bagian 34

4.7K 662 58
                                    

Hari kamis, hari dimana Key memutuskan untuk bertemu dengan Jeno. Berkat kunjungan Jaemin kemarin, Key jadi tahu mengenai penyebab diamnya Renjun. Ya, setelah Jaemin berbicara empat mata dengan Renjun mengenai bagaimana seharusnya Renjun bersikap dalam menghadapi masalahnya dengan Jeno, Jaemin juga berhasil membujuk Renjun untuk mau bercerita kepada Key. Sudah dibilang jika Renjun mau berubah kan? Dan langkah awal untuk memulai perubahan adalah dengan cara bercerita dengan orang tuanya.

Key tentu terkejut. Ia pikir, ia sudah berusaha keras untuk memantau Renjun disela-sela kesibukannya. Namun, Key masih tetap menjadi pihak yang tak tahu-menahu mengenai malang yang tengah menimpa anaknya sendiri.

Key bahkan sampai menitikan air matanya kala Renjun mulai mengakui satu persatu kelakuan buruknya diluar rumah. Dimulai dari Renjun yang suka berbohong soal dirinya yang sering pergi ke club padahal saat meminta izin, ia berkata akan mengerjakan tugas kuliahnya diluar. Soal Renjun yang suka bersikap seenaknya sendiri saat diluar rumah, juga mengenai Renjun yang dengan lancangnya mengacak-acak kamar Jaemin. Juga tak lupa, mengenai pertengkarannya dengan Jeno beberapa waktu lalu.

Hati Key hancur. Ia merasa telah gagal mendidik anak. Bahkan setelah Renjun bercerita panjang lebar dan terang-terangan mengaku salah, Key juga sempat mendiamkan Renjun —tak menganggap eksistensi Renjun disekitarnya. Key marah tentu saja, oleh karena itu, ia sempat tak menggubris apapun yang Renjun katakan. Namun, setelah menceritakan masalah anaknya ini kepada suaminya —Onew, Key mulai menghapus sekat antara dirinya dan Renjun. Bagaimanapun juga, ia adalah Ibu Renjun. Dan ia juga lah yang menjadi salah satu penyebab atas sifat buruk anaknya. Key terus merutuki dirinya yang terlalu percaya jika Renjun akan baik-baik saja jika dirinya sibuk bekerja. Namun, ternyata Renjun kesepian hingga mencari jalur tikus untuk mencapai kesenangan.

Dan dengan terus-terusan mendiami Renjun juga bukan hal yang baik. Justru disaat seperti ini, Key harus mengambil langkah besar untuk mendorong anaknya kearah yang lebih baik dan terus merengkuh pundak anaknya agar tidak kembali terjatuh kedalam lubang yang sama.

15 menit sudah Key menunggu didalam cafe, Jeno akhirnya datang. Kali ini, Jeno datang tidak sendiri. Atas permintaan Key, Jeno membawa Eunwoo agar ikut bersama untuk menemuinya. Key sempat tertegun sepersekian detik. Pasalnya, saat diawal Key sudah ber-ekspektasi bahwa anak Jeno masih bayi yang baru berumur beberapa bulan. Nyatanya, anak Jeno sudah bisa berjalan bahkan sudah pandai berbicara.

Jeno menyeret kursi kemudian mempersilakan anaknya duduk, disusul dirinya yang juga mendudukkan diri disamping sang anak.

"Maaf, saya datengnya telat, Tante," ucap Jeno yang merasa tak enak karena datang terlambat dari waktu yang sudah dijanjikan.

"Nggak masalah... Yang penting kamu dateng nemuin Tante, Jen... Anak kamu... Udah gede ternyata?" Ujar Key.

Jeno tersenyum kecut, "Tante pasti kaget atau bahkan kecewa karna saya yang begini"

"Begini gimana maksud kamu?"

"Yah... Saya duda, punya anak satu, udah gede pula. Dan dengan berani nya saya bohongin orang-orang soal status saya"

"Tante juga kecewa soal itu Jen. Tapi Tante lebih kecewa lagi ke Renjun. Dia juga suka bohong, sering main-main ke tempat nggak bener dan ngelakuin hal-hal yang yang nggak seharusnya. Salah tante juga yang terus-terusan manggil dia pake sebutan 'adek'. Secara nggak langsung, Renjun jadi terdoktrin kalo dirinya masih layak berbuat hal childish kaya gitu. Yah... Tante jadi ngrasa gagal ngurus anak," Key tertawa hambar diakhir kalimat. Sedangkan Jeno, ia hanya tersenyum simpul.

"Renjun masih bisa berubah tan, saya yakin itu," ucap Jeno.

"Tante harap juga begitu, Jen... Omong-omong, anak kamu ini namanya siapa Jen? Lucu banget, kaya Renjun pas masih kecil lucunya juga begini," tutur Key sembari memandangi Eunwoo yang tengah duduk manis disamping Jeno.

✔️ completed ✔ Home ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang