"Lee Renjun, benar?" Renjun mendongak ketika ada suara yang terdengar asing memanggilnya.
"Iya ini Renjun"
"Kenalin, saya Son Eric. Kakak tingkat kamu" Senyum tampan terpatri saat Eric memperkenalkan diri. Senyumnya menular omong-omong. Buktinya Renjun juga ikut tersenyum sekarang.
"Salam kenal kak" mereka berjabat tangan sebagai formalitas dalam perkenalan.
"Boleh saya ikut duduk?"
"Silahkan. Kebetulan temen-temen aku lagi pada ditoilet. Dudukin aja tempatnya"
"Oh jadi ini bangkunya udah isi semua?"
Renjun memang sedang berada di cafe sekarang. Ia perlu mengisi perut setelah berjam-jam mengikuti kegiatan OSPEK nya. Ia duduk dimeja dengan tiga kursi.
"Iya udah isi. Tapi dudukin aja nggapapa kak"
"Terus nanti kalo temen kamu balik gimana? Udah ngga ada kursi kosong lagi"
"Aku suruh lesehan palingan"
Eric tertawa. Renjun benar-benar menggemaskan bahkan disaat awal perjumpaan.
"Oh iya Ren. Kemarin emang ada pengenalan UKM kan? Dan tujuan saya kesini, mau ngajak kamu buat ikut UKM yang saya ketuai. Unit kesehatan mahasiswa. Itupun kalo kamu minat. Kalo minat, langsung daftar kesaya ya" bujuk eric ramah.
"Iya kak. Nanti Renjun pikirin."
"Yaudah saya pamit. Bilangin juga ke temen kamu, siapa tau minat"
"Siap kak" dalam pertemuan singkat ini, Renjun dan Eric sempat bertukar nomor telepon. Entah untuk tujuan apa, Renjun iya iya saja saat dimintai nomor oleh Eric.
Tampan, ramah dan berwibawa. Itulah first impression Renjun terhadap Eric. Jadi Renjun pikir, tak masalah untuk memberikan nomor ponsel nya pada Eric yang notabene punya kesan baik dimatanya.
Lima menit setelah kepergian Eric, Haechan dan Jaemin kembali ke mejanya. Entah apa yang mereka lakukan sampai-sampai menghabiskan waktu 15 menit ditoilet.
"Hh lega"
"Jaemin, kamu abis boker? Tainya disiram ngga? Bau nya masih kecium tau!"
"Udah disiram kok! Emangnya Haechan yang kalo boker ngga cebok!"
"Apa si kok aku lagi yang kena!"
Tiga makhluk manis ngegas semua.
"Lagian tuh ya, ditoilet ada tulisan gini "kalo abis boker, tainya jangan lupa disiram. Kalo ngga mau nyiram, silakan tai nya dibawa pulang"
"Iya percaya orang bercanda ini" ujar Renjun.
Kemudian hening selama beberapa menit sebelum Haechan kembali membuka obrolan.
"Eh besok kan malam keakraban, pake baju couple yuk!" Usul Haechan.
"Kita bukan pasangan. Alay banget kalo pake baju couple segala"
"Kita mau dateng ke makrab, bukan ke pengajian"
"Bodoamat kalian gak asik aku marah!"
"GA PEDULI" teriak Jaemin dan Renjun bebarengan.
Haechan memutar bola matanya malas. Renjun dan Jaemin sangat lah kompak dalam hal menggoda nya.
━━━━━━━━━━━━━━━
Setelah selesai dengan acara mengisi perut, kini ketiga bergegas pulang karena langit sudah cukup gelap. Mereka bertiga menunggu jemputan didepan cafe. Renjun sudah berusaha menghubungi orang tua dan supirnya, namun tidak ada tanggapan. Limabelas menit menunggu, supir Haechan dan Jaemin datang bergantian menyisakan Renjun sendiri didepan cafe. Ponsel nya lowbat. Jarak rumah dan cafenya lumayan jauh. Bisa saja Renjun naik bus, tapi ia terlalu takut untuk naik bus sendirian. Renjun jadi menyesal menolak tawaran Jaemin untuk pulang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡
Fanfiction[MDNI; Minors Do Not Interact] Renjun itu childish, memiliki perangai menyebalkan dan bersikap seenaknya sendiri. Berbeda dengan Jeno. Seorang pria dewasa yang selalu menghadapi berbagai masalah dari sisi dewasa-nya. Berstatus duda beranak satu, Jen...