ada tempat makan yang mengantri selain milik ayahnya. Terpaksa mereka makan di restoran milik ayahnya. Restoran ini sangat terkenal hingga belum buka saja sering ada yang sudah mengantri. Antriannya cukup panjang dan akan benar benar menguras waktu.
"Huft kenapasih Thur" ujar Athea
"Gapapa biar cepet jam 9 aja"
Akhirnya giliran mereka, setelah mengantri selama 30 menit. Arteus sedikit hafal menu menu disini, dan merekomendasikan kepada kembarannya. Karena ini pertama kalinya Arthur dan Athea datang kesini. Sedangakn Arteus sering datang kesini saat malam hari atau pagi hari.
"Yaudah ayok cari tempat duduk kosong" ajak Arteus
Arthur dan Athea mengikuti Arteus di belakang. Lalu mereka akhirnya mendapatkan meja yang sangat nyaman. Sembari menunggu makanannya jadi, Arthur membuka pembicaraan masalah perusahaan. Pembicaraan ini memang harus benar benar matang, karena inu menyangkut reputasi perusahaan yang sudah berdiri sangat lama.
"Jadi kapan kita bicara dengan ayah dan ibu masalah ini" tanya Arteus
"Menurutku nanti saja jika semua ayah dan ibu selesai. Kebayang jika kita berbicara masalah ini saat ayah sedang pusing dengan urusannya" ucap Arthur
"Kau benar, aku sangat setuju jika kita berbicara saat semuanya sudah kembali normal"
"Ya akusih ngikut aja" ucap ArteusMereka juag membicarakan hal lain yang memang patut dibicarakan. Masalah pekerjaan yang sedang mereka kerjakan. Mereka bingung setelah nanti memegang perusahaan oasti mereka tidak akan bekerja di caffe lagi. Padahal caffe itu dangat berarti bagi Arthur, Athea dan Arteus. Dimana itu pertama kalinya mereka bekerja dan menghasilkan uang.
Tidak lama makanan mereka sudah jadi, mereka langsung menikmatinya dengan nyaman. Sedikit dikit Arthur melupakan Anya karena terus diajak ngobrol oleh Athea dan Arteus. Setelah selesai makan, Arthur baru ingat ia harus pergi menemui Anya. Ia melihat jam tangan dan ternyata ini sudah hampir jam 10. Arthur segera membayar dan pergi ke dalam mobil. Sedangkan Arteus dan Athea mengikuti arah perginya Arthur.
"Shit, ini kelebihan 30 menit" ujar Arthur di dalam mobil
"Yaudah ayo gas!!" ujar Arteus
Mendengar semangat dari Arteus, ia segera menancap gas menuju taman. Athea yang bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Arthur dan Arteus. Saat sampai di taman, Arthur memarkirkan mobilnya dan segera keluar dari dalam mobil tanpa menunggu Arteus dan Athea keluar. Arthur segera mencari Anya tapi Athea dan Arteus malah kebingungan mencari Arthur.
Sembari mencari, wajah Arthur tidak berhenti tersenyum layaknya anak kecil sembari membawa kotak cincin yang didalamnya ada cincin yang ia beli. Ini hari yang sudah di tunggu tunggu oleh Arthur bahkan setiap malam ia selalu memimpikannya. Berjalan menuju tempat yang disana banyak sekali orang karena ada toko roti. Firasat Arthur mengatakan bahwa Anya ada di dalam toko roti tersebut.Saat berjalan ingin memasuki toko roti, Anya keluar dari dalam toko sembari membawa roti di tangannya. Tapi keluarnya Anya membuat Arthur sangat terkejut, takala Anya keluar dengan seorang pria dan mereka saling bergandengan. Anya belum menyadari bahwa disana ada Arthur.
Arthur mati di tempat dengan pandangannya yang terus melihat ke arah Anya, bahkan ia sendiri sangat bingung layaknya orang gila. Tampaknya Anya dan pria itu menuju parkiran dan disitu Anya dan Arthur bertemu. Anya berhenti dari jalannya, dan pria itu juga mengehnetikan langkah kakinya. Mata mereka saling bertatap, dan Anya nampaknya menyadari bahwa Arthur memegang sesuatu. Awalnya Anya mendekat untuk beberapa langkah, tapi ia berhenti lagi dan kembali ke belakang bersama pria itu.
"Siapa dia sayang?" tanya pria itu
"Dia mantanku, aku memutuskannya karena dia miskin. Bahkan pekerjaanmu gajihnya lebih banyak dari dia sayang" ujar Anya
Arthur yang mendengar percakapan itu tetap diam sembari memegang kotak cicin itu. Ia tidak menyangka Anya adalah orang yang seperti ini. Arthur telah di bohongi oleh sifat manisnya Anya. Tidak lama Athea dan Arteus mendapatkan keberadaan Arthur. Mereka juga terkejut melihat Anya disana dengan pria lain di hadapan Arthur itu sendiri. Dengan cepat Athea dan Arteus datang menghampiri Arthur yang sedari tadi diam.
Kedatangan Athea dan Arteus membuat Anya terkejut. Pasalnya Anya mengingat wajah itu karena setau Anya mereka adalah teman teman dekat Arthur. Ia mengingat bahwa Arteus pria yang ia temui di club sedangkan Athea wanita si penjaga kasir.
"Yu kita pulang saja" ujar Arthur tiba tiba saat kembaranya baru datang
"Yaudah kalau begitu ayok" ujar Arteus
Arthur meninggalkan Anya dengan rasa kesedihan. Selama ini Anya tidak menyayangi dirinya, dannitu sangat membuat Arthur sangat sakit hati. Ia berjalan menuju mobil dengan pikiran kosong namun Athea san Arteus selalu berada di sampingnya.
Perjalanan menuhu rumah juga sangat sepi, Arthur yang masih terdiam dan tidak melakukan apapun selain melihatbke arah kotak cincin. Athea dan Arteus yang berada di kursi depan terdiam dan tidak menanyakan sesuatu terlebih dahulu kepada Arthur. Arteus yang menyetir mobil demi keselamatan bersama. Sesampainya di rumah, Arthur juga tidak berbicara dan pergi ke kamarnya. Arteus dan Athea sempat mengibrol sebentar dan menyimpulkan kejadian tadi yang mereka lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
Любовные романыSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...