bagian 5

8.2K 1K 108
                                    

Selepas kejadian dimana Eric mengantar Renjun pulang, mereka menjadi semakin dekat. Hubungannya tidak sekedar sebagai 'kakak-adik tingkat'. Seminggu yang lalu, Eric meminta kepada Renjun agar mereka melakukan pendekatan. Renjun mau-mau saja. Toh jika nantinya mereka sama-sama cocok dan berpacaran, akan menguntungkan bagi kedua belah pihak bukan?



Hari ini hari sabtu, hari dimana Eric mengajak Renjun untuk jalan-jalan. Anggap saja ini sebagai salah satu cara dalam pendekatan yang sedang mereka jalankan.

Sejauh ini, Eric sangat perhatian pada Renjun. Mulai dari mengantar jemput Renjun kuliah, sampai melakukan hal-hal kecil yang membuat hati Renjun menghangat.

Tanpa diketahui Renjun, Eric sebenarnya ingin menyatakan perasaannya langsung saat malam keakraban beberapa hari lalu. Namun, Eric pikir itu terlalu cepat. Mereka belum begitu mengenal satu sama lain. Ia juga tak mau jika nantinya Renjun justru risih dan menjauh darinya. Jadilah, ia hanya meminta kepada Renjun untuk sekedar melakukan pendekatan terlebih dahulu.

Mereka — Renjun dan Eric sampai ke sebuah tempat yang terdapat banyak kedai makanan setelah kurang lebih satu jam menempuh perjalanan. Renjun terus menggumamkan kata woah begitu sampai disana. Sesekali menutup mata dan mempertajam indera penciuman untuk merasakan satu-persatu aroma makanan yang berebut masuk ke rongga hidungnya. Mengenai dimana mereka sekarang, Renjun tak begitu peduli. Nafsu untuk melahap seluruh makanan yang ada jauh lebih besar ketimbang rasa penasaran terhadap nama tempat yang ia pijaki sekarang.

"Woah wangi banget bau masakannya kak" kata Renjun girang.

Eric tersenyum, kemudian menggandeng tangan Renjun menuju salah satu kedai disana. Oh, lihat! Hanya digandeng saja sudah berhasil membuat hati Renjun tawuran!


Mereka duduk dikursi dekat jendela. Alasannya karena Renjun ingin melihat lalu lalang orang-orang disekitar. Eric memesankan 1 porsi jeongol dan bulgogi. Karena jeongol tersaji dalam porsi besar yang bahkan cukup untuk makan 4 orang, jadilah eric hanya memesan 1 porsi.

"Kakak yakin, kamu bakal suka sama makanannya" kata eric seraya mengusap tangan Renjun diatas meja. Modus sedikit tak apa kan?

Renjun tersenyum malu; berusaha menyembunyikan semburat merah dipipinya namun nihil.

"Kamu malu, Jun?" Eric sengaja menggoda Renjun. Tentu saja Renjun langsung ketar-ketir. Ingin membantah namun tidak mungkin. Warna kemerahan dipipi sudah menjadi bukti yang cukup jelas bahwa pemuda manis itu tengah tersipu malu sekarang.

"A-apaan si kak!" Alhasil hanyalah kalimat itu yang mampu Renjun ucapkan. Eric semakin terkekeh. Renjun benar-benar menggemaskan.



Setelah duapuluh menit menunggu, pesanan akhirnya datang. Renjun otomatis menajamkan penciuman untuk menghirup aroma makanan dihadapannya sampai puas.

 Renjun otomatis menajamkan penciuman untuk menghirup aroma makanan dihadapannya sampai puas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jeongol)

(Jeongol)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang