25

1.9K 202 11
                                    

Maaf typonya 🙏
Harap maklum guys 😁


Rose sibuk mengaduk kopi hangat untuk Jisoo. Tak berselang lama Jennie keluar dari kamar dengan rambut yang sedikit berantakan karena baru bangun. Padahal sudah malam sekarang dan dia baru bangun!

Rose melirik Jennie yang keluar dari kamar ujung. Wanita itu berjalan mendekati kulkas melewati rose sambil menyapa wanita ini. Kemudian beberapa detik kedepannya saat Rose ingin pergi ke teras hotel, ia terdiam bingung melihat Lim keluar dari kamar ujung.

" Mh?" bingung Rose melihat Lim yang memakai kaos hitamnya kemudian berjalan naik ke atas tangga menuju kamarnya tanpa tau Rose yang menatap dirinya di ruang tengah.

" Kok??" Rose menoleh ke belakang. Ia melihat Jennie yang berdiri di depan kulkas sambil minum susunya.

" Mh? Kok? Kok? Kok?" - Rose.

----

Krystal berbalik di ambang pintu kamarnya. Tangannya masih menjalin genggam Seulgi yang memberikan senyum tanpa henti padanya.

" Tidurlah....aku akan kembali ke kamarku." Kata Seulgi sambil mengelus pipi Krystal.

Wanita itu mengangguk. Ia mendekati Seulgi lagi dan ia cium pipi Seulgi sekilas, lalu termundur dan ia lambai perlahan tangannya sebagai salam perpisahan semalam dengan Seulgi.

Ceklek! Pintu tertutup. Seulgi menyentuh pipinya sambil berbalik. Ia tersenyum malu sambil menjambak sehelai rambutnya sesekali.

" Dia bisa seromantis itu denganku. Ku pikir dia hanya bisa manja dan terlihat cantik. Kiyowo~~"

***

" Aku kesepian. Bisa kamu ke kamarku lagi?"

" Bagaimana kalau yang lain tau?"

" Mereka sudah tidur."

" Tapi nanti ketahuan gimana?"

" Nggak bakal sayang...lewat belakang."

" Mhh. Ok."

Akhirnya Lim bangkit dari kasurnya. Ia berjalan keluar kamar dan berjalan santai menuju teras hotel. Ia lihat sesekali sekitar sambil melintas di depan kamar Wendy.

Tapi saat ia melewati tembok samping menuju ke belakang kamar hotel Jennie, ia mendengar suara benda jatuh membuat Lim berhenti melangkah dan langsung menempelkan telinganya di jendela kamar wendy yang di tutupi tirai itu.

" Baby!!" Marah Irene melihat vas bunga kecil jatuh. Wendy melirik ke bawahnya. Ia langsung tersenyum bersalah pada Irene kemudian terduduklah keduanya untuk memunguti beling vas bunga.

" Kamu~~ihh! Nafsu banget sih!" Ucap Irene.

" Maafkan aku....lagian...kamu jangan menggodaku..." Jawab Wendy. Irene melirik pria ini di depannya. Begitu juga dengan Wendy yang berhenti memungut belingnya. Ia malah saling menatap empunya di hadapan.

" Yeputa..." Ucap Wendy dengan wajah lemas nya karena mempunyai pacar yang amat cantik. Tawa Irene pecah. Ia tidak jadi mengomeli Wendy tapi malah terduduk di lantai sambil melanjutkan kegiatannya.

" Habis ini... lanjut ya."

" Mhh!" Dehem kesal Irene.

Lim yang mendengar nya langsung berlalu cepat dari sana. Ia mencubit pinggang nya sendiri karena sudah menguping kegiatan Wenrene.

" Kenapa sih!?" Kesal Jennie melihat Lim gerusak-gerusuk sedari tadi.

" Nggak ada!" Jawab Lim yang menyandarkan tubuhnya di sofa sambil menonton tv lagi. Jennie menidurkan kembali kepalanya di dada Lim. Ia makan cemilan sambil menatap layar tv hitam itu. Sedangkan satu orang yang sibuk mengigit jari telunjuknya hingga keringat panas membayangkan Wenrene sedang apa di kamar sebelah.

BCS | SEASON 2 ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang