bagian 44

4.9K 697 109
                                    

"Yaudah, ayo ke bawah. Temuin ibu, sama calon anak kamu"

Deg

Jantung Renjun bertalu dua kali lebih cepat dari biasanya. Mendengar untaian kalimat yang Jeno lontarkan, membuat sekujur tubuh Renjun gemetar.

"Kak, takut" cicitnya lirih.

"Ibu kakak bukan setan lho, Njun. Kan kamu yang kemarin excited mau ketemu keluarga kakak."

"Ya tapi kan... Malu... Gimana kalo ibu nya kakak makin nggak suka sama aku? Aku... Aku udah rusak" ujar Renjun dengan wajah tertunduk. Suaranya juga ikut mengecil diakhir kalimat, seiring dengan nyali nya yang juga menciut.

Jeno kembali menghela napas. Ia menarik Renjun kembali kedalam pelukannya. Renjun-nya sedang krisis percaya diri.

"Kan kakak udah bilang, kamu ini bukan barang. Ngga ada istilah rusak buat manusia. Kamu juga bukan cowok nakal. Jangan mikir kaya gitu lagi, kakak nggak suka kalo kamu merendahkan diri sendiri kaya gini. Tapi, kalo kamu tiba tiba ragu buat ketemu ibu sama anak kakak, kakak bakal tunggu kamu sampe siap"

Renjun mengusakkan wajahnya pada dada Jeno. "Transfer kekuatan", cicitnya.

Jeno tersenyum simpul, ditariknya Renjun kedalam ciuman lembut. Transfer kekuatan, seperti yang Renjun inginkan.

Renjun tersenyum disela sela ciuman yang ia lakukan. Rasa takut untuk bertemu orang lain perlahan mulai hilang. Renjun tak perlu merasa takut, atau khawatir jika Jeno ada bersamanya. Benar kan?

"Udah kuat sekarang, hm?" tanya Jeno. Renjun mengangguk, tak lupa senyum manis ia utarakan untuk Jeno.

Jeno lantas menggandeng tangan Renjun, dan membawanya keluar dari kamar.

Jeno berjalan menuruni tangga, dengan Renjun yang berjalan malu-malu dibelakangnya sambil menggelayuti lengan Jeno.

***

Key dan Doyoung tengah sibuk mengobrol diruang keluarga. Setelah Jeno pergi ke kamar Renjun, Key inisiatif untuk mengajak Doyoung pergi ke ruang keluarga. Selain lebih nyaman untuk melakukan obrolan antar calon besan, Eunwoo juga bisa bebas bermain maupun menonton TV disana.

Terhitung, sudah hampir satu jam mereka mengobrol, namun, Jeno dan Renjun belum juga turun menemui Doyoung dan Eunwoo. Doyoung sempat berpikir jika Renjun masih belum siap untuk bertemu dengan orang lain, selain keluarganya dan Jeno tentunya.

Topik obrolan yang Key dan Doyoung angkat juga random. Mereka membahas apa saja hal yang sekiranya menarik untuk dibahas. Seperti membahas mengenai foto foto masa kecil Renjun, maupun membahas mengenai anak Jeno -Eunwoo. Key juga membahas mengenai sulitnya ia membagi waktu antara mengurus Renjun dan mengurus pekerjaan, serta bagaimana hancur hatinya ketika musibah menyedihkan menimpa anaknya.

Key kembali membuka obrolan random nya dengan Doyoung.


Eunwoo juga tengah sibuk menonton kartun di televisi.

"Ibu," panggil Jeno. Key dan Doyoung menoleh, mendapati Jeno dan Renjun yang berdiri dibelakangnya.

"Renjun?," Key kaget melihat Renjun yang sudah dalam keadaan bersih dan rapi seperti sekarang. Pasalnya, ketika belum bertemu dengan Jeno, keadaan Renjun benar benar berantakan. Baju kusut, rambut lepek, muka pucat, serta bibir yang kering. Namun, sekarang Renjun benar benar terlihat segar. Wah, sihir Jeno memang luar biasa!

✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang