Setelah permainan tadi, mereka menuju mobil untuk kembali ke rumah. Tidak terasa mereka disana sudah hampir 3 jam. Cuaca yang sedikit dingin ini membuat sejuk di tempat tadi. Arthur dan Arteus sibuk membicarakan soal permaianan tadi yang sangat seru dan menyenangkan. Sedangkan Athea memikirkan pria berjaket putih tadi. Sepertinya pria tadi tinggal di negara ini, walaupun wajahnya seperti seorang anak Asia.
"Harusnya lu lari lebih kenceng tadi" ujar Arteus
"Gue udah capek, tadi gue udah lari dari ujung ke ujung sampe dapet point. Harusnya lu lah yang lari" tegas Arthur
"Heh liat dong mereka barbar gitu, yang ada gue bisa patah tulang"
"Yaelah pengalaman aja napasi, mereka juga gaakan kasar kasar sama pemain baru"
"Ohh inget ga Thur, si Gael?"
"Wah anjir gue kaget dia larinya cepet banget udah kaya flash aja" ucap Arthur terkejut
"Tadi dia dorong gue ampe jatoh tapi dibantuin berdiri lagi"
"Lemah lo pake jatoh segala!"
"Heh anjing tenaganya kuat banget anjir" ucap Arteus
"Halah alasan"
"Aduh berisik banget sih kalian." ucapan Athea berhasil membuat Arthur dan Arteus diam seribu bahasa
Mereka bedua terdiam hingga sampai kerumah, tidak ada yang lebih menakutkan dari kemarahan Athea. Sesampainya di rumah, nampaknya Arteus sangat kelaparan. Bukanya istirahat ia berjalan menuju meja makan mencari makanan yang bisa dimakan. Wajahnya berubah setelah melihat tidak ada makanan disana.
"Pesenin gue makanan dong siapapun" Arteus berteriak agar seisi rumah mendengarnya
"Mau apa?" tanya Arthur setelah memasukan kembali mobilnya ke dalam garasi
"Pizza!!!"
"Athea?" tanya Arthur
"Samain aja" ujar Athea
Arthur membawa ponselnya yang sengaja ia tinggalkan dikamar tadi sebelum pergi. Lalu pergi berkumpul kembali dengan yang lain di bawah. Arthur segera memesan apa yang diminta oleh adiknya tersebut. Arthur memang tidak memesan seperti yang lain, ia sedari tadi hanya butuh air. Karena disana tadi hanya ada minuman lemon saja, buah yang tidak disukai oleh Arthur.
"Ini yang pergi dari tadi kok belum pulang juga ya?" tanya Arteus
"Sibuk" jawab Athea
"Mau apasih lo nanyain terus" Arthur kesal karena ini kesekian kalinya Arteus menanyakan hal itu
"Gue berharap mereka bawa makanan gituloh"
"Yaampun itu pizza lo udah dipesenin satu"
"Sebenernya gue gasuka pizza jadi ya paling abis dua potong" ucap Arteus
"Kenapa ga bilang?? Tau gitu kita pesennya satu aja"
"Kalian gaada yang nanya, jadi gue diem aja" ucap Arteus
Akhirnya setelah beberapa menit menunggu, pesanan mereka datang. Arteus yang berlari duluan untuk membuka pintu rumah. Setelah dibuka ada dua kotak pizza beserta minuman soda dan beberapa tambahan lainnya.
"Its your pizza sir!" ujar pria yang membawa dua kotak pizza sembari mengangkatnya
"Oww thank you, thank you" Arteus segera mengambil pizza tersebut lalu masuk lagi kerumah dan mmebiarkan pembawa pizza itu terdiam beberapa detik

KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
RomanceSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...