Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan. Semakin berjalan nya waktu, hubungan Renjun dengan Jeno terasa semakin lengket saja. Hubungan kedua keluarga pun semakin erat, terbukti dengan kegiatan makan bersama yang kerap dilakukan saat ada waktu senggang. Eunwoo juga makin menyayangi Renjun, begitu pula dengan Renjun. Jika dulu ia merasa ia tak nyaman bahkan menolak kehadiran Eunwoo, kini Justru sebaliknya. Hari - harinya terasa begitu sepi jika anak itu tidak bersama nya. Hampir setiap hari mereka bertemu, bermain bersama, kadang - kadang juga Eunwoo sesekali ngambek pada Renjun yang akhir - akhir ini suka meledeknya dengan mengatakan ia tidak mau menjadi mama - nya Eunwoo.
Semuanya sudah kembali normal, bahkan jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dan yang paling penting adalah mengenai kelanjutan pendidikan Renjun. Rencana nya hari ini ia akan kembali mengenyam bangku pendidikan setelah sekian lama mengambil cuti.
Itu sudah cukup lama sejak terakhir kali ia kembali ke kampus. Rasa gugup pasti selalu ada ketika kita hendak melakukan sesuatu yang baru atau sudah lama tidak kita lakukan.
Sejujurnya, Renjun sangat merindukan sekolah nya. Tapi, ia sedikit takut dengan lingkungan sekolah nya nanti. Bagaimana jika mereka masih membully Renjun atas kasus yang pernah dialami dimasa lalu? Bagaimana jika teman temannya menjauh darinya karena menganggap Renjun kotor? Ah, tidak! Renjun tidak seharusnya berpikiran seperti itu bukan?
Renjun pernah membaca sederet kalimat motivasi diplatform pencari foto baik hasil jepretan maupun editan aplikasi. Ya, sejak mengalami berbagai ujian hidup, Renjun mulai mencari quotes quotes diinternet untuk membantu nya menemukan kembali semangat hidupnya yang hilang entah kemana.
Orang-orang bebas berpendapat, bebas mengatakan kalau kita seperti ini, seperti ini. Mereka salah karena sudah berasumsi buruk, namun, kita akan lebih salah lagi jika menerima begitu saja apa yang mereka katakan. Jangan sampai perkataan orang lain mengubah cara pandang kita ke diri sendiri.
Renjun juga sangat ingat perkataan Jeno, "kalo orang lain punya mulut untuk berbicara, kamu juga punya pilihan untuk mendengarkan atau tidak."
Jadilah orang pemalas. Pemalas untuk mendengarkan opini orang lain yang terkadang sok tahu dengan kehidupan kita.
Berbekal pesan pesan itulah Renjun berani melangkah kan kakinya menuju kampus. Ia tak sendirian tentunya, ada Jeno yang setia menemani. Beruntung, pria yang sudah memasuki kepala tiga itu lagi lagi dengan penuh tanggung jawab, mau meninggalkan pekerjaan nya barang sehari untuk menemani Renjun menghadiri kelas hari ini.
Renjun sudah duduk diam didalam mobil Jeno sembari mendengarkan lagu waffle yang dilantunkan oleh penyanyi legendaris Korea Selatan, yaitu mendiang Jonghyun. Lagu itu menceritakan tentang komentar komentar buruk dan rumor tak berdasar yang sering kali dijadikan buah bibir.
wapeul meogeo neodo hanbeon ssibeo akpeul meogeo
Makan wafel, cobalah makan wafel, cobalah untuk menelan komentar burukBegitu lah segelintir lirik yang tertera diaplikasi sportyfy miliknya. Sesekali Renjun ikut melantunkan tembang yang akhir akhir ini menjadi favoritnya.
"Hashtag, wafel, ak-pul...," (Tanda pagar, wafel, akpul (komentar jahat)) gumamnya.
"Jenius..." Pujinya dengan bibir yang melengkung indah keatas.
Hashtag itu mirip dengan bentuk wafel bukan? Pelafalan wafel juga mirip dengan kata 'ak-pul' yang artinya adalah komentar jahat. Ini sangat mengagumkan! Renjun sangat menyukai setiap karya dari mendiang Jonghyun, bukan karena sekedar enak untuk didengarkan, tapi makna dibalik lagu itu sendiri yang paling menarik perhatian Renjun. Maknanya begitu indah, begitu menyentuh saat diresapi dengan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡
Fanfic[MDNI; Minors Do Not Interact] Renjun itu childish, memiliki perangai menyebalkan dan bersikap seenaknya sendiri. Berbeda dengan Jeno. Seorang pria dewasa yang selalu menghadapi berbagai masalah dari sisi dewasa-nya. Berstatus duda beranak satu, Jen...