Sesampainya di kantor, semua karyawan melihat ke arah Gael. Tentu saja Gael jadi bingung dan salah tingkah ada apa dengan diringa bisa dilihat oleh banyak orang. Gael mencoba menanyakan pada Mz dan L yang sedang duduk sembari meminum kopi.
"Pak maaf, dimana meja Adham Julians?" tanya Gael ramah
"Hei anak muda, kau sudah membuat janjian sebelumnya??" tanya L
"Tunggu kau ini anaknya Gian kan? Perusahaan mobil itukan?" terlihat Mz mengenali Gael
"Ehmm iya" Gael menggerakan kepalanya bahwa dia sendiru terkejut kenapa orang orang tahu dirinya
"Wahh ternyata kau seperti ini rupanya, jadi ada apa datang kesini?" tanya Mz
"Saya disuruh datang oleh pak Adham" jawabnya
"Ohh kalau begitu ikuti kami saja"
L dan Mz membawa Gael membawa menuju lift ke lantai khusus ruangan Adham. Gael terkejut karena sampai seperti ini keamanannya, bahkan diluar tidak hanya ada L dan Mz sajs tapi ada beberapa pengawal lain. Setelah pintu lift terbuka disana ada sekertaris Anggi yang sedang sibuk melihat kertas kertas berisi tulisan tinta tersebut.
"Siapa tu L?" tanya Anggi
"Iniloh anaknya pak Gian" jawab Mz
"Ohh jadi ini anak yang Punya perusahaan mobil itu ya?" Anggi melihat Gael dari ujung kaki hingga kepala
"Iya, hebatkan dia datang kesini" L sangat antusiS
"Heh katanya bapakmu mau pensiun ya, kalau kamu yang gantiin jangan ribet ribet ya kaya bapamu" ucap sekertarid Anggi to the point
Karena Gael tidak tahu kelakuan ayahnya diluar rumah, ia hanya menganggukan kepalanya sembaru terlihat malu. Kemudian oleh Mz dan L dibawa masuk menuju ruangan Adham, awalnya Adham sibuk membaca sesuatu namun karena dipanggil L ia segera menoleh.
"Ohh Gael sudah sampai ternyata" ucap Adham
"Iya om" jawab Gael
"Kalian tinggalkan kami berdua" perintah Adham menuju pada L dan Mz
Adham memberikan isyarat kepada Gael untuk duduk di sofa, sedangkan dirinya pergi ke mejanya terlebih dahulu. Tampaknya Adham mencari sesuatu di meja tapi srtelah kembali duduk di sofa Adham sama sekali tidak membawa apapun.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Adham sebagai pembuka bicara
"Baik om, bagaimana dengan om sendiri?" tanya Gael dengan ramah
"Ya untuk saat ini saya baik"
"Jadi ada apa om memanggil Gael kesini?" tanya Gael penasaran
"Kau kapan kembali ke amerika?""Minggu ini om"
"Sepertinya om belum bisa nemuin kamu dengan Athea, dia belum siap bertatap muka dengamu"
"Ohhh.. Begitu ya om? Kalau begitu tidak apa om. Saya juga akan kembali lagi kesini saat liburan musim panas" ucap Gael
"Ahh itu ide bagus, tapi apa Gael mau bertemu dengan kembarannya yang lain terlebih dahulu?" tanya Adham
"Ohh jangan om, saya malu nanti saja bareng bareng"
"Yaudah kalau gitu, mari makan siang dengan saya."
"Makasih om saya tadi habis makan"
"Ohh dengan siapa??" tanya Adham
"Dia teman wanita saya"
"Hanya teman kan?" Adham sedikit ketakutan
"Iya om, kami hanya berteman"
"Baiklah kalau begitu, kau bisa pulang sekarang"
Gael senang akhirnya ia bisa segera pulang ke rumah. Menaiki lift yang hanya diisi oleh dirinya sendiri karena pengawal hanya ada di lantai bawah. Lalu ia berjalan menuju mobil yang ia kendarai kesini menjalankan mobilnya keluar dari perusahaan ini.
Ternyata Adham menjodohkan Athea dengan Gael. Dari pihak Gael atauoun Athea tidak ada yang tahu bahwa perjodohan ini mereka sudah saling kenal. Bahkan Adham juga tidak tahu bahwa mereka sudah saling kenal, itu karena Athea sangat pintar menyembunyikan identitasnya.
Sementara itu Athea menurunkan belanjaanya dibantu oleh Arthur dan Arteus. Mereka sangat semangat menurunkan semuaa barang barangnya karena pasti mereka akan diberikan imbalan berupa snack dari Athea. Karena sangat lelah Athea merebahkan badannya di sofa sedangkan kedua kembarannya kembali memainkan playstation.
"Btw tadi aku makan sama Gael" ucap Athea tiba tiba
"Hah kok bisa?" tanya Arthur
"Karena kita bertemu di market tadi"
"Terus gimana lagi?" tanya Arteus
"Ya ternyata dia udah dia udah dikenalin sama keluarganya ke salah satu cewe" Athea tampak sedih
"Tunggu tunggu, lo suka ya sama Gael?!!" ucap Arteus membuat Athea membuka matanya lebar
"Ehh apaan?? Engga kok!!"
"Jangan boong" Arteus tersenyum lebar
"Engga apasih kalian ini, udah ah aku mau ke kamar" Athea meninggalkan yang lain dan pergi ke kamar
Athea jika sudah sedih tidak dapat mengontrol dirinya sendiri. Ia bisa berbicara banyak hal yang bahkan tidak diketahui oleh kedua saudaranya. Seperti tadi ua membicara Gael padahal kedua saudaranya tidak tahu, walau wanita arogant tapi pasti ada kelemahannya. Sementara itu Athea memukul bantal karena ia telah membicarakan Gael pada sauadanya. Bisa bisa setiap ketemu mereka akan terus menggoda dirinya.
Untuk mendinginkan kepalanya ia pergi mandi karena ia sudah sangat berkeringat. Athea sangat anti dengan badan berkeringat, ia selalu mandi bahkan terkadang selalu lupa bahwa ia sudah mandi sebelumnya. Selesai mandi, ia kembali ke kasurnya untuk melakukan rebahan kembali sembari memainkan ponselnya. Tiba tiba ada pesan yang sama sekali ia tidak tahu siapa yang mengirimnya. Pesan itu hanya berisi ajakan untuk makan bareng, Athea sering mendapatkan yang seperti ini dan ia pasti akan memblocknya. Tapi saat ia akan memblocknya nomor itu menelpon dirinya, awal tidak Athea angkat tapi tampaknya si penelpon ini tidak mau menyerah.
"Siapa?" tanya Athea simpel
"Ini Gael, Dys ada waktu ga lusa?" tanya Gael dalam telfon
"Gatau, mau apa?"
"Ini minggu ini aku balik ke Amerika, bisa ga nemenin kalau engga gapapa"
"Ohh, yaudah gimana nanti" jawab Athea
"Yaudah kalau gitu aku tutup ya, aku sangat ingin mendengar kabar pastinya secepatnya"
Setelah mendengar pesan terakhir Gael, Athea segera menutupnya. Kemudian Athea terdiam di atas kasur sembari memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Darimana Gael bisa mendapatkan nomir ponsel miliknya, dan kenapa dia mengajak dirinya pergi lagi. Athea tadi adalah perpisahan karena Gael dan Athea tidak bisa bersama. Walaupun begitu Athea sangat senang dan suka melihat Gael yang terus bekerja keras untuk memeluhkan hatinya. Terkadang berhasil tapi memang Athea tidak akan memperlihatkanya.
Karena ajakan tersebut Athea segera menuju ruang wardrobe miliknya mencari baju yang cocok untuk pergi bersama Gael. Malu malu taoi mau mungkin itu yang cocok diungkapkan untuk Athea. Walau sikapnya seperti ini tidak membuat Gael mundur seperti yang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/190301578-288-k970294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WE PLAY
RomanceSetelah perjuangan Anna dan Adham untuk bersama. Akhirnya mereka dikaruniai anak anak yang cantik dan tampan. Tapi ternyata kehidupan Adham bersama keluarganya tidak berjalan mulus. Kenapa Adham tidak bisa tenang walau sudah mempunyai keluarga? A...