Anna sangat sedih karena Adham benar benar terpuruk saat ini. Ia sendiri juga bingung harus melakukan apa selain menyemangati Adham. Sekertarisnyapun ikut sibuk seperti Adham, mereka benar benar berusaha hanya demi mempertahankan perusahaan. Anna tidak lupa selalu mengantarkan makanan ke kantor untuk Adham, tapi semua itu tidak membuat Adham kembali ke rumah. Setahun terakhir ini memang beberapa perusahaan Adham terkena penurunan saham yang lumayan drastis. Adham sendiri juga bingung, bahkan semua anggota dan karyawan kebingungan.
"Adham kapan kamu akan pulang?" tanya Anna
"Aku tidak tahu Anna, aku harus berusaha mencari pelakunya"
"Mungkin aku bisa membantumu"
"Tidak Anna, tidak perlu kau cukup diam di rumah dan bantulah anak anak"
"Lalu dirimu? Siapa yang akan membantunya?"
"Hanya dengan kalian tetap bersamaku dan memberikan semangat kalian sudah membantuku"
"Baiklah, aku akan segera pulang. Kau baik baik disini, jangan lupa makan mandi juga"
"Iya sayang aku tidak akan melupakannya" Adham memberikan ciuman kening untuk Anna sebelum pulang ke rumah
Anna kembali ke runah di temani pengawalnya. Anna selalu sedih dengan perpisahan ini, bagaimana bisa suaminya seperti ini. Cobaan ini sangat berat bagi suaminya dan tentu dirinya. Tapi Anna tetap sabar dan berusaha tetap menguatkan Adham. Sesampaibya di runah Anna segera menyiapkan makan malam untuk anak anaknya.
"Bu ayah gak pulang lagi ya?" tanya Arteus
"Iya, ayah masih sibuk. Jadi ibu mohon mengerti dan tetap menyayangi ayah sepenuhnya" ucap Anna
"Iya Ibu" jawab mereka bersamaan
"Kalian gimana kerjaannya" tanya Anna
"Ya masih sama bu, tapi akhir akhir ini selalu banyak orang ke caffe" tukas Arthur
"Kadang aku juga pusing sendiri bu" ujar Athea
"Tapi kalian harus selalu ingat makan dan istirahat ya"
"Itu pasti bu, apalagi Arteus" ujar Arteus membuat semua orang di meja tertawa
Malam ini walau tanpa kehadiran Adham, suasana tetap menyenangkan hanya saja mungkin kekurangan sedikit. Setelah selesai makan mereka kembali ke kamar masing masing. Beberapa hari lagi Arthur akan memberikan cincin berlian itu dan melamarnya. Walau Arthur belum berbicara pada orangtuanya dan berniat akan berbicara saat ia telah di terima oleh Anya. Namun dibalik itu Arteus dan Athea tidak bisa menyembunyikan kesedihannya jika Arthur mendapatkan penolakan dari Anya. Bagaimanapun pilihan apapun Athea dan Arteus harus tetap mendukungnya walau akhirnya mereka sudah mengetahuinya. Sementara itu setiap malam Arthur selalu melihat ke arah cincin berlian yang ia beli, ia berharap cincin inumi di gunakan di jari manis Anya.
Adham yang masih berada di kantor akhirnya setelah setahun ini ia menemhka titik terang. Pelaku tersebut berada di perusahaan itu sendiri. Sudah dipastikan pelakunya bukan dari perusahaan lain, namun disini Adham masih tidak tau siapa pelakunya. Tanpa mengenal kata menyerah ia terus berusaha mencari pelakunya dengan cara apapun. Walau nyawa dirinya yang menjadi taruhannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
RomanceSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...