bagian 49

4.7K 631 25
                                    

Jeno mendudukan dirinya disamping Doyoung, diikuti Renjun yang duduk disampingnya, berhadapan dengan Taemin, Solee, juga Eunwoo.

Pertemuan pertama bersama Taemin, Renjun merasa sangat canggung. Ah, sebenarnya tak hanya dengan Taemin. Renjun pun masih cukup kaku untuk berhadapan dengan Doyoung. Meskipun keluarga Jeno sudah welcome dengan dirinya, tapi Renjun tetap merasa tidak sedekat itu dengan keluarga Jeno. Mungkin ini adalah hal wajar karena Renjun baru bertemu dengan keluarga Jeno.

Saat Jeno memperkenalkan Renjun pada Taemin pun, Renjun tetap merasa sungkan meskipun Taemin sudah bertindak sangat ramah padanya.

Renjun sedikit mencuri pandang pada Taemin. Dimata Renjun, Taemin ini terlihat seperti perwujudan dari seorang Selene*.

Cantik.

Ethereal beauty.

Flawless.

Ramah.

Gaya bicaranya pun lemah lembut.

Secara tak langsung, Renjun jadi membandingkan dirinya dengan Taemin. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain tentu diluar aspek fisik, karena dalam urusan fisik, Renjun adalah juaranya. Renjun bagaikan perwujudan dari Dewi Aphrodite*. Itu Jeno yang bilang.

Yang Renjun bandingkan antara dirinya dan Taemin adalah dari segi perilaku.

Taemin memiliki pembawaan yang tenang, sedangkan Renjun bar-bar.

Taemin halus dalam hal berbicara, sedangkan Renjun sangat suka berteriak kala berbicara.

Taemin terlihat dewasa, sedangkan Renjun? Childish.

Hanya berbicara sepatah kata dengan Taemin, Renjun sudah bisa menyimpulkan bahwa Taemin ini memiliki sifat yang ramah, penyanyang, lemah lembut, serta dewasa.

Sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang childish, menyebalkan, dan suka seenaknya sendiri.

Meskipun orang terdekat nya terus berkata bahwa Renjun sudah banyak berubah, tapi pikirannya sendiri justru terus-terusan melabeli Renjun dengan tiga hal diatas.

Pikiran pikiran negatif ini lah yang terus mendorong Renjun untuk terus berpikir jika dirinya tidak pantas dengan Jeno.

Meskipun sampah sampah yang hinggap pada diri Renjun sudah dibuang hampir keseluruhan, tetap saja bekasnya akan meninggalkan bau.

"Sstt, kenapa?" Jeno menyikut lengan Renjun kala memergoki Renjun tengah menatap Taemin dalam.

Taemin yang sadar ditatap se-intens itu oleh Renjun jadi salah tingkah. Apakah ada yang salah dengan dirinya hingga calon adik ipar nya ini menatap nya sedemikian rupa.

Renjun cepat cepat menggeleng. Ia jadi merasa tak enak sendiri karena sudah lancang menatap Taemin seperti itu. Taemin pasti risih. Bisa saja tindakannya barusan merusak first impression yang baik dari Taemin pada Renjun.

Setelahnya, keluarga Jung bersama Renjun, makan dalam keadaan tenang.

Ditengah sesi makan siang bersama tersebut, Eunwoo datang menghampiri Renjun dan meminta untuk mendudukan dirinya dipangkuan Renjun.

Renjun sama sekali tak keberatan. Dengan sekuat tenaga, Renjun berhasil mengangkat Eunwoo ke atas pangkuannya.

"Mau disuapin, ya?" tanya Renjun, yang langsung diangguki oleh Eunwoo. Calon mama nya ini sangat peka sekali!

Renjun mulai menyuapkan sesendok nasi serta lauk yang ia bawa dari rumah ke mulut Eunwoo.

Anak berumur lima tahun itu makan dengan lahap. Menarik. Renjun merasa kenyang hanya dengan melihat Eunwoo yang antusias mengunyah makanannya.

✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang