bagian 61 (͡° ͜ʖ ͡°)

9.2K 575 23
                                    

Ini mengandung adegan badumtak slebew slebew 😳
Aku gak ahli bikin yg mantab mantab, tapi maksain. Mungkin hasilnya akan kacau (?) 😳
Yang udah punya ktp, silakan lanjut baca. Yg belum? 😭😭 baca DNA aja yuk, lebih aman 😢

.
.
.

"Ayo lepas kendali bareng"







Jeno tidak tahu apakah yang akan ia lakukan ini benar atau tidak. Kalimat rayuan Renjun nampaknya menggoyahkan prinsip nya untuk tidak melakukan seks sebelum menikah. Renjun sendiri memang tidak keberatan untuk melakukan seks saat ini juga. Ia bahkan mendorong Jeno, melontarkan kalimat kalimat seduktif yang sekiranya bisa membangkitkan fantasi liar Jeno. Entahlah, Renjun sepertinya sudah tidak tahan. Lagipula, selama ini ia juga tidak pernah membatasi Jeno untuk menyentuh bagian tubuhnya kan?

Kebetulan sedang hujan deras diuar, cocok sekali untuk melakukan yang mantab mantab. Pikir Jeno sekilas.

Pikiran kotor itu kembali ditepis oleh prinsip nya untuk tidak melakukan seks sebelum menikah.

Renjun kembali bermain-main dengan dada Jeno. Mengecup, menjilat, menghisap. Itulah yang Renjun lakukan. Jeno diam, seraya menahan geraman nikmat yang bisa keluar kapan saja dari bibir tebalnya itu.

Renjun melepas celana nya, menyisakan tubuh telanjang yang terlihat begitu mulus dipandang.

"Kakak mau?" bibirnya tersenyum manis, sedangkan tangannya bergerak untuk meremas belahan sintal miliknya. Wajahnya boleh saja polos, namun tidak dengan perilaku nya yang terlihat sangat nakal hari ini.

Tubuhnya kembali ia dekatkan pada tubuh Jeno yang masih diam ditempat, menahan nafsu birahi nya yang sebenarnya sudah ada dipuncak.

Tangan kecil nya itu menggenggam tangan Jeno, kemudian diarahkan menuju pantatnya. Menuntun tangan Jeno untuk meremas-remas belahan sintal itu.

"Ini ngga mau?"

Renjun terkekeh sejenak, kemudian Tangannya kembali ia kalung kan pada leher Jeno saat jemari panjang kekasih nya itu sudah meremas-remas pantat Renjun dengan sendiri nya.

Ah, baru seperti ini saja rasanya sudah nikmat...

Kedua nya saling bertatapan, hingga di detik selanjutnya, kedua bibir itu bertemu, menciptakan sebuah ciuman yang terkesan begitu menggelitik nafsu masing masing.

"Nghh kakhh"

Ciuman yang Jeno berikan terkesan begitu mendominasi. Bibirnya dengan lihai melumat bibir tipis Renjun, tak ayal ciuman yang Jeno berikan itu berhasil membuat Renjun mendesah nikmat. Tak lupa dengan remasan tangan Jeno dibawah sana. Renjun ingin disentuh lebih banyak lagi!

Mendengar desahan Renjun, tentu membuat Jeno ingin melakukan hal yang lebih jauh lagi. Jari panjang nya itu ia gesekkan pada permukaan anal Renjun. Sengaja memancing Renjun agar mendesah lebih sensual lagi. Bibir tebal nya itu pun masih sibuk menghisap bibir Renjun. Sesekali bermain lidah, menimbulkan tautan Saliva dibibir keduanya. Sudah lah, lupa kan saja prinsip nya itu! Sudah sampai sejauh ini, tanggung jika berhenti di perempat jalan.

"Nghh akhh kakkhh" desahnya saat merasakan sentuhan jemari Jeno di bawah sana.

Sedangkan bibir Jeno kini fokus menciumi area leher Renjun. Yang dicium menjenjangkan lehernya, memberi akses lebih luas pada Jeno untuk bermain-main dengan lehernya dan jakun kecilnya.

✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang