42

1K 40 10
                                    

  Secara terus menerus Arthur melihat jam tangannya, dan tiba waktunga jam 10 malam. Arthur berdiri dari duduknya lalu berbisik kepada ayah dan ibu. Setelah meminta izin, Arthur segera berjalan mencari sesuatu. Arthur disana ada Alecia yang tepat meja dihadapannya ada Anya yang nampaknya sedang berbicara temannya.

  "Ahh pak Arthur" ujar Dedy menggoda Arthur

  "Ahh jangan seperti itu om, aku masih sama seperti sebelumnya" Arthur tidak suka saat seseorang memanggilnya dengan sebutan pak

  "Sini duduk disini nak" ujar Lia istri dari Dedy

  "Apasih mah jangan biarkan dia berdiri saja" tukas Alecia

  "Ahh iya tante"

  "Loh masih panggil tante aja, bukannya harus panggil mamah saja ya" goda Lia

  "Mah, pah. Saya pinjam Alecia nya ya.." ujar Arthur dengan sopan

  "Buat Arthur, silahkan bawa anak saya kemanapun" goda Dedy

  "Pah... Jangan mulai" ujar Alecia kesal

  "Ayok" Arthur mengulurkan tangannya

  Awalnya Alecia ingin menolak tapi kedua orangtuanya terus memaksanya ikut. Mau tidak mau ia harus mengikuti kedua orangtuanya. Arthur mengenggam tangan Alecia menuju ke salah satu meja kosong.

  "Kenapa ga tadi sama papah sama mamah aja sih Mateen" Alecia masih sulit membiasakan memanggil Arthur

  "Aku mau ngobrol berdua aja" ujar Arthur tampaknya serius

  "Apa, apa yang mau obrolin. Tapi pertama aku terkejut kamu anak Adham Julians. Tapi karena aku mengenalmu jauh sebelum ini aku sangat beruntung"

  "Kamu beruntung bertemu denganku apa bersamaku?" goda Arthur

  "Kamu ini"

  "Ohh ini, kita emang baru sekitar setahun lebih berhubungan kan" Arthur kembali serius

  "Kenapa? Ada apa? Kamu mau putus bukan sama aku??" Alecia tampak terkejut

  "Hah apa?" Arthur terkejut

  "Iya kamu mau putus bukan?? Kita bahkan baru setahun"

  "Bukan itu Alecia"

  "Lalu?"

  "Ahh kenapa ini sulit sekali" Arthur berbicara dengam dirinya sendiri

  "Apa coba pelan pelan"

  ''Ah ayok sini ikut aku"

  Arthur mengajak Alecia berdiri dan berjalan menuju atas panggung. Awlanya Alecia bingung dan apa yang akan dilakukan Arthur di atas panggung bersama dirinya. Karena Arthur naik ke atas panggung para media langsung mendekat untuk menyoroti Adham dan seorang wanita.

  "Selamat malam, saya Arthur dan ini kekasih saya Alecia" semua orang bertepuk tangan

  "Kami baru bertemu setahun terakhir. The most beautiful girl i have ever met after my mom. Always there for me, give me a warm hug.
I love you to much even this cannot be said as love anymore. Alecia Janne will you marry me??" Arthur bertekuk lutut sembari mengeluarkan cincin dari dalan saku celannya
 
  Semua orang tampak terkejut dan senang atas Arthur. Baru saja menjabat sebagai penganti ayahnya dan sebentar lagi ia akan menikah. Semua orang berharap sangat besar terhadap Alecia, karena inu semua tergantung padanya. Alecia menatap kedua orang tuanya, Dedy dan Lia mengisyaratkan bahwa Alecia harus mengikuti kata hati. Lalu ia melihat kepada Adham dan Anna, mereka juga mengisyaratkan hal yang sama. Kemudian melihat ke arah Arteus dan Athea, lagi lagi mengisyaratkan hal yang sama. Kemudian Alecia sedikit mengeluarkan air matanya secara perlahan lahan.

  "Yes" jawab Alecia langsung membuat semua orang bersorak riang

  "YASHH!!!" teriak Arthur sembari memasukan cincin itu ke jari manis Alecia

  Mereka berpelukan dan tidak lupa media juga tidka ingin ketinggalan moment bahagia ini. Kemudian Arthur menatap kedua orangtunya dan orang tua Alecia. Mereka senang dengan pilihan Alecia.

  "Thankyou" ujar Arthur kepada Alecia dan tidak bisa menutup rasa bahagianya dari semua orang

  Malam inu sangat membahagiakan bagi semua keluarga Adham dan yang lain. Banyak sekali hal yang tidak terlupakan disini. Adham senang melihat ketiga anakknya sudah semakin dewasa.

  "Hebat Arthur, udah mau nikah aja. Kita nanti aja ya Thea" ujar Gael tiba tiba membuat Athea terkejut dari kebahagiaannya

  "Apa?? Aku tidak mendengarnya?" jawab Athea

  "Tidak ada pengulangan kata" goda Gael

   Athea juga tampaknya senang dan lega ternyata pria yang akan di jodohkan dengannya adalah pria keinginan dirinya sejak awal. Gael juga senang bisa mendapatkan Athea yang bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya.

  "Wahh kaka mu mau nikah ya" ujar Loryn pada Arteus yang berada di hadapannya

  "Kita mau kapan dong?" goda Arteus

   "Gatau, aku mau makan aja yang banyak" Loryn memang wanita terpolos yang pernah Arteus temui

  "Yaudah makan ya yang banyak terus nanti kita nikah ya"

  "Iya terserah, tapi aku mau tidur habis makan"

  "Kau inii!! Aku gemas sekali!!" Arteus mencubit pipi Loryn dan membuatnya berteriak kesakitan

  Malam ini terakhir Adham akan bekerja, san bertemu rekan rekannya. Anna juga terakhir kalinya bekerja, ia menghabiskan waktunya dengan berbicara banyak hal dengan rekannya yang lain. Mulai besok Adham dan Anna resmi berdiam di rumah menghabiskan waktu menua bersama tanpa ada gangguan dari pekerjaan. Anggi juga sedih karena ia sudah sangat lama bekerja bersama Adham, tapi Arthur tetap akan menjadikan Anggi sebagai sekertaris. Adham tidak akan bisa menjaili Anggi lagi tapi itu semua akan digantikan oleh Arteus.

  Setelah acara selesai hingga hampir tengah malam, para karyawan tidak lupa untuk mengucapkan salam perpisahan pada Adham. Tentu saja Adham tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, tapi ia akan tetap membangun perusahaannya dibantu oleh ketiga anaknya dan istrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WE PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang