bagian 37

4.7K 656 134
                                    

Jeno membaringkan tubuhnya dikasur. Tangan kanannya ia gunakan sebagai bantalan. Setelah perbincangannya dengan sang Ibu dan Ayah tadi pagi, sukses membuat hati Jeno gelisah. Ia jadi ragu untuk terus melangkah kedepan.

Sibuk melamunkan langakah kedepannya, sebuah notifikasi tanda ada pesan masuk berbunyi. Jeno mengambil ponselnya yang terletak diujung ranjang. Mengambil posisi duduk sebelum membaca isi pesan yang masuk.

Hati Jeno berdesir begitu tahu siapa si pengirim pesan.

Itu Renjun.

Renjun mengirimi Jeno pesan!

Jeno beralih membuka roomchat nya bersama Renjun yang sudah berdebu itu.

__________________________________________

Injunie💔

Kak Jeno?
1:38pm

Renjun?
1:39pm

Njun?
1:39pm

Sayang? Kamu chat kakak lagi?
1:40pm

Njun, kakak minta maaf
1:40pm

Jangan spam!
Itu juga apaan sih manggil sayang sayang
1:41pm

Aku masih marah ya sama kakak!
1:41pm

Giliran udah putus aja baru manggil sayang 😒
1:42pm

Njun, kamu boleh marah. Mau mukul kakak juga silahkan. Asalkan abis mukul kakak, kamu ngga marah lagi😣
1:44pm

Dasar sadboi
1:50pm

Aku tunggu dicafe xxx sekarang
1:51pm

Njunnnnn
Kamu udah disana?
1:51pm

Kamu serius ngajakin kakak ketemuan?
1:51pm

Kamu seriusan mau mukulin kakak njun??
1:52pm

Kakak udah siap buat kamu pukulin
1:52pm

15 menit nggak nyampe, aku pulang
1:52pm

Otw👍
1:52pm

__________________________________________


Jeno segera bergegas menemui Renjun di cafe. Saking senang nya karena Renjun kembali menghubunginya setelah hampir tiga minggu, Jeno bahkan sampai melompat-lompat diatas kasur empuk nya.

Meski Jeno sendiri belum tahu mengenai alasan Renjun kembali menghubungi nya. Yang jelas, Jeno ingin merayakan terlebih dahulu perihal Renjun yang mengajak nya bertemu.

Jeno menyudahi acara selebrasi nya ketika mengingat batas waktu yang Renjun berika. Oh, tidak! Jeno sudah menghabiskan 5 menit berharga nya.

Jeno harus sampai di cafe dalam waktu sepuluh menit. Padahal, jika menggunakan batas kecepatan normal, waktu yang dibutuhkan untuk bisa sampai disana itu sekitar 20 menit.

Jeno bergegas menuju mobilnya.
Duduk dibalik kemudi, kemudian menancap gas dalam-dalam.

Waktu limabelas menit yang Renjun berikan sudah lewat. Sudah duapuluh menit Jeno memacu kendaraannya, tapi ia belum juga sampai di cafe. Jalanan macet karena tengah ada perbaikan jalan didepan sana.

"Pake macet segala si" rutuk nya.

Niat hati ingin mengirimi pesan pada Renjun mengenai dirinya yang datang terlambat karena macet, namun, apa daya ponsel nya justru tertinggal dirumah.

✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang