Hari ini hari selasa. Hari sibuk bagi Jeno dan juga Renjun.
Renjun yang sibuk dengan tugas kuliahnya, serta Jeno yang sibuk dengan urusan kantornya.
Ini sudah jamnya makan siang. Jeno bergegas menuju tempat makan yang ada disekitar kantornya untuk mengisin perut. Oh, ia tak hanya sendiri. Ada Arin, sekretaris sekaligus ekhem mantan kekasihnya saat awal-awal menduda dulu. Hubungan keduanya tak bertahan lama. Hanya bertahan selama 7 bulan karena Jeno yang tidak kuat LDR dengan Arin yang harus menempuh pendidikan dinegeri orang.
Mereka —Jeno & Arin— memesan beberapa makanan kemudian bercakap-cakap mengenai masalah pribadi yang masih bisa diceritakan.
"Eunwoo gimana, Jen? Udah lama nggak ketemu. Mmm 3 tahun kali ya aku sama eunwoo ngga ketemu? Dulu pas kita pacaran Eunwoo nya masih 1 tahun" ucap Arin dengan kekehan diakhir kalimat.
Jeno berdehem sebelum menjawab pertanyaan sang mantan kekasihnya itu. "Eunwoo nya baik-baik aja, Rin. Udah sekolah malah bareng anaknya kak Taemin. Kalo kangen ya mampir aja ke rumah. Kamu bukan orang asing ini" jawab Jeno santai.
Bukan orang asing. Satu kalimat yang berhasil membuat hati Arin bergemuruh tak karuan. Arin tak menyangka jika ia tidak dianggap sebagai 'orang asing' oleh Jeno.
"Wah udah gede ya Jen. Hebat kamu bisa ngurus dia sendiri. Bagi waktu buat kerja sama ngurus anak itu bukan hal yang gampang dan belum tentu semua orang bisa." Ucap Arin dengan menepukan tangannya sebagai bentuk apresiasi atas kegigihan seorang Jeno sebagai single parent.
"Aku ngga ngurus dia sendiri kok. Kan ada ibu sama Sua yang bantu aku ngurus Eunwoo. Sebenernya aku juga ketar-ketir ngurus dia kaya gini. Tapi ya mau gimana lagi. Nasi udah jadi bubur, nggak ada pilihan lain selain dinikmati"
"Ah Jeno~! Andai aku masih jomblo pasti sekarang aku udah ajakin kamu balikan. Sayangnya aku udah sama si item mingyu" Kata Arin dramatis.
Jeno yang tau jika itu hanya sebuah lelucon hanya terkekeh kemudian kembali melanjutkan acara makan siangnya yang sempat tertunda karena bahasan randomnya dengan Arin.
***
Renjun mendudukan dirinya dibangku kantin fakultasnya. Kepalanya ia sandarkan pada meja dengan mata yang terpejam. Ia lelah dengan kegiatan dikampusnya seharian ini.
Sudah ada Haechan, Jaemin dan Daehwi pula disana.
"Huft kangen kak Jeno~" ucap Renjun.
"Brisik Renjun!" Haechan jengah dengan Renjun yang terus-terusan mengulang kalimat yang sama sedari pagi tadi.
"Mending kamu pesenin kita makan deh Jun ketimbang ngedumel gini" usul Daehwi.
"Good idea! Cepet mau makan apa? Biar aku yang pesenin" kata Renjun antusias.
"Samain aja semuanya biar nggak ribet kamunya. Nasi goreng 4 ok?"
Semuanya mengangguk setuju dengan usul Jaemin. Renjun segera pergi ke stand nasi goreng.
4 porsi nasi goreng sudah siap tersaji. Tinggal bagaimana Renjun membawa 4 piring nasi goreng tersebut menuju ke mejanya?
Tidak mungkin kan Renjun membawanya ke-4 nya sekaligus dengan kedua tangan mungilnya. Renjun mau makan, bukan mau sirkus!
"Sini gue bantu bawa. Meja lo yang mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡
Fanfiction[MDNI; Minors Do Not Interact] Renjun itu childish, memiliki perangai menyebalkan dan bersikap seenaknya sendiri. Berbeda dengan Jeno. Seorang pria dewasa yang selalu menghadapi berbagai masalah dari sisi dewasa-nya. Berstatus duda beranak satu, Jen...