bagian 27

5.1K 691 57
                                    

Jeno sengaja pulang lebih awal hari ini. Ia berencana untuk menuntaskan masalah yang berkaitan dengan Jaemin dan Renjun. Mengetahui jika sahabat kekasihnya ternyata menyukainya, membuat hati Jeno tak tenang. Masalah ini harus tuntas sampai ke akarnya. Jaemin harus sadar jika ia menyukai orang yang salah. Dan yang paling penting, Jaemin dan Renjun harus segera berbaikan.

Jeno dibantu oleh Haechan dan Juga Daehwi untuk bertemu Jaemin. Seperti yang sudah direncanakan, mereka berempat —Jeno, Jaemin, Haechan dan Daehwi berkumpul di sebuah cafe.

Jeno dan Jaemin duduk saling berhadapan, begitu pula dengan Haechan dan Daehwi. Mereka memesan beberapa minuman dan camilan agar obrolan serius yang akan berlangsung tidak terkesan begitu kaku.

Jeno sempat menawari Jaemin minum maupun makan, namun pemuda itu tetap bergeming. Ia terus menunduk tanpa menatap wajah Jeno barang sedetik.

"Aku minta maaf" ucap Jaemin lirih. Jeno, Haechan dan Daehwi memusatkan atensi nya pada Jaemin yang masih setia menunduk.

"Aku egois... aku suka sama pacar sahabat aku sendiri... aku bahkan berani maki-maki Renjun disosmed... aku bego"

Bahu Jaemin bergetar. Air matanya juga perlahan keluar. Haechan yang posisinya ada disamping Jaemin, berusaha menenangkan Jaemin dengan mengusap punggungnya. Ia tahu, tak mudah untuk mengakui kesalahan didepan orang yang bersangkutan.

Jeno perlahan mengulas senyum. Ia merasa lega karena Jaemin sudah sadar akan kesalahannya tanpa harus dijelaskan secara rinci bahwa tindakannya itu tidak sepenuhnya benar.

"Jaemin, saya seneng karena kamu sadar atas kesalahan kamu. Kamu pasti paham dengan saya yang ngga bisa ngebales perasaan kamu barang sedikit. Kamu itu anak baik, saya yakin, kamu bakal nemu orang yang jauh lebih baik dari saya, yang bisa ngertiin kamu dan bisa ngebales perasaan kamu"

Jeno menepuk pundak Jaemin. Tanda bahwa ia sudah benar-benar memaafkan pemuda bersurai kapas tersebut.

"Aku minta maaf sekali lagi" Jaemin mendongak. Kali ini ia menatap tepat dikedua manik Jeno. Terpancar ketulusan dari dalam mata Jaemin. Jeno lantas mengangguk.

Mereka berempat lantas kembali menyantap makanan yang sudah dipesan. Ditengah sesi makannya, Jaemin kembali mengeluarkan suara.

"Kak Jeno, bantu aku ketemu sama Renjun"

"Pasti. Kita ke rumah Renjun abis ini"

Satu langkah lagi, masalah ini akan benar-benar selesai.

***

Renjun barusaja selesai dengan urusan makannya. Nafsu makannya sedang tinggi saat ini. Tak heran jika pukul 4 ini ia sudah menghabiskan sepiring penuh nasi dan berbagai macam lauk. Ia tak sabar menunggu waktu makan malam tiba. Renjun ingin makan lagi.

Barusaja Renjun mendudukan dirinya disofa depan Tv, suara bel terdengar. Renjun lantas berdecak kesal. Bibi Park sedang sibuk didapur untuk menyiapkan makan malam, sedangkan Ayah dan Ibunya sedang tak dirumah. Otomatis, hanya dirinya lah yang bisa membukakan pintu bagi si tamu yang berkunjung.

Ternyata Jeno yang ada dibalik pintu. Renjun tersenyum cerah seraya membukakan pintu lebar-lebar untuk kekasihnya masuk. Terlampau senang dengan kedatangan Jeno, sampai-sampai tidak sadar jika ada 3 orang lain yang berdiri dibelakang Jeno.

"Renjun" mata Renjun mendelik mendapati Jaemin yang beringsut keluar dari belakang punggung Jeno.

"Kak Jeno dia ngapain disini?? Jangan-jangan kalian??" Renjun tertawa meremehkan. Ia kembali masuk kedalam rumah dan menutup pintu namun dengan cekatan Jeno menahannya agar pintu itu tidak benar-benar tertutup.

✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang