Pagi ini mereka bertiga pergi ke caffe, Athea sudah sembuh dari penyakitnya dan sangat merindukan pekerjaannya. Bersama sama mereka pergi ke caffe, semua karyawan didana jugs senanh Athea telah kembali. Saat Athea tidak bekerja, pengunjung disini lumayan sepi, tapi setiap Athea bekerja pengunjung terus berdatangan tanpa henti.
"Tampaknya hari ini Athea sangat semangat untuk bekerja" ujar Dea sembari mengantarkan kopi untuk Athea
"Seminggu dirumah sakit membuatku bosan"
"Yasudah yang penting kau sudah kembali"
Athea menganggukan kepalanya dan kembali bekerja karena sudah ada pengungjung pertama yang masuk. Pengunjung itu seorang wanita, ternyata itu adalah Alecia. Athea sudah mulai mengenali lebih dalam tentang Alecia. Dia seorang wanita anggun dan juga priang, sudah pasti ia akan menyetujuinya jika Alecia benar akan bersama Arthur.
"Adys!! Senang bertemu kembali" sapa Alecia
"Ya ternyata kita bisa bertemu disini"
"Ternyata kau seorang kasir?" tanga Alecia
"Iya begitulah"
"Sama sepertiku, akupun seorang kasir di caffe Juanda"
"Lali kenapa kau ada disini?' tanya Athea
"Aku kesini karena sedang libur. Jadi aku menyempatkan kesini untuk mencicipi menu baru"
"Oke satu menu baru akan segera diantarkan" Athea sudah tau apa yang akan Alecia pesan
"Wahh ternyata sudah tahu, kalau begitu aku segera duduk"
Alecia pergi ke meja dekat dengan colokan listrik. Alecia mengeluarkan laptopnya sembari mengerjakan sesuatu disana. Tampaknya Alecia snagat serius, selahi belum ada pengunjung lagi Athea menghampiri Arthue di belakang.
"Tebak" ujar Athea
"Apaan anjir, tiba tiba tebak tebakan" ucap Arthur
"Di depan sana ada Alecia"
"WAH YANG BENAR??!!"
"Iya"
Arthur segera keluar dan melihat secara sembunyi agar tidak ketahuan. Ternyata perkataan Athea benar disana ada Alecia sedang memainkan laptopnya. Arthur kembali ke dalam untuk bertemu dengan Athea lagi.
"Kau benar Athea" ujar Adham
"Iyakan.. Mending lo tembak aja gih"
"Hah gimana??? Apaan nih tiba tiba yang ada aku malah di tolak"
"Engga, aku jamin Arthur gaakan di tolak"
"Kalau di tolak gimana??"
"Gaakan Arthur Mateen Julians!! Udah cepet sana sambil anterin pesanan"
"Huft sebentar aku sedang mengumpulkan kekuatan" Arthur menarik napas panjang kemudian mengeluarkannya lagi secara perlahan
Arthur mengambil pesanan Alecia dan segera mengantarkannya ke mejanya. Awalnya Alecia tidak menyadari kedatangan Arthur, tapi setelah Arthur menaruh makanannya Alecia segera menoleh.
"Terima... Loh Mateen??" Alecia tampaknya terkejut
"Hai Cia" sapa Arthur
"Kau bekerja disini bersama Gladys juga??"
"Dengan Abi juga"
"Wauw kalian sangat solid"
"Ya begitulah" jawab Arthur
Kemudian Arthur bingung harus membicarakan apalagi dengan Alecia. Ia masih tidak berani mengungkapkan perasaannya saat ini.
"Cia.." ujar Arthur sembari duduk di meja bersama Alecia
"Iya???"
"Mungkin kita baru saja berkenalan, tapi apa kau mau menjadi pacarku??" ujar Arthur membuat Alecia terkejut
"Hah?? Aku tidak salah denger kan?" Alecia masih kebingungan
"Tidak" jawab Arthur
"Gimana ya.." Alecia memberhentikan bicaranya
"Aku akan siap menerima apapun keputusanmu" ucap Arthur dengan tegar
"Mungkin aku perlu wsktu untuk menjawabnya, bisakah kau sabar menunggunya"
"Apa? Ya ya tentu saja. Kau tidak perlu menjawabnya sekarang"
"Baiklah, terima kasih sudah jujur padaku"
"Iya aku sudah terlahir menjadu orang jujur, kalau begitu aku harus kembali bekerja."
"Semangat bekerja!!" Alecia memberikan semangat lalu Arthur membalasnya dengan senyuman
Arthur berjalan menjauhi meja Alecia dan pergi ke belakanh untuk bertemu Athea. Ternyata disana sudah ada Arteus sedang berbicara dengan Athea. Arthur datang dengan wajanya yang sedikit murung
"Bagaimana bos??" tanya Arteus
"Kenapa?? Di tolak??" tanya Athea
"Dia bilang butuh waktu untuk menjawab. Matilah aku pasti aku di tolak!!" ucap Arthur
"Tidak bodoh, dia hanya butuh waktu"
"Iya udah jelas minta waktu, bukan mau nolak. Masih ada kemungkinan besar" ujar Arteus
"Iyasih kau benar"
"Hei kalian malah diem disini. Itu udah banyak ngantri" tiba tiba saja Dea datang
"Ohh iya, kami akan kembali bekerja" ujar Arthur lalu mereka berpisah dan langsung mengerjakan bagiannya masing masing
Athea kembali ke kasir, sedangkan Arthur dan Arteus mengantarkan semua pesanan. Arthur tidak mengetahui bahwa Alecia diam diam memandangi Arthur yang sedang mengantarkan pesanan. Tapi Athea dan Arteus mengetahuinya, beberapa kali pandangan Alecia kepergok sedang melihat ke arah Arthur.
"Athea kau pasti memikirkan hal yang sama seperti ku??" tanya Arteus mengambil pesanan lain
"Ya bisa dibilang begitu" jawab Athea
Pengunjung sangat ramai dan stock kopi sedikit lagi. Pasti mereka akan tutup lebih awal karena kehabisan bahan baku. Arthur dan Arteus juga harus kerja extra untuk mengambil piring dan gelas kotor di meja bekas ditempati pengunjung. Tapi ini membuat mereka senang, tanpa ke gym Arthur dan Arteus memiliki fisik yang kuat karena setiap harinya berjalan keliling caffe mengantar makanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/190301578-288-k970294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
RomanceSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...