bagian 56

4.9K 597 40
                                    

Sesampainya di area mall, Jeno mengajak Renjun untuk mencari makan terlebih dahulu sebelum lanjut berbelanja.

"Ayo makan," ucapnya.

Renjun mengikuti langkah Jeno kemudian duduk di food court yang ada disana.

"Mau makan apa?" tanya Jeno.

"Apa aja," balasnya singkat.

Jeno akhirnya memilihkan makanan untuknya, Renjun serta Eunwoo.

Ada yang aneh pada Renjun, pikir Jeno. Setelah sampai dimall, anak itu jadi lebih pendiam. Diujung perjalanan, Renjun memang berkata jika ia marah pada Jeno tapi ia tetap mengoceh dengan Eunwoo. Tidak benar benar diam, dengan air muka was was seperti sekarang.

"Maaf ya? Tadi kakak cuma bercanda manggil kamu 'mama'," ucap Jeno.

Renjun menggeleng singkat, kemudian bungkam lagi. Pikir Jeno, bungkam nya Renjun ini karena masih marah padanya. Namun, sepertinya Renjun punya alasan lain untuk tetap diam seperti ini. Eunwoo yang berada dipangkuan Renjun pun mencoba untuk mengajak Renjun berbicara.

"Mama, abis ini main bareng yah??" pintanya seraya menangkup kedua belah pipi Renjun. Renjun hanya menggeleng samar, yang mana membuat Eunwoo mencebikan bibirnya.

"Renjun kenapa?" Jeno mulai bertanya.

Renjun diam seribu bahasa, yang mana membuat Jeno menggaruk kepalanya bingung.

"Marah gara-gara tadi dipanggil 'mama'?" tanya Jeno lagi.

"Bukan," cicitnya.

Jika bukan karena itu, lantas karena apa? Seingat Jeno, tidak ada hal lain yang sekiranya bisa membuat Renjun marah dengan obrolan sepanjang perjalanan tadi. Harusnya Renjun baik baik saja bukan?

Ya, harusnya.

Tapi kenyataannya tidak begitu. Renjun yang semula excited ketika hendak menghabiskan waktu bersama calon keluarga kecilnya itu tiba-tiba merasa takut, cemas, paranoid, ketika melihat banyak orang berlalu lalang di mall. Renjun ingin pulang saja...

"Mau pulang aja ya, kak?" pintanya dengan air muka memohon.

"Loh kenapa?," tanya Jeno dengan dahi yang mengerut dalam.

Renjun kembali menggeleng dengan kepala yang tertunduk. Ia tidak tahu harus berkata seperti apa pada Jeno mengenai perasaannya sekarang.

"Mamaaaa~ nggak mau pulang~," Eunwoo merengek.

Renjun menatap Eunwoo sekilas, kemudian beralih pada Jeno.

"Kak, aku pulang ya? Biar kakak sama Eunwoo aja yang lanjut quality time bareng," ucap Renjun lirih.

Jeno menghela napasnya, kemudian menyuruh Eunwoo untuk pindah ke kursi samping Renjun dan bermain ponsel Jeno disana. Ada yang salah pada Renjun, jadi menurut Jeno kesalahan itu harus diluruskan sekarang juga.

"Ada apa? Ada yang ganggu kamu atau gimana? Ayo bilang ke kakak"

Renjun meremat jarinya kuat kuat. Haruskah Renjun bilang pada Jeno bahwa sekarang ia telah alergi pada keramaian?

"Aku juga nggak ngerti kenapa, kak."

Renjun menjeda ucapannya sejenak, sedangkan Jeno masih setia mendengarkan.

"Rasanya takut aja buat ketemu sama banyak orang. Akhir akhir ini kan, aku cuma ketemu sama keluarga kakak. Gimana kalo orang orang itu jahat?  Ah gimana si ngejelasinnya! Pokoknya aku deg degan banget waktu liat rame rame gini"

Renjun frustasi sendiri menjelaskan perasaannya pada Jeno.

Mendengar keluhan Renjun, Jeno lantas tersenyum hangat. Senyum yang sarat akan kepedulian dan tersirat jutaan sumber penenang dibaliknya.

✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang