bagian 20

5.6K 786 40
                                    

Weekend.

Waktu dimana Jeno dan Renjun akan menghabiskan waktu bersama. Yah, apa namanya?

Berkencan?

Ya, itu. Berkencan untuk yang pertama kalinya.

Jeno sudah rapi dengan pakaian casual nya. Ia berjalan mendekati Doyoung yang tengah menikmati tayangan drama bersama kakaknya —Taemin.

"Ibu, titip Eunwoo ya, Jeno mau keluar sebentar"

"Eunwoo udah tidur Jen?" Jawab Doyoung seraya mengunyah keripik kesukaannya.

"Udah Bu. Baru aja tidur"

"Mau pergi kemana kamu Jen? Ini malming kalo kamu lupa" Tanya Taemin tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

"Kepo aja sih Kak. Lagian kenapa kalo ini malming?" Sahut Jeno.

"Kamo Jomblo Jeno! Nggak usah nambah macet pake keluar pas malming-malming gini" tutur Taemin.

Taemin memang sangat suka menjahili Jeno.

Oh, ya. Mengenai hubungan Jeno dan Renjun, keluarga Jeno belum tahu sama sekali omong-omong. Jadi wajar jika Taemin masih meledek Jeno dengan sebutan Jomblo.

Doyoung terkekeh melihat interaksi kakak-beradik ini. Wajah Jeno terlihat masam sedangkan Taemin justru tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kesal Jeno.

"Kak, nanti kalo tiba-tiba dikamar kakak ada kecoa jerman, nggak usah tanya siapa yang naruh" kata Jeno dengan senyum palsunya. Taemin memang sangat takut dengan serangga. Jadi hal itu lah yang bisa dijadikan senjata oleh Jeno untuk melawan kakaknya.

Jeno segera berlari keluar rumah disaat Taemin sudah bersiap untuk menghadiahinya dengan bogem mentah miliknya. Biarpun badannya kecil, tenaganya jangan diragukan. Taemin itu sebelas-duabelas dengan Renjun jika kalian mau tahu.

"JAM 10 HARUS UDAH DIRUMAH LOH JEN. KALO NGGAK, SILAHKAN TIDUR LUAR" teriak Doyoung. Berharap teriakannya itu bisa didengar oleh Jeno yang sudah berada dibalik kemudi.

***

Satu jam sudah Renjun memilah-milah baju yang sekiranya cocok dikenakan saat berkencan nanti. Jeno berkata akan menjemput Renjun pukul 7 malam dan ini sudah pukul 6 lewat 47 menit. Ya, jadwal kencan yang seharusnya berkangsung pukul 10 pagi tadi harus diundur karena ternyata Renjun masih harus check-up kerumah sakit sekaligus melepas perban yang sudah hampir dua minggu melilit kepalanya.

"Yang ini gak cocok, yang itu kegedean. Kenapa si setiap mau ketemu sama kak Jeno, semua baju aku tiba-tiba jadi jelek semua!" Gerutu Renjun kesal. Kamarnya sudah seperti kapal pecah sekarang.

"BUNDA!" Merasa sudah buntu untuk memilih baju yang mana, Renjun memutuskan untuk memanggil Key. Oh, ayolah. Key adalah fashion designer yang sudah pasti punya selera bagus dalam hal berbusana.

"Apa si teriak-teriak? Mau tidur diluar bareng forest, hm?"

"Dih ngancemnya gitu terus. Sekalian aja suruh forest adopsi Renjun jadi anaknya!" Renjun mencebikkan bibirnya.

"Ya lagian teriak-teriak malem-malem gini. Nggak malu kamu kalo digunjingin sama tetangga gara-gara teriak kaya orang kesetanan begini?"

"Dah la males! Bunda keluar aja Renjun mau tidur!"

"Yakin tidur? Ada Jeno dibawah loh. Katanya Jeno kalian mau kencan? Apa bunda aja yang gantiin kamu buat kencan sama Jeno? Lumayan dapet berondong" ledek Key dengan kekehan diakhir kalimat.

✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang