Tidak disangka

610 43 0
                                    

  "Gian!" tanya Adham di dalam telfon pagi hari ini

  "Adham?!" Gian terkejut Adham menelponnya pagi pagi sekali

  "Kita harus bertemu!"

  Adham sedang menelfon bersama temannya yang anak yang akan di jodohkan dengan Athea. Adham membuat pertemuan untuk membicarakan tentang Athea yang masih tidak mau untuk di jodohkan. Adham juga tidak mau memaksa putri semata wayangnya tersebut.

  "Sayang kau sudah mandi?" tanya Anna yang baru saja bangun tidur

  "Iya sayang, maaf aku harus pergi pagi ini untuk bertemu dengan Gian. Maaf dimana mana aku pasti meninggalkanmu" ujar Adham menatap wajah istrinya yang baru bangun

  "Tidak apa sayang dimana kamu berada aku pasti ada di sampingmu"

  "Uhhh istrikuu!!" Adham memeluk Anna hingga membuatnya tertidur kembali

  "Ehh udah sana nanti Gian menunggu lagi"

  "Ohh iya, yaudah aku pergi dulu ya"

  "Iya hati hati"

  Adham pergi keluar kamar menuju pintu keluar. Karena masih pagi belum ada aktivitas di rumah ini. Jadi Adham segera pergi untuk menemui Gian, sementara itu Arthur, Athea, dan Arteus sedang menikmati pagi hari di balkon. Rasanya sangat tenang dan menyejukan mereka ingin terus tinggal disini.

  Adham sudah sampai dimana tempat mereka janjian, sangat fatal jika Adham yang menunggu dibanding para rekan kerjanya. Setelah 20menit menunggu, Gian datang dengan tergesa gesa dan sedikit panik melihat Adham terlebih dahulu sampai.

  "Ahh maafkan saya Adham, saya benar benar minta maaf. Saya kesulitan mencari tempat ini hingga saya harus bersama dengan putra saya" ucap Gian sembari menundukan kepalanya beberapa kali

  "Ohh kau membawa anakmu? Sudahlah masalah tadi jangan di pikirkan jika diluar kantor kita teman seperti dahulu" ujar Adham sembari mempersilahkan Gian duduk

  "Jadi ada apa Dham?"

  "Ini masalah Athea, kemarin aku menanyakannya. Ia jawab masih tidak mau karena ingin menikmati masa lajangnya"

  "Bagaimana jika aku membawa anakku kesini?"

  "Tentu saja harus"

  Gian pergi ke mobilnya untuk membawa anaknya lelakinya. Setelah berada di hadapan Adham, ia sangat terkejut karena anaknya lebih besar badannya dibanding Gian.

  "Ohh jadi ini anaknya Gian?" Adham menjabat tanganya

  "I..i..ya om"

  "Tidak usah grogi gitu, saya sudah tahu banyak tentangmu" ucap Adham

  "Bagaimana? Dia sangat tampan kan mengikuti jejak diriku" Gian sedikit sombong

  "Malah aku yang tidak yakin bahwa ini anakmu" ucap Adham

  Setelah itu Adham mempersilahkan mereka duduk dan menikmati minuman serta makanan disini. Adham membicarakan masalah Athea kepada Gian dan anaknya. Adham bisa berani menjodohkan anak perempuannya kepada anak Gian karena waktu di Indonesia Adham terjebak hujan di kantor dan tidak bisa pergi ke parkiran mobil karena sangat deras. Lalu ada anaknya Gian yang sedang menunggu Gian selesai bekerja dan ia membantu Adham untuk pergi ke parkiran.

  Bukan hanya itu anaknya ini sangat ramah bahkan memberikan makanan untuk para satpam yang menjaga kantor miliknya. Dari sana Adham mengenali bahwa itu pasti anaknya Gian karena waktu dulu Gian selalu memberikan makanan untuk dirinya dan teman temannya yang lain. Satpam sekolahpun tidak lupa ia beri dan satu sekolah sangat mengenal Gian si baik hati dan ramah itu.

