Sembari mengarahkan senjatanya untuk menembak Athea, ia berjalan sedikit demi sedikit untuk mendekati Athea. Namun Adham terus berteriak meminta Rio mundur dan menjauh dari Athea.
"Kau punya pesan pesan terakhir?" tanya Rio sebelum menembaknya
"Bolehkah?" tanya Athea
"TIDAK ATHEA, DENGARKAN AYAH!!" teriak Adham
"Tentu saja" ujar Rio
"Athea, kami sangat menyayangimu cepat berdiri sayang" ujar Anna sembari menangis
"BODOH!" teriak Athea
"Hah apa kau bilang?" ucap Rio karena tidak mendengarnya
"Dasar kau bodoh" ujar Athea
"Apa berani sekali kau!!"
Sebelum Rio menembak, Athea melempatkan pisau dan tepat sasaran ke arah badan Rio. Tiba tiba Rio menjatuhkan pistolnya dan terjatuh dengam berlumuran darah di perutnya. Melihat Rio sudah terjatuh Athea segera bangun dan menyelamatkan kedua orangtuanya. Ternyata sebelumnya Athea telah menyimpan pisau di kakinya, Athea harus duduk untuk mengeluarkannya maka dari itu ia membuat sedikit drama. Lebih enaknya adlaah Rio semakin mendekat dan meyakinkan Athea bahwa ia bisa melempar pisaunya sesuai sasaran yang ia inginkan.
"Ba..ba..bagaimana bisa??" uhar Adham melihat putrinya yang sangat hebat tersebut
"Ayo nak kita selamatkan Arthur dan Arteus" ujar Anna pada Athea
Mereka pergi mengahmpirinya, sedangkan Adham tidak pergi. Ia melihat Rio yang terjatuh berlumuran darah. Lalu Adham mengambil pistolnya dan mengarahkannya kepada Rio.
"Adham..." ujar Rio dengan susah payah
"Aku tidak akan terbodohi oleh aktingmu yang pura pura mati" tukas Adham
"Walaupun... Aku benci padamu... Tapi kau tetap adik yang aku sayangi" ujar Rio di sela sela akhir nafasnya
"Berisik kau!"
Adham menembaknya, walaupun ia terpikir kata kata terakhirnya tapi tidaj mengurungkan niatnya untuk menembaknya. Setelah menembaknya Adham mengahmpiri Anna yang sedang bersama ketiga anaknya. Tampaknya Arthur dan Arteus bangun walaupun terlihat masih belum sadar sepenuhnya.
"Mana bajingan itu... Aku ingin mengahajarnya" ucap Arteus
"Tenang saja, ia telah mati" jawab Athea
"Kalian semua baik baik sajakan?" tanya Arthur
"Ya kami semua baik baik saja" ujar Adham
"Baiklah bagaimana jika kita segera menelpon polisi dan ambulan" ucap Anna
"Ide bagus"
Mereka semua keluar dair dalam ruangan, dan terkejut banyak sekali nayat diluar. Athea ingat disini ada Z, J, Mz dan L, ia harus mencarinya disini.
"Omm kalian semua dimana??" teriak Athea
"Kami disini nona" ucap Z
Ternyata mereka berempat sedang mengobatu diri karena terkena tembakan. Z terkena tembakan di bagian lengan sama seperti J sedangakan Mz mendapatkan tembakan di kaki seperti L.
"Syukurlah kalian selamat" ujar Adham
"Tentu saja Adham, kami berhasil atas dirimu yang terus mengajari kita hingga ahli menembak walau ada sedikit kesalahan" ujar Z
"Ahh syukurlah, kita harus melapor polisi dan ambulan"
"Tenang saja Dham. Kami telah menelponnya"
Benar saja tidak lama terdengar langkah kaki dari tangga dan ternyata adalah polisi. Melihat Adham dan yang lain polisi ith segera membawa mereka turun dan dibawa ambulan menuju rumah sakit. Sementara itu polisi diam di tkp untuk mencaru sesuatu atas keributan ini. Untungnya mereka semua dibawa ke rumah sakit milik Vian dan tidak perlu ketakutan atas ketahuannya ketiga anak Adham ini.
Dirumah sakit pula Adham dan keluarga beserta pengawal diberikan pertolongan khusus dan di cek secara kesekuruhan. Akhirnya mereka semua harus mennginap untuk beberapa hari kedepan. Walau begitu Adham senang karena tidak akan ada lagi yang menganggu keluarganya lagi. Semuanya telah berakhir disini, Adham bisa tenang dan bahagia di sisa hidupnya bersama Anna dan ketiga anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
RomanceSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...