  "Saya sangat senang bertemu dengan Pak Adham" ujar anaknya Gian

  "Memangnya kenapa?" tanya Adham

  "Ayahku selalu bercerita banyak tentang bapak, oleh sebab itu saya termotivasi menjadi seseorang layaknya pak Adham ini"

  "Ehm karena aku diri ini sudah terlalu tua, nanti juga perusahaan mobil milikku akan diberikan pada anakku ini" ujar Gian sembari memukul pundak anaknya

  "Kenapa tidak sekarang? Kurasa umurnya sudah cukup" ucap Adham sembari menatap anaknya Gian

  "Ia harus menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu, sejak dulu aku melarangnya namun ia tetap bersikeras"

  "Berapa umurmu nak?" tanya Adham

  "21"

  "Sama seperti Athea"

  "Wah yang benar om?" ujarnya terkejut

  "Iya mereka semua lahir diwaktu yang sama dan umur mereka pasti sama"

  "Hah maksud om Athea punya kembaran?"

  "Ohh ayah lupa kasih tau nak, Adham ini punya anak 3 mereka kembar dan Athea adalah anak ke 1" ujar Gian langsung memberitahukan kepada anaknya

  "Bukan ke satu tapi kedua" Adham meluruskan pembicaraan Gian

  "Ohh iya kedua maksud ayah"

  "Apa mereka perempuan semua?" tanya anaknua Gian

  "Dua pria satu wanita, hati hati dengan dua pria itu. Om saja sering di jaili oleh mereka"

  Mereka hanya tersenyum lalu setelah membicarakan Athea mereka membicarakan masalah pekerjaan. Anaknya Gian harus ikut mendengarkan karena sebentar lagi dirinya akan menggantikan posisi ayahnya.  Selain itu Adham juga menunda pertemuan antara Athea dan anaknya Gian demi kepentingan Athea yang masih belum memperlihatkan wajah aslinya ke media.

  "Yaudah saya harus segera pulang" ujar Adham langsung berdiri diikuti oleh Gian dan anaknya

  "Tenang saja om, saya akan tetap menunggu Athea" ucap anaknya Gian

  "Saya harap kamu memang yang terbaik untuk anak saya, baiklah saya permisi dulu"  Adham pergi meninggalkan tempat itu menuju rumah

  Sementara itu ketiga anaknya sedang menyusun rencana untuk menjaili ayahnya saat mereka pulang. Mereka sedang mencari rencana yang ridak terduga bagi ayahnya tersebut.

  "Let's hit dad with a peace of cheese" ujar Arteus langsung diteriaki oleh kedua kembarannya

  Mereka setuju dengan ide Arteus, mereka harus mencari kejunya terlebih dahulu. Mereka berjalan menuju dapur mencari keju yang bisa melayang dan tepat mendarat ke wajah Adham. Setelah mendapatkan mereka menghampiri Anna yang sedang berbicara dengan Irene.

  "Bu!!! Ibu!!!" teriak Arteus

  "BUUU!!" Adham juga teriak

  "Aduh jangan teriak teriak, ada apa nak?" tanya Anna

  "Kita mau lempar keju ke wajah ayah, ibu tolong bawa ayah ke arah dapur ahar kita bisa melemparnya dengan keju"

  "Ide bagus nanti ibu bantu deh"

  Tibalah saatnya Adham pulang, tanpa disangka Adham pulang bersama Juliensky. Nampaknya Adham pulang ke kantor bertemu dengan Juliensky disana. Saat membuka pintu Juliensky berada di belakang Adham, lalu Anna memanggil Adham menuju dapur. Saat menuju dapur, tiba tiba ada keju melayanh akan mengarahkan ke wajahnya dengan refleks ia langsung berlindung di balik badan Juliensky. Sekarang tubuh Juliensky yang dipenuhi oleh keju. Sedangkan semua orang tertawa sangat keras termasuk Adham.

  "DASAR CUCU CUCUKU!!" ujar Juliensky

  Ketiga anak Adham hanya tertawa sangat keras mengalahkan Irene yang menertawai suaminya. Juliensky tidak marah, ia bahagia bisa bersenang senang dengan ketiha cucunya.

 

WE PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